Apa itu Stock to Flow?

Update 31 Mar 2022 • Waktu Baca 3 Menit
Gambar Apa itu Stock to Flow?
Reading Time: 3 minutes

Stock to Flow (SF) adalah metode yang digunakan untuk menghitung keberadaan jumlah dari suatu komoditas. Metode ini seringkali digunakan terutama untuk menghitung keberadaan sumber daya alam seperti emas atau perak. Secara garis besar Stock to Flow menghitung nilai dari komoditas berdasarkan kelangkaannya. Semakin tinggi rasio Stock to Flow, maka komoditas tersebut dapat menyimpan nilai dalam jangka waktu lama. Semakin rendah rasio Stock to Flow, maka komoditas tersebut tidak dapat menyimpan nilai dalam jangka waktu lama.

Sebagai contoh emas memiliki nilai Stock to Flow tinggi karena supply dari emas tahun ke tahun terbatas. Sedangkan gandum dan barang konsumsi memiliki nilai Stock to Flow yang rendah karena nilai dari komoditas ini terletak sebagai barang yang harus dikonsumsi. Sehingga emas lebih cocok untuk disimpan sebagai aset, sedangkan gandum lebih cocok untuk diperjualbelikan dan dihabiskan.

Bagaimana cara menghitung Stock To Flow

Sebagai contoh jika dihitung, emas memiliki total sekitar 190,000 ton emas yang sudah pernah ditambang. Kita bisa sebut ini adalah total supply. Akan tetapi hanya ada sekitar 2,500-3,200 ton emas baru yang ditambang setiap tahunnya, sehingga rasio Stock to Flow (SF) emas adalah sebagai berikut.

  • Rasio Stock to Flow emas (SF) = 190,000 ton / 3,200 ton per tahun = 59

Ini berarti dunia membutuhkan 59 tahun untuk mendapatkan 190,000 ton emas. Apabila total emas baru yang ditambang setiap tahunnya meningkat menjadi 3,300 ton saja maka rasio Stock to Flow hanya berkurang menjadi 57.

Semakin tinggi angka Stock to Flow, artinya semakin langka suatu barang tersebut. Saat ini emas merupakan aset paling langka di dunia jika dibandingkan dengan komoditas yang lain.

cara menghitung stock to flow

Baca juga: Apa Itu Bitcoin?

Stock To Flow Bitcoin

Dengan menghitung Stock to Flow, kita bisa membandingkan nilai Bitcoin dengan komoditas langka seperti emas atau perak. Untuk saat ini jumlah Bitcoin yang sudah beredar adalah sekitar 18,700,000 BTC (per tahun 2021). Seperti yang kita tahu bahwa jumlah Bitcoin baru akan berkurang setiap halving atau setiap 4 tahun sekali. Sehingga jika kita kalkulasikan, pada tahun 2017 rasio Stock to Flow Bitcoin adalah sebesar 25 sedangkan setelah halving pada tahun 2020, rasio Stock to Flow Bitcoin menjadi 50. Tahun 2024 stock to flow Bitcoin akan menjadi kisaran 121. Sehingga Bitcoin bisa dianggap sebagai aset yang lebih langka dibandingkan dengan emas.

stock to flow bitcoin

Source: coindesk.com

Menghitung harga Bitcoin dengan Stock to Flow

Beberapa orang menggunakan Stock to flow Bitcoin sebagai acuan prediksi harga Bitcoin di masa mendatang. Karena supply Bitcoin itu sudah ditentukan dalam protokol Bitcoin maka kita dapat memastikan berapa rasio Stock to Flow Bitcoin kedepannya pula. Dari sini kita bisa melihat bahwa rasio Stock to Flow akan berlipat ganda setiap kali halving dan harga Bitcoin akan naik 10x setiap halving. Model Stock to Flow mendapat popularitas dari kalangan para Bitcoiner karena sejauh ini model ini dapat memprediksi harga dari waktu ke waktu.

Dari Stock to Flow investor dapat memperkirakan bahwa harga Bitcoin secara periodik akan terus naik seperti gambar berikut ini.

hitung harga bitcoin dengan stock to flow

Source: Bitcoin Stock to Flow Model – S2F Live Chart (PlanB) https://digitalik.net

Kritik dari Stock to Flow

Stock to Flow dikritik hanya melihat harga dari satu sudut pandang saja yaitu kelangkaan. Akan tetapi, pada kenyataanya harga dapat disetir oleh berbagai macam aspek selain dari kelangkaan itu sendiri. Pasar memiliki peranan penting dalam menentukan harga. Bahkan pencetus Stock to Flow merubah modelnya dari rentang data dan juga faktor dari aset lain seperti emas dan perak.

Penilaian suatu aset harus didasarkan juga dengan volatilitas. Apabila suatu aset memiliki volatilitas yang dapat diperkirakan maka nilai dari aset tersebut juga dapat diperkirakan. Bitcoin memiliki volatilitas yang cukup tinggi sehingga nilai aset tidak dapat diperkirakan secara pasti.

Kesimpulan

Stock to Flow merupakan model yang saat ini diminati oleh banyak orang. Stock to Flow digunakan untuk melihat kelangkaan dari suatu komoditas akan tetapi tidak serta merta dapat memprediksi harga.

Rasio stock-to-flow Bitcoin yang tinggi menunjukkan keunggulan Bitcoin sebagai aset komoditas. Karena sifatnya yang mudah terbagi, seragam, tahan lama, mudah diangkut, dan “kelangkaan”, aset kripto juga membuatnya cocok sebagai uang (komoditas).

Sumber

Plan B. Modeling Bitcoin Value with Scarcity. 2019

Plan B. Bitcoin Stock-to-Flow Cross Asset Model. 2020

Penulis:Nadya Rahmaesya

Beri nilai untuk artikel ini

Penilaian kamu akan membantu kami.

Apa yang kamu tidak suka?

Apakah ada saran untuk artikel ini?

Terima kasih untuk masukanmu!Tutup
Masukan gagal terkirim. Silakan coba lagi.Tutup

Bagikan