Apa itu Injective Protocol (INJ)?

Update 26 Apr 2023 • Waktu Baca 6 Menit
Gambar Apa itu Injective Protocol (INJ)?
Reading Time: 6 minutes

Pada tahun 2022, Bursa Crypto FTX mengalami kejatuhan yang menyebabkan beberapa orang beralih untuk menyimpan aset crypto mereka di Decentralized Exchange (DEX). Alasan di balik hal ini adalah karena DEX menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi serta kontrol yang lebih besar atas aset mereka. Untuk membangun DEX dan beberapa aplikasi terdesentralisasi (dApps) secara cepat, komprehensif, dan sepenuhnya terdesentralisasi, para developer dapat menggunakan Injective Protocol. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang apa itu Injective Protocol, bagaimana cara kerjanya, dan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya.

block-heading joli-heading" id="ringkasan-artikel">Ringkasan Artikel

  • 🔗 Injective Protocol adalah sebuah blockchain yang dibuat untuk membangun dApps, khususnya produk-produk finansial seperti perdagangan derivatif lintas rantai (cross-chain) di beberapa jaringan Layer-1 seperti Cosmos, Ethereum, dan beberapa blockchain lainnya.
  • ⚡ Injective Chain (nama blockchain Injective Protocol) menggunakan mekanisme konsensus berbasis Tendermint dan menggunakan Cosmos-SDK. Keuntungan utama memilih konsensus Tendermint ini membuat skalabilitas Injective menjadi sangat besar (10.000+ TPS).
  • 🏦 Injective Protocol memungkinkan developer eksternal untuk membangun berbagai pasar spot, perpetual, futures, dan options dalam ekosistem perdagangan yang permissionless. Selain itu, pengguna dapat melakukan pedagangan aset di ekosistem Injective Protocol tanpa gas-fee.
  • 🪙 INJ adalah token asli Injective Protocol yang berfungsi sebagai token utilitas dan tata kelola.

Apa itu Injective Protocol (INJ)?

Apa itu Injective Protocol
Sumber: Injective Protocol

Apa itu Injective Protocol? Injective Protocol adalah sebuah blockchain yang dibuat untuk membangun dApps, khususnya yang bergerak di produk-produk finansial seperti perdagangan derivatif lintas rantai (cross-chain) di beberapa jaringan Layer-1 seperti Cosmos, Ethereum, dan beberapa blockchain lainnya. Beberapa dApps yang berjalan pada platform ini diantaranya Helix, Frontrunner, Astropox, dan lain-lain. Selain itu, platform ini dilengkapi dengan token utilitas dan tata kelola, yaitu INJ.

Salah satu fitur utama dari Injective Protocol adalah decentralized exchange (DEX) yang memanfaatkan inovasi teknologi mutakhir dengan memberikan kecepatan, keamanan dan tingkat desentralisasi yang tinggi. DEX Injective menawarkan fitur-fitur canggih untuk memfasilitasi perdagangan cross-chain seperti margin trading, derivative, Forex, synthetics, dan future trading.

DEX Injective menggunakan infrastruktur order book bersama untuk mengakses cross-chain pasar spot dan pasar derivatif dengan bebas gas-fee, berkat arsitektur teknisnya yang unik. Kemudian, dengan hadirnya Astroport di ekosistem Injective pada Maret 2023 lalu, membuat platform ini juga mendukung sistem Automated Market Maker (AMM) seperti DEX pada umumnya.

Baca juga Apa itu Automated Market Makers (AMM)?

Injective memungkinkan developer eksternal untuk membangun berbagai pasar spot, perpetual, futures, dan options dalam ekosistem perdagangan yang permissionless. Semua aspek infrastruktur exchange bersifat **terdesentralisasi termasuk order book, matching engine, liquidation engine, oracles, dan dana asuransi. Order book primitif Injective menawarkan fitur-fitur canggih seperti stop loss, take profit, reduce-only, post-only, dan insentif likuiditas.

Injective meluncurkan mainnet-nya yang bernama Canonical Chain pada November 2021. Canonical Chain menghadirkan beberapa pembaharuan seperti transfer dan perdagangan aset tanpa batas (unrestricted), produk baru, upgrade interoperabilitas, dan peningkatan tokenomik INJ.

Siapa Pendiri Injective Protocol?

Injective Protocol dibangun oleh Eric Chen dan Albert Chon pada 2018 di New York, Amerika Serikat. Eric Chen selaku CEO Injective Protocol memiliki pengalaman dalam bidang keuangan. Sebelumnya, ia bergabung sebagai Venture Partner di Innovating Capital, yang menjadi salah satu investor Injective Protocol. Sementara Albert Chon, CTO Injective Protocol, merupakan seorang Software Development Engineer di Amazon sebelum mendirikan Injective Protocol.

Injective Protokol memiliki tim yang ahli dalam bidang teknologi blockchain dan keuangan. Anggota tim terdiri para full stack developers, Solidity developers, Golang developers, juga para spesialis keuangan and marketing researches. Selain itu, tim ini didukung oleh blockchain advisors seperti Sandeep Nailwal, founder dari Matic, dan Andreas Weigend, mantan chief scientist di Amazon.

Di samping itu, Injective juga didukung oleh Pantera Capital, Jump Crypto, Binance, Hashed, BH Digital, Cadenza Ventures, CMS, QCP Capital, Mark Cuban, BlockTower, dan lainnya. Platform ini mengumpulkan 40 juta dolar AS dalam putaran baru pada 10 Agustus 2022. Ini menjadikan total pendanaan Injective menjadi 56,7 juta dolar AS hingga saat ini.

Cara Kerja Injective Protocol

Apa itu Injective Protocol

Injective Protocol terdiri dari empat komponen utama, yaitu:

  1. Injective Chain
  2. Injective’s bridge smart contracts
  3. Injective API nodes
  4. Injective dApps

Injective Chain

Apa itu Injective Protocol
Sumber: Cosmos Allday

Injective Chain adalah nama blockchain utama Injective Protocol yang dibangun secara khusus untuk membuat aplikasi DeFi. Ia beroperasi dengan memanfaatkan konsensus Tendermint yang memastikan bahwa semua transaksi divalidasi dengan cara yang aman dan efisien, serta menggunakan Cosmos-SDK.

Keuntungan utama menggunakan konsensus Tendermint ini membuat skalabilitas Injective menjadi sangat besar (10.000+ TPS). Platform ini juga menggunakan solusi penskalaan layer-2 yang unik, yang memungkinkan perdagangan aset yang cepat dan murah.

Pelajari lebih dalam tentang Apa Itu Layer 2 Crypto?

Injective Bridge

Platform ini menawarkan infrastruktur penghubung cross-chain yang terdesentralisasi untuk memungkinkan komunikasi dan transfer aset di antara jaringan blockchain yang berbeda. Injective memiliki bridge yang menghubungkan Ethereum ke Injective chain.

Sistem bridge Injective digunakan untuk memastikan bahwa transfer aset antara dua rantai dilakukan dengan cara yang aman dan terdesentralisasi. Sistem bridge ini tidak hanya mendukung transfer token ERC-20 tetapi juga transmisi data arbitrer, yang memungkinkan eksekusi cross-chain baru dan interoperabilitas smart contract dengan Ethereum.

Injective API

Injective API (Application Programming Interfaces) pada dasarnya adalah node (atau server) dalam jaringan Injective Protocol yang memiliki dua tujuan utama.

  1. Sebagai Data Layer: Ini berarti bahwa nodes mengumpulkan dan menyimpan data Injective chain secara real-time. Node API mengindeks data ini dan menyediakan API yang dapat digunakan oleh klien eksternal untuk berinteraksi dengan data blockchain. API ini dirancang untuk berkinerja tinggi dan memiliki latensi rendah, yang berarti mereka dapat memberikan respons cepat terhadap permintaan yang dibuat oleh klien.
  2. Penyedia Transaction Relay Service: Ini berarti bahwa node dapat membantu pengguna untuk mengirim transaksi tanpa harus membayar gas-fee. Dalam jaringan Injective, pengguna dapat mendelegasikan gas-fee kepada pihak lain yang dapat membayar biaya tersebut atas nama mereka. Mekanisme ini disebut delegasi biaya, dan node API Injective dapat memfasilitasi proses ini dengan menyampaikan transaksi atas nama pengguna.

Injective dApps

Injective adalah sebuah protokol yang terdesentralisasi. Ada banyak dApps yang saat ini dibangun di atas Injective. DApps yang paling banyak digunakan dan dibangun di atas Injective adalah decentralized exchange (DEX). Helix adalah salah satu dApps paling populer yang dibangun di atas Injective.

Selain DEX, Injective juga mendukung beberapa dApps lainnya. Ini termasuk dApps untuk asuransi, prediction markets, binary options, dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengakses layanan keuangan terdesentralisasi tanpa bergantung pada otoritas pusat.

Dengan demikian, Injective Protocol bekerja dengan memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam aplikasi keuangan terdesentralisasi melalui jaringan blockchain yang terdesentralisasi. Seperti, membuat aplikasi DeFi, menghubungkan jaringan blockchain, jual beli aset crypto, hingga konfirmasi transaksi oleh validator.

Karakteristik Injective Protokol yakni fully decentralized, permissionless, censorship resistant, community property, dan scalable.

Baca juga Mengenal Teknologi Smart Contract & DApps

Keunggulan Injective Protocol

Mengoptimalkan Sistem Keuangan Terdesentralisasi

Injective menyediakan order book yang sepenuhnya terdesentralisasi dan AMM. Ini merupakan alat yang memungkinkan developer untuk membuat aplikasi DeFi seperti bursa dan prediction market tanpa harus membangun infrastruktur dari awal.

Beroperasi di Beberapa Blockchain (Interoperabilitas)

Injective dapat memfasilitasi transaksi cross-chain di seluruh Ethereum, Moonbeam, dan chain yang mendukung IBC seperti CosmosHub, dan chain yang terintegrasi Wormhole seperti Solana, Avalanche, dan banyak lagi. Interoperabilitas ini memungkinkan transaksi cross-chain yang mulus, yang berarti token dan aset dapat ditransfer di antara jaringan blockchain yang berbeda tanpa masalah.

Membangun dApps dengan CosmWasm

Injective mendukung CosmWasm, sebuah platform smart contract yang dibangun untuk ekosistem Cosmos. Ini berarti bahwa developer dapat menggunakan smart contract untuk mendukung aplikasi mereka di Injective. Selain itu, smart contract yang kompatibel dengan CosmWasm dapat dengan mudah dimigrasikan ke Injective.

Token yang Kompatibel dengan Ethereum dan IBC

Injective mendukung peluncuran token yang kompatibel dengan Ethereum dan IBC. Ini berarti token yang diluncurkan di Injective dapat diekspos ke beberapa jaringan secara default. Hal ini membuka peluang bagi developer dan pengguna untuk mengakses pasar yang lebih luas.

Developer Platform yang Berpengalaman

Injective memiliki para developer yang berpengalaman dan intuitif dengan lingkungan pengembangan dengan bahasa pemrograman Rust dan Golang. Hal ini memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi DeFi yang kuat dan inovatif dengan mudah.

Injective Protocol menerapkan Verifiable Delay Function (VDF) untuk memastikan tidak ada front-running pada order book. Front-running adalah penggunaan bot untuk memantau order book. Bot ini mampu melompati antrean pesanan dengan menyalin tawaran yang sama persis dari pengguna, menyebabkan pengguna tidak mendapatkan penawarannya.

Kesimpulan

Injective Protocol adalah sebuah blockchain yang dirancang khusus untuk membangun dApps. Dengan teknologinya, Injective dapat menghilangkan front-running, meningkatkan likuiditas dan eksekusi order, serta mengurangi biaya perdagangan.

Injective Protocol juga merintis ekonomi terdesentralisasi baru dengan memanfaatkan inovasi teknologi untuk memudahkan, mempercepat, dan mendesentralisasi perdagangan. Dengan potensi untuk mengubah industri keuangan, platform ini menawarkan akses ke aset crypto dengan lebih aman dan efisien, sehingga menarik bagi para pengguna yang ingin berpartisipasi dalam perdagangan aset crypto di pasar tersedentralisasi.

Cara Membeli Aset Crypto INJ di Pintu

Setelah mengetahui apa itu Injective Protocol, kamu bisa mulai berinvestasi pada aset crypto INJ dengan membelinya di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli INJ pada aplikasi Pintu:

  1. Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
  2. Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
  3. Buka halaman market dan cari INJ.
  4. Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
  5. Sekarang kamu sudah mempunyai aset crypto INJ!

Selain INJ, kamu juga bisa berinvestasi pada aset crypto lainnya seperti BTC, BNB, ETH, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

  1. Injective Protocol Team, About Injective, Injective Protocol, diakses 17 April 2023.
  2. Hasan Furkan Gok, Injective: An Interoperable Exchange Infrastructure Protocol for DeFi Markets, Messari, diakses 17 April 2023.
  3. Steve Walters, [Injective Protocol Review: Next Gen Synthetic Dex](https://www.coinbureau.com/review/injective-protocol-inj/#:~:text=The Injective Protocol is a,ensure no front-running occurs.), Coin Bureau, diakses 17 April 2023.
  4. Eric Chen, Injective Protocol (INJ): A Cross-Chain Trading Powerhouse, Cryptopedia, diakses 17 April 2023.
  5. Binance Team, Injective (INJ), Binance Research, diakses 17 April 2023.
  6. Injective Labs, Astroport Mainnet Launches on Injective, Medium, diakses 17 April 2023.
Penulis:Ginisita Dofany

Beri nilai untuk artikel ini

Penilaian kamu akan membantu kami.

Apa yang kamu tidak suka?

Apakah ada saran untuk artikel ini?

Terima kasih untuk masukanmu!Tutup
Masukan gagal terkirim. Silakan coba lagi.Tutup

Bagikan