Screener crypto menjadi alat yang selalu digunakan oleh investor crypto, baik yang pemula maupun yang profesional. Tak hanya memudahkan, ia bisa membuat pengambilan keputusan investasi menjadi lebih mudah. Lantas, apa itu screener crypto? Bagaimana cara menggunakannya? Apa saja platform yang sebaiknya digunakan? Cari tahu jawabannya melalui artikel berikut.
Screener crypto adalah alat yang memungkinkan investor dan trader untuk menyaring, memantau, maupun menganalisis aset crypto berdasarkan kriteria tertentu. Dengan screener crypto, kamu dapat menyortir ratusan atau bahkan ribuan aset crypto sesuai dengan metrik yang kamu tentukan. Metrik tersebut bisa berupa harga, volume perdagangan, kapitalisasi pasar, indikator teknikal, on-chain dan sebagainya.
Ia menjadi alat yang berguna bagi investor pemula maupun yang berpengalaman karena bisa menghemat waktu dan tenaga dalam melakukan riset. Melalui alat ini, pengguna bisa memperoleh gambaran dan situasi secara umum terkait pasar ataupun beberapa aset crypto. Selain itu, fitur notifikasi di dalamnya dapat mengingatkan para pengguna ketika harga aset crypto mencapai level tertentu.
Pada akhirnya, ia bisa membuat proses analisis teknikal maupun fundamental jadi lebih efisien dan efektif. Terlebih data yang ditampilkan juga diperbarui secara real-time
Platform screener crypto sebenarnya cukup beragam. Ada yang untuk aset crypto secara umum, ada yang dikhususkan untuk DEX, ataupun yang dikhususkan untuk on-chain. Namun semua fungsinya tetap sama, mempermudah pencarian dan menampilkan data secara real-time.
Secara umum, menggunakannya cukup sederhana dan intutitif. Berikut ini adalah langkah-langkah dasar dalam menggunakan screener untuk proyek-proyek crypto:
1. Pilih platform sesuai kebutuhan. Jika kamu membutuhkan screener crypto yang gratis dan kriteria pencarian sederhana, platform seperti CoinMarketCap dan TradingView bisa jadi pilihan. Jika untuk platform DEX, maka DEX Screener dan DEX Tools jadi pilihan yang lebih baik. Sementara untuk data on-chain, platform seperti Bubble Maps bisa jadi rujukan.
2. Tentukan kriteria pencarian. Setelah masuk ke halaman screener crypto, langsung atur kriteria pencarian. Misalnya, pencarian berdasarkan berapa angka minimal dan maksimal dari volume perdagangan, pergerakan harga, sinyal trading, rentang waktu tertentu, dan sebagainya.
3. Analisis hasil. Setelah hasil pencarian keluar, screener crypto akan menampilkan daftar mata uang crypto sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Setelah itu, lakukan analisis terhadap hasil tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan investasimu
Berikut ini adalah aplikasi screener crypto populer yang sering digunakan oleh investor:
Bagi investor pemula maupun profesional, platform basic screener crypto menjadi alat yang wajib digunakan. Tak hanya gratis, ia juga mudah digunakan dan sudah menawarkan berbagai kriteria filter. Pengguna bisa menyaring aset crypto berdasarkan pergerakan atau persentase harga, rentang volume perdagangan, kapitalisasi pasar dan kategori tertentu.
Dengan menggunakan basic screener crypto, pengguna bisa menghemat waktu dan tenaga dalam mencari aset crypto berdasarkan pencarian yang dimau. Beberapa platform yang populer digunakan adalah CoinMarketCap, CoinGecko, Messari, dan Santiment. Terdapat juga basic screneer crypto khusus untuk decentralized apps (DApps) dan NFT seperti DappRadar.
Beberapa platform tersebut juga mempunyai paket berbayar yang menawarkan berbagai fitur pencarian dan kriteria, serta dashboard yang custom.
Berikutnya ada screener crypto berbasis pola chart, yakni altFins. Tak hanya menawarkan fitur dasar seperti kinerja aset crypto, volume trading, dan kapitalisasi pasar, altFins juga bisa melakukan penyaringan berdasarkan indikator teknikal. Jadi, pengguna bisa melakukan penyortiran aset crypto berdasarkan pergerakan SMA, EMA, dan MACD maupun berdasarkan oscillators-nya seperti RSI dan stochastic.
altFins juga menawarkan beragam fitur lainnya seperti penyortiran aset crypto berdasarkan pola chart tertentu. Saat ini, terdapat 26 pola chart yang dapat dicari menggunakan altFins seperti ascending / descending triangle, head and shoulders, falling / rising wedge, dsb. Bahkan, altFins juga memiliki fitur penyortiran berdasarkan data on-chain. Beragam fitur tersebut bisa memangkas waktu dan tenaga para investor ketika melakukan pencarian aset crypto.
Beberapa fitur yang ditawarkan altFins bisa diakses secara gratis dan pengguna cukup melakukan registrasi. Namun, fitur yang lebih kompleks seperti pola chart, hanya bisa diakses bagi yang berlangganan paket berbayar.
Platform screener crypto berikutnya adalah khusus untuk mencari dan menyaring berbagai data decentralized exchange (DEX). Terdapat dua platform yang kerap jadi pilihan investor, yakni Dexscreener dan Dextools.
Keduanya sama-sama memungkinkan pengguna untuk menyortir pasangan aset crypto di DEX berdasarkan parameter seperti perubahan harga naik atau turun, kenaikan volume, hingga pairing listing terbaru. Selain itu, pengguna juga bisa menyaring aset berdasarkan gainers & losers serta membuat multicharts yang berisikan grafik pergerakan beragam aset yang dipilih.
Perbedaan lain dari screener DEX adalah adanya fitur data-data on-chain pada masing-masing token. Data yang ditampilkan berupa jumlah transaksi yang terjadi, keamanan smart contract, volume perdagangan, dan total likuiditas. Pada Dextools, bahkan terdapat skor yang menandakan parameter-parameter keamanan dasar. Jika skornya rendah, maka hal tersebut menandakan kualitas keamanan yang kurang baik.
Berbeda dengan screener crypto lainnya, platform berikut merupakan screener yang memvisualisasikan data-data on-chain beragam aset crypto. Bubble Maps dan Arkham Intel biasanya menjadi platform yang sering digunakan oleh para investor. Seiring keduanya bersifat multi-chain, membuatnya mendukung beragam aset crypto dari blockchain Ethereum, BSC, Fantom, Arbitrum, Chronos, Avalanche, dan Polygon.
Pada Bubble Maps misalnya, pengguna dapat melihat daftar alamat aktif yang mempunyai aset crypto di blockchain tertentu dan histori transaksi antara dua alamat yang memiliki token dalam jumlah besar. Sesuai dengan namanya, data-data tersebut divisualisasikan ke dalam bentuk gelembung. Sementara pada Arkham Intel, pengguna dapat melihat data analitik terkait aliran dana yang keluar-masuk pada sebuah aset crypto, transaksi terbarum data historis, hingga alamat aktif top holders crypto.
Screener on-chain dibuat untuk memudahkan para penggunanya dalam melihat dan mengamati data on-chain. Hasil dari pengamatan tersebut kemudian bisa digunakan untuk mengambil keputusan investasi, memprediksi tren, serta manajemen risiko tanpa harus melalui proses yang rumit.
Screener crypto adalah alat analitik yang memungkinkan investor dan trader untuk menyaring, memantau, dan menganalisis aset crypto berdasarkan kriteria tertentu. Ia menjadi salah satu alat bantu yang wajib digunakan oleh para investor ataupun trader aset crypto. Penggunaannya tak hanya menghemat waktu dan tenaga penggunanya, namun ua juga memberikan gambaran umum tentang situasi pasar terkeni. Mengingat data yang ditampilkan bersifat real-time dan berbasis data, pada akhirnya screener crypto dapat membantu investor mengambil keputusan investasi secara lebih objektif dan efisien.
Tertarik berinvestasi pada aset crypto? Tenang saja, kamu bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Bagikan