Data terbaru dari Consumer Price Index (CPI) yang dirilis Rabu (11 Mei 2022) menunjukkan kenaikan indeks harga konsumen sebesar 8,3% dibandingkan April 2022. Kenaikan ini 20 poin lebih rendah dari kenaikan di bulan lalu. Akan tetapi, pasar bereaksi negatif, karena perkiraan kenaikan untuk bulan ini berada di angka 8,1% atau lebih rendah dari realisasinya. Data CPI ini menunjukkan bahwa inflasi tidak melambat secepat yang diharapkan pasar, dan ini mengarah kepada tetap berlangsungnya aksi jual atau sell-off.
Selain itu, minggu lalu Terra (LUNA) mengalami peristiwa tragis yang akan tercatat dalam sejarah kripto, di mana nilainya turun sebanyak 100%, dari 119,18 dolar AS pada 5 April ke 0 dolar AS. Hal yang menyebabkan LUNA kehilangan harganya adalah aksi jual besar-besaran terhadap UST (stablecoin yang dibuat oleh Terraform Labs), yang membuat harga UST turun secara signifikan dan membuat LUNA mengalami hiperinflansi. Meningkatnya volume LUNA yang beredar di pasar membuat harganya anjlok ke level 0 dolar AS.
Berapa besar tingkat kerusakan yang disebabkan oleh LUNA masih belum terlihat jelas hingga saat ini. Akan tetapi, hal ini merupakan momen tragis bagi pasar ritel. Kripto selalu memiliki potensi untuk jatuh bebas seperti minggu lalu dan kemudian kembali naik dalam waktu cepat. Harap selalu berhati-hati.
Selama seminggu terakhir pasar melihat harga BTC sempat turun sebanyak 30% sebelum menetap di titik 30.000 dolar AS, atau 17% lebih rendah dibandingkan dengan harga minggu lalu. Sentimen pasar yang negatif membawa BTC turun dari 36.000 dolar AS ke 30.000 dolar AS. Titik terburuk terjadi saat peristiwa UST-LUNA pada 12 Mei, yang mengguncang industri kripto dan pasar keseluruhan di mana BTC sempat berada di posisi 25.000 dolar AS. BTC kemudian pulih ke kisaran 30.000-31.000 dolar AS, seperti yang dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Jika kita amati candle bulanan BTC pada grafik di bawah, saat ini BTC berada di bawah EMA 21 bulan. Ini hanya terjadi dua kali sebelumnya. Yang pertama adalah di 2014, yang berlangsung selama sekitar satu tahun. Kedua kalinya pada 2018, yang berlangsung selama 6 bulan. Meskipun candle bulanan belum ditutup, jika BTC tetap berada di kisaran harga sekarang maka ini akan menjadi ketiga kalinya BTC ditutup di bawah EMA 21 bulan.
Apa yang bisa pasar harapkan? EMA 21 bulan akan menjadi garis resistensi dan BTC mungkin akan menghabiskan waktu yang cukup lama untuk menembus garis resistensi tersebut. Terdapat argumen yang menyatakan bahwa pada setiap siklus terbaru, waktu yang dihabiskan di bawah garis resistensi akan berlangsung lebih singkat. Jika demikian, maka dapat diperkirakan BTC akan tetap berada di bawah garis resistensi selama sekitar 3-6 bulan ke depan. BTC harus ditutup di atas 40.000 dolar AS pada akhir bulan ini untuk dapat bertahan dari penurunan harga yang terus-menerus.
Sementara itu, Gaussian Channel pada grafik 5 hari yang terlihat di bawah telah teruji akurat dan dapat menjadi indikator yang baik untuk Bitcoin. Saat ini BTC berada di bawah garis terendah Gaussian Channel. Secara historis ini berarti waktu yang tepat untuk melakukan Dollar Cost Averaging (DCA). Jika BTC belum naik ke garis teratas channel, maka diperkirakan pasar masih berada dalam keadaan bearish sideways.
Baca juga: Apa itu Dollar Cost Averaging?
Jika mengamati death cross pada grafik tiga hari di bawah ini, kita dapat melihat pada dua kesempatan sebelumnya, BTC diperkirakan turun hingga 50%. Jika menggunakan perkiraan yang sama untuk persentase penurunan, saat ini pergerakan harga BTC baru setengahnya. Harap antisipasi penurunan hingga 20-30% dari harga saat ini, dengan perkiraan harga BTC mencapai 20.000-25.000 dolar AS.
💡 Death cross adalah pola grafik harga aset ketika moving average dengan jangka waktu yang lebih pendek memotong moving average dengan jangka waktu yang lebih panjang yang berada di bawahnya. Ini bisa menjadi tanda atau pemberi sinyal penurunan harga aset atau bearish.
Selanjutnya, pada Crypto Fear and Greed Index, BTC saat ini berada pada level yang biasanya akan ada support (pada nilai 10 dari indeks). Pada level ini, segala sesuatunya dapat berputar cukup cepat dan BTC dapat segera mencapai titik harga terendah.
Baca juga: Pengertian Fear and Greed Index dan Cara Membacanya
Reserve atau simpanan aset pada semua exchange masih berada pada level terendah dalam tiga tahun terakhir. Sementara simpanan spot juga melanjutkan tren penurunan. Sementara itu, reserve untuk Derivatives Exchange melonjak. Menyusul insiden UST baru-baru ini, cadangan stablecoin lainnya mengalami lonjakan. Whale berada dalam posisi hold, sementara miner lebih sedikit mendistribusikan asetnya ke exchange yang kemungkinan dipengaruhi oleh penurunan harga BTC baru-baru ini. Leverage masih relatif tinggi, sementara investor jangka pendek menjual dengan panik dan beberapa investor jangka panjang menjual rugi.
Mari kita lihat entity adjusted dormancy flow yang posisinya sekarang (pada nilai 185) mencapai batas terbawah dari zona hijau. Secara historis zona hijau mewakili zona beli.
💡 Entity adjusted dormancy flow adalah rasio kapitalisasi pasar saat ini dan nilai dormansi tahunan (diukur dalam USD). Entity adjusted dormancy flow dapat digunakan untuk menentukan waktu terendah pasar dan menilai apakah pasar bull tetap dalam kondisi yang relatif normal. Ini membantu mengkonfirmasi apakah Bitcoin berada dalam tren bullish atau bearish.
BTC sekarang berada di zona “good-to-buy” yang berkisar antara 20.000-30.000 dolar AS. Untuk investor jangka panjang, sekarang adalah saat yang tepat untuk memulai Dollar Cost Averaging (DCA). Meskipun mengacu kepada beberapa titik harga terendah, belum terlihat harga realisasi BTC yang diperkirakan mencapai 24.000 dolar AS (seperti pada grafik di bawah). Akan tetapi, BTC sudah sangat dekat dengan harga realisasi. Aggregated cost basis dari semua investor on-chain saat ini berada di level 24.000 dolar AS. Artinya, harga rata-rata pembelian BTC ada di harga 24.000 dolar AS. Setiap harga di bawah harga realisasi dapat dilihat sebagai harga yang ekstrim.
MVRV Z-Score adalah indikator lain yang digunakan untuk menilai kapan Bitcoin relatif over/undervalued terhadap “harga yang seharusnya”. Ketika nilai pasar secara signifikan lebih tinggi dari nilai realisasi, secara historis hal ini menunjukkan puncak pasar (zona merah), sedangkan jika sebaliknya menunjukkan dasar pasar (zona hijau). Secara teknis, MVRV Z-Score didefinisikan sebagai rasio antara selisih kapitalisasi pasar dan kapitalisasi realisasi, dan standar deviasi dari semua data kapitalisasi pasar historis, contohnya (kapitalisasi pasar – kapitalisasi realisasi)/standar (kapitalisasi pasar).
Bagikan