The Fed masih akan mempertahankan suku bunga yang tinggi seiring data ekonomi AS yang masih tetap solid. Permasalahan yang dialami Bank Silvergate mengguncang Bitcoin dan industri crypto. Mau tahu penjelasannya yang lebih lengkap? Simak ulasannya di analisis pasar berikut.
Seperti biasa, tim trader Pintu telah mengumpulkan berbagai data penting yang melakukan analisis terhadap makroekonomi dan pergerakan pasar crypto selama sepekan terakhir. Akan tetapi, perlu kamu perhatikan bahwa semua informasi pada Analisis Pasar ini bertujuan sebagai edukasi, bukan saran finansial.
Angka klaim pengangguran di Amerika Serikat kembali menurun pada minggu lalu, memperlihatkan masih kuatnya pasar ketenagakerjaan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di pasar finansial lantaran adanya kemungkinan The Fed akan memperpanjang masa kenaikan suku bunga.
Berdasarkan data dari departemen ketenagakerjaan AS, pada minggu lalu, angka yang mengajukan klaim pengangguran turun sebesar 2.000 menjadi 190.000. Kondisi tersebut sekaligus membuat angka klaim berada di bawah 200.000 selama tujuh pekan berturut-turut.
Kemungkinan The Fed untuk menaikkan suku bunga pun semakin meningkat seiring dengan tangguhnya pasar ketenagakerjaan dan inflasi yang masih tetap tinggi. Alih-alih kenaikan sebanyak dua kali, terdapat peluang The Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini.
Sejak Maret 2022, suku bunga telah naik sebanyak 4,5%, dengan kenaikan terbanyak terjadi antara Mei hingga Desember. Hal tersebut membuat suku bunga saat ini berada di 4,5-4,75%. Berlanjutnya angka inflasi yang masih tinggi tetap menjadi kekhawatiran.
Berdasarkan laporan dari departemen tenaga kerja, unit biaya ketenagakerjaan yang merefleksikan biaya ketenagakerjaan per dari setiap output-nya tumbuh 3,2% secara tahunan pada kuartal terakhir. Angka tersebut lebih tinggi dari laporan sebelumnya yang hanya 1,1%. Biaya ketenagakerjaan juga mengalami kenaikan 6,9% pada kuartal III-2022, jauh lebih tinggi dari dua kuartal sebelumnya.
Berdasarkan dari laporan yang sama, jumlah perorangan yang menerima bantuan setelah satu minggu bantuan menurun sebanyak 5.000, menjadi 1.655 juta pada akhir minggu yang berakhir pada 18 Februari. Angka “klaim berkelanjutan”ini digunakan untuk mengukur tingkat pekerjaan dan diamati pada periode di mana rumah tangga disurvei untuk tingkat pengangguran pada bulan Februari.
Berdasarkan data-data tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa pasar ketenagakerjaan masih sangat kuat dan tangguh.
Pada hari Jumat (3/3), pasar saham Asia memperlihatkan kenaikan seiring dengan ekspektasi yang positif terhadap pemulihan ekonomi China, serta pembalikan dari kerugian sebelumnya terhadap Wall Street. Hal ini didorong oleh pernyataan dari Kepala The Fed Atlanta yang mengindikasikan pendekatan berhati-hati terkait kenaikan suku bunga AS. Terlepas dari data AS yang kuat belakangan ini, yang bisa membuat The Fed menjaga suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lama, pasar global telah berfluktuasi.
Pada hari Rabu, yield US Treasury tenor 10 tahun menguat menjadi 4%. Penguatan didorong oleh aksi jual para trader yang mengantisipasi suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lama. Kenaikan ini sekaligus menjadi level tertinggi US Treasury 10 tahun sejak akhir November lalu. Sementara yield US Treasury tenor 2 tahun juga naik 0,09% menjadi 4,88%, mencapai level tertinggi dalam 16 tahun terakhir. Pergerakan di pasar obligasi tersebut menghasilkan kurva yield mengalami inversi tertajam dalam 42 tahun terakhir.
Inversi kurva yield di mana obligasi dengan tenor pendek memiliki yield yang lebih tinggi dari obligasi dengan tenor yang lebih panjang, seringkali diartikan sebagai prediksi akan terjadinya resesi ekonomi.
Berikut ini adalah kalender ekonomi untuk bulan Maret:
Di Eropa, Pierre Wunsch, seorang anggota dari bank sentral Eropa (ECB) dan gubernur bank sentral Belgia, menyatakan bahwa jika terjadi inflasi yang berkelanjutan, ada kemungkinan ECB akan menaikkan suku bunganya menjadi 4%. Pada Juli 2022, ECB menaikkan tingkat suku bunga dari level terendahnya 0,5% menjadi 2,5%. Berdasarkan catatan kepada klien dari Barclays, ECB mengantisiapasi kenaikan sebesar 50 bps pada Maret dan Mei, diikuti oleh kenaikan 25 bps pada Juni dan Juli.
Pada hari Jumat, Bitcoin mengalami penurunan hingga 6% terkena imbas dari permasalahan Silvergate yang berdampak pada industri aset digital. Bank tersebut mengalami penurunan deposito selama kebangkrutan FTX, yang merupakan klien utama Silvergate. Jaringan pembayaran Silvergate sebenarnya banyak digunakan untuk memfasilitasi transfer dana secara real-time antar pelaku crypto. Hanya saja, menimbang situasi yang tengah dialami Silvergate, beberapa bursa pertukaran, trading desks, dan penerbit stablecoin telah menghentikan penerimaan dan pengiriman via Silvergate.
Jika dilihat dari chart mingguan, saat ini BTC masih berada di atas garis support down trend-nya. Level support BTC sendiri berada di 22.250. Jika tren pergerakan BTC tidak mengalami perubahan, maka BTC akan mengikuti pola siklus sebelumnya. Seperti yang sudah disebutkan pada analisis minggu lalu, harga BTC diekspektasikan akan bergerak sideways di kisaran US$ 21.000 – US$ 25.000.
Sementara pada chart bulanan, BTC saat ini berada di bawah moving average 50 bulan. Hal ini merupakan bulan keenam BTC masih berada di bawah garis resistance.
ETH sejauh ini masih menghadapi MA 50 minggu sebagai titik resistance untuk tiga pekan berturut-turut. Perhatikan indikator RSI yang bergerak turun ke level support di 52. Pada dua kesempatan terakhir, ketika menembus ke bawah level 52, ETH mengalami pergerakan harga menurun yang signifikan.
Sementara ETH/BTC pada pekan ini berhasil melewati Exponential Moving Average (EMA) 55 minggu. Jika sampai ditutup di atas level support minggu ini, ETH diekspektasikan akan mempunyai beta yang lebih tinggi.
📊 Bursa Pertukaran: Karena cadangan devisa di bursa pertukaran berlanjut naik, ini mengindikasikan tekanan jual yang lebih tinggi. Sementara net deposits jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata tujuh hari terakhir. Rendahnya deposit bisa diartikan tekanan jual yang lebih rendah.
💻 Penambang: Para penambang menjual kepemilikannya dalam rentang yang moderat jika dibandingkan rata-rata setahun terakhir. Pendapatan penambang juga berada di rentang yang moderat jika dibandingkan rata-rata setahun terakhir.
🔗 On-Chain: Lebih banyak investor yang menjual dalam posisi rugi. Di tengah kondisi pasar yang bearish, hal tersebut bisa mendikasikan market bottom. Pergerakan para holder jangka panjang dalam tujuh hari terakhir lebih rendah dari rata-rata. Mereka mempunyai motif untuk memegang koin mereka. Investor berada dalam fase fear di mana mereka menghadapi keuntungan yang belum terealisasikan sedikit lebih besar dibandingkan kerugian.
🏦Derivatif: Trader dengan posisi short jauh lebih dominan dan bersedia membayar para trader dengan posisi long. Sentimen jual jauh lebih dominan di pasar derivatif. Lebih banyak sell orders yang diisi oleh para taker. Seiring dengan open interest (OI) menurun, hal tersebut menandakan investor menutup posisi pada futures dan adanya peluang pembalikkan tren. Dampaknya, hal tersebut dapat memicu terjadinya long/short squeeze yang disebabkan perubahan harga secara tiba-tiba atau sebaliknya.
🔀 Indikator Teknikal: Indikator RSI memperlihatkan kondisi oversold di mana 71% dari pergerakan harga dalam 2 pekan terakhir telah menurun dan pembalikan tren bisa terjadi. Lalu, indikator stochastic menunjukkan kondisi netral di mana harga saat ini berada di dekat titik moderat di antara titik tertinggi-terendah dalam 2 pekan terakhir.
Macauley Petersen, Ethereum Developers Push Back Shanghai Upgrade to Early April, Blockworks, diakses pada 5 Maret 2023.
Brayden Lindrea, Polygon launches decentralized ID product powered by ZK proofs, Coin Telegraph, diakses pada 5 Maret 2023.
Sander Lutz, NFT Sales Surge to $2 Billion in February—Highest Since Terra Crash. DeCrypt, diakses pada 5 Maret 2023.
Ian Allison, Silvergate Closes SEN Platform Institutions Used to Move Money to Crypto Exchanges, CoinDesk, diakses pada 5 Maret 2023.
Bagikan