Kehadiran Bitcoin dengan banyak pro dan kontra yang terjadi karena sifatnya yang mampu mendisrupsi cara kerja mata uang tradisional ternyata memiliki sebuah nilai tambah yang mampu memengaruhi bahkan menginspirasi budaya populer atau dikenal dengan “Pop Culture”. Lantas sejauh mana Bitcoin diadopsi dan menjadi bagian dari budaya populer saat ini? Simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.
Uang telah menjadi alat tukar yang digunakan dalam kurun waktu yang cukup lama. Misalnya dolar Amerika Serikat yang pertama kali dicetak pada tahun 1914 dan hingga tahun 2023 masih menjadi salah satu mata uang yang memiliki pengaruh sangat besar di dunia. Namun dalam perjalanannya, nilai mata uang dolar semakin melemah dan juga banyak kritik karena mata uang dolar dikendalikan oleh otorita pusat. Kemudian di tahun 2008 munculah sebuah antitesa dari mata uang fiat yaitu mata uang crypto Bitcoin yang sifatnya desentralisasi dan juga secara nilai jumlahnya terbatas tidak seperti mata uang fiat.
Seiring waktu, Bitcoin semakin dikenal dan diadopsi oleh banyak orang. Menyadur data dari buybitcoinworldwide.com, di tahun 2023 yang memiliki Bitcoin berjumlah 106 juta. Adapun pengguna harian Bitcoin sebanyak 400 ribu dan 53 juta Bitcoin trader. Jika melihat kilas balik, bagaimana Bitcoin bisa semakin populer dan dapat berbaur dengan budaya populer di masyarakat?
Dimulainya hubungan Bitcoin dengan pop culture terjadi di tanggal 22 Mei 2010 pada saat Bitcoin pertama kali digunakan untuk melakukan pembelian dua buah pizza. Seorang programmer bernama Laszlo Hanyecz menukarkan 10.000 BTC-nya. Itulah pertama kali dimulainya era adopsi Bitcoin dalam pop culture yang selanjutnya memengaruhi berbagai sektor seperti munculnya selebriti dan founder perusahaan ternama yang mendukung Bitcoin, kemudian masuknya Bitcoin dalam industri musik, film dan televisi.
Kemunculan Bitcoin membuat daya tarik yang cukup tinggi dan kehadirannya membuat industri film mulai mengangkat berbagai tayangan film, televisi serial, dan dokumenter tentang Bitcoin.
Dokumenter pertama yang dirilis ke publik yang membahas tentang Bitcoin dibuat oleh media Inggris yaitu the Guardian. Mereka merilis film dokumenter berjudul Bitcoin: the fastest growing currency in the worlds pada tahun 2013. Dalam tayangan yang berdurasi 5:45 menit ini menceritakan tentang Amir Taaki, seorang Bitcoin developer dan Mihai Alisie, editor dari Bitcoin Magazine. Keduanya menjelaskan bagaimana sifat Bitcoin yang tidak dikontrol oleh otoritas terpusat dan dapat digunakan untuk mengirimkan uang ke mana saja, ke siapa saja, berapapun jumlahnya, dan tidak ada satu orang pun yang dapat mengontrol hal tersebut.
Bahkan Alisie menceritakan dulu terdapat Bitcoin berbentuk fisik (sebuah koin berlogo Bitcoin) yang di dalamnya terdapat hologram yang berisikan kode yang bisa di-redeem dan mendapatkan satu Bitcoin.
Dalam dokumenter tersebut pun dijelaskan bagaimana harga aset Bitcoin yang terus tumbuh dan juga menjawab segala kontroversial yang muncul saat itu. Dokumenter yang menarik untuk melihat kilas balik perjalanan Bitcoin.
Film dokumenter selanjutnya yang cukup menarik perhatian hingga mendapatkan nominasi sebagai film dokumenter internasional terbaik di Festival Film Zurich tahun 2014 yaitu dokumenter berjudul The Rise and Rise of Bitcoin. Film ini disutradarai oleh Nicholas Mross yang berisikan tentang wawancara dengan orang-orang penting yang terlibat dalam perkembangan sejarah Bitcoin seperti Founder Hodlsmith Gabriel Sukenik, Founder Ethereum Vitalik Buterin, CEO Coinbase Brian Armstrong, hingga Presiden Amerika Serikat ke 43 George W. Bush.
Dokumenter ini menceritakan tentang Daniel Mross seorang programmer yang merupakan penggemar berat Bitcoin. Mulanya ia mengetahui Bitcoin pada tahun 2011 dan dari situ ketertarikannya muncul dan terus mengikuti perkembangan tentang Bitcoin. Selanjutnya Daniel memiliki keinginan untuk membuat sebuah film yang dapat memberikan edukasi tentang revolusi finansial melalui Bitcoin. Pembuatan film ini diwujudkan dengan mengajak saudaranya yang berprofesi sebagai produser yaitu Nicholas Mross dan memulai pembuatan dokumenter mereka berjudul The Rise and Rise of Bitcoin. Film ini bisa disaksikan di berbagai layanan streaming.
Banking on Bitcoin adalah film dokumenter yang dirilis pada tahun 2016 yang disutradarai oleh Christopher Cannucciari. Film ini menampilkan wawancara dengan tokoh-tokoh terkemuka di industri crypto seperti Charlie Shrem, Founder BitInstant yang saat ini sudah tidak beroperasi. Charlie adalah salah satu jutawan Bitcoin yang penuh kontroversi. Selain itu ada Jurnalis Wall Street Journal Paul Vigna, hingga Gavin Andresen, developer software yang terkenal karena keterlibatannya dengan Bitcoin.
Film dokumenter ini secara keseluruhan memberikan pandangan komprehensif tentang kompleksitas dan peluang yang disajikan oleh Bitcoin. Selain itu melalui film ini Cannucciari menawarkan wawasan kepada pemirsa tentang cryptocurrency khususnya dasar-dasar tentang Bitcoin, oleh siapa Bitcoin diciptakan, dan mengapa identitas penciptanya masih menjadi misteri. Film ini juga memberikan beberapa wawasan tentang kegunaan menggunakan mata uang crypto dengan biaya yang sangat rendah dan lebih sedikit risiko dalam hal penggunaan transaksi secara online.
Kemunculan Bitcoin erat kaitannya dengan krisis keuangan yang terjadi di tahun 2008 di mana krisis tersebut dimulai dengan kredit murah dan pinjaman yang relatif longgar sehingga memicu adanya bubble dalam harga rumah. Ketika bubble itu pecah, bank-bank dibiarkan memiliki investasi senilai triliunan dolar yang dibiarkan dan tak berharga dalam kredit pemilikan rumah (KPR). Dampak resesi ini menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan, tabungan, hingga rumah.
Krisis keuangan tahun 2008 memperlihatkan kelemahan sistemik dalam lembaga-lembaga keuangan global dan menyebabkan dana talangan (bailout) besar-besaran, yang berkontribusi terhadap rasa ketidakpercayaan terhadap otoritas terpusat seperti bank dan pemerintah. Bitcoin hadir diperkenalkan oleh Satoshi Nakamoto yang dianggap mampu merevolusi sistem keuangan yang sepenuhnya menjadi terdesentralisasi dalam melakukan transaksi tanpa bergantung pada lembaga keuangan terpusat. Melalui film Banking on Bitcoin dapat mewakili gambaran inovasi teknologi dan perubahan pemikiran tentang sistem keuangan di masa depan.
Selanjutnya di tahun 2022, muncul film berjudul Mencuri Raden Saleh karya sutradara ternama Angga Dwimas Sasongko. Film ini dibintangi aktor dan aktris ternama seperti Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Rachel Amanda, Umay Shahab, hingga Tio Pakusadewo.
Film bergenre drama & action ini menceritakan tentang sekelompok anak muda yang ingin mencuri sebuah lukisan bersejarah Raden Saleh di Istana Presiden. Dalam salah satu adegan di film ini diperlihatkan Angga Yunanda yang berperan sebagai hacker bernama Ucup melakukan pembelian aset crypto melalui aplikasi PINTU. Dalam penayangan perdananya di bulan Agustus 2022 lalu, film ini mendapatkan respons positif dengan ditonton oleh lebih dari 120 ribu penonton.
Jeth Soetoyo, Founder & CEO PINTU mengungkapkan tujuannya memasukan unsur crypto ke dalam film ini, “Mencuri Raden Saleh tidak hanya memberikan hiburan bagi penonton, namun film ini mampu menjadi salah satu wadah baru untuk masyarakat lebih dekat dan mengenal investasi aset crypto.”
Film Mencuri Raden Saleh bisa ditonton melalui layanan streaming seperti Netflix.
Dunia musik juga tak lepas dari hubungannya dengan Bitcoin. Deretan musisi papan atas seperti Eminem dan Teejay membuat karya dengan memasukan Bitcoin sebagai salah satu unsur di dalam lirik.
Pertama kita mulai dari rapper kawakan Eminem yang telah menghasilkan ribuan karya. Bahkan di tahun 2022 lalu, Eminem meraih enam penghargaan Diamond Album Awards sebagai musisi yang memiliki sertifikasi single terbanyak dalam sejarah dengan maraih 73,5 juta program sertifikasi Gold dan Platinum.
Rapper Eminem ternyata menaruh perhatian pada Bitcoin. Pada tahun 2018 Eminem merilis lagu berjudul NotAlike. Dalam salah satu penggalan liriknya berbunyi, “Member everybody used to bite Nickel, now everybody doin’ Bitcoin,” dan lagu tersebut sudah ditonton lebih dari 17 juta penonton di YouTube EminemMusic.
Kedua adalah musisi Teejay yang merilis lagu berjudul Bitcoin pada tahun 2021. Menurut Teejay lagu ini menceritakan tentang tokoh protagonis yang membual tentang kekayaan dan kesuksesan mereka, yang dikaitkan dengan investasi dalam mata uang crypto seperti Bitcoin. Mereka juga menyebutkan pasangan romantis dan gaya hidup mewah, termasuk memiliki mobil yang bagus dan mendengarkan musik.
Pada saat lagu ini dirilis mendapatkan respons positif di Jamaica dan Amerika Serikat khususnya New York dan Florida. Video klip lagu berjudul Bitcoin telah ditonton lebih dari 3,9 juta di official YouTube Teejay.
Sejak Bitcoin menjadi sorotan, banyak artis dan pembuat film atau serial televisi mencoba memperkenalkan cryptocurrency ke publik. Berikut beberapa serial paling populer yang ditayangkan di televisi yang menampilkan Bitcoin.
Serial televisi favorit sepanjang masa The Simpsons yang tayangannya terkadang membuat kontroversial, ternyata memasukan aset crypto Bitcoin pada salah satu episodenya. Pada S25E07 atau S26E01 yang dirilis pada 8 Desember 2013 dan 28 Oktober 2014. Dalam tayangan tersebut Lisa Simpson bertanya kepada Krusty the Clown “apakah kamu sedang bangkrut?” Krusty menjawab “Sedang mengalami nasib buruk di pasar Bitcoin”.
Selain episode tersebut, The Simpsons juga mengeluarkan berbagai episode yang membahas tentang crypto seperti XRP hingga prediksi atau spekulasi tentang harga-harga crypto di masa depan.
THE BIG BANG THEORY sebuah situasi komedi (sitkom) tentang sekelompok fisikawan Caltech yang mampu mengungkap misteri alam semesta tetapi terlalu tidak kompeten secara sosial untuk berhubungan dengan kebanyakan orang di Bumi.
Pada season 11 episode 9, sitkom ini menghadirkan episode berjudul The Bitcoin Entanglement yang tayang pada 30 November 2017. Serial yang dibintangi oleh Jim Parsons, Johnny Galecki, Kaley Cuoco, dan pemeran lainnya ini pada episode The Bitcoin Entanglement membahas tentang harga satu buah BTC yang mencapai $5000, padahal diketahui tujuh tahun yang lalu tepatnya tahun 2010 mereka menganggap Bitcoin tidak memiliki nilai dan ada percakapan di mana mereka berandai-andai pada tujuh tahun lalu itu membeli lebih banyak Bitcoin.
Tidak jauh berbeda dengan serial The Simpsons, serial kartun Family Guy juga selalu memberikan kejutan. Salah satu episode yang membahas tentang Bitcoin terjadi di season 4 episode 11. Bahkan cuplikan percakapan antara suami istri yaitu Peter Griffin dan Lois Griffin ramai tersebar di sosial media Twitter.
Pada episode tersebut mereka berdiskusi tentang keuangan keluarga dan kondisi tabungan mereka. Lois, istri dari Peter terlihat gusar karena menurutnya setiap hari tabungannya semakin menyusut dan Ia meminta Peter untuk mencari jalan keluar untuk menyelamatkan keuangan keluarga mereka. Namun Peter sontak menjawab dengan kata “Bitcoin”.
Pada saat episode tersebut membahas tentang Bitcoin di tanggal 1 Oktober 2016, harga BTC hanya $440. Sedangkan per 20 September 2023 harga BTC ada di kisaran $27 ribu. Tentu jika semua berandai-andai mengikuti saran dari Peter Griffin untuk membeli BTC pada tahun 2016 mungkin sudah memiliki banyak keuntungan.
Michael Saylor, Executive Chairman MicroStrategy merupakan salah satu perusahaan yang memiliki Bitcoin terbanyak, di mana hingga Juni 2023 mereka memiliki 140,000 BTC atau sekitar $3.8 miliar.
Michael Saylor bisa dibilang sebagai Bitcoin Maximalist karena sangat percaya dengan potensi BTC di masa depan. Bahkan lewat akun X, Michael Saylor mengungkapkan ada tiga katalis yang dapat mendorong harga Bitcoin mencapai $5 juta, di antaranya:
Baca juga: Mengenal Bitcoin Maximalist dan Fenomena Crypto Tribalism
Siapa yang tidak kenal sosok manusia terkaya di muka bumi ini yaitu Elon Musk. Pria yang ditaksir memiliki kekayaan bersih sebesar $232 miliar per Juli 2023 lalu menjadikannya sebagai orang terkaya di dunia. Kekayaan tersebut diraih dari perusahaan yang dimiliki seperti Tesla, SpaceX, Twitter (yang diubah menjadi X), Neuralink, dan The Boring Company.
Elon dan Bitcoin tidak terpisahkan. Di mana melalui perusahaannya SpaceX dikabarkan mencatat kepemilikan Bitcoin sebesar $373 juta di akhir tahun 2022 lalu.
Selain itu, di tahun 2021 tepatnya bulan Maret, Elon pernah mengunggah twit yaitu perusahaannya Tesla menerima pembayaran dengan Bitcoin. Namun selang dua bulan kemudian Elon mengumumkan lagi menghentikan sementara menerima pembayaran Bitcoin karena terkait isu perubahan iklim.
Namun perjalanan Elon hingga saat ini dengan segala kontroversial pernyataannya yang bahkan mampu menggerak komunitas crypto menjadi bagian dalam peningkatan investasi crypto di seluruh dunia.
Musisi yang juga tertarik pada Bitcoin adalah Snoop Dogg. Seorang rapper, penulis lagu, tokoh media, aktor, dan pengusaha ini telah berinvestasi pada Bitcoin sejak tahun 2012. Di tahun 2013 silam Snoop Dogg mengunggah cuitan di Twitter (sekarang X) yaitu:
Unggahan tersebut langsung direspons oleh Coinbase dan BitPay yang mengajak kerja sama.
Snoop Dogg adalah mega bintang rapper dunia yang telah menjual 35 juta album di seluruh dunia. Dalam wawancaranya dengan CNBC, niatnya menjual album musiknya yang bisa dibeli dengan Bitcoin diperkirakan saat itu harganya 0.01245982 BTC.
Masuknya Bitcoin dalam dunia crypto juga menyusup pada tatanan bahasa baru dengan adanya jargon. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jargon adalah kosa kata khusus yang digunakan dalam bidang kehidupan lingkungan tertentu. Nah, mari kita simak beberapa jargon yang populer dalam dunia crypto:
Bitcoin yang sebelumnya hanya sebagai mata uang digital yang kehadirannya banyak ditentang dan hanya dikenal oleh segelintir orang, saat ini keberadaannya semakin diterima dan justru mengalami perkembangan yang luar biasa cepat. Bitcoin telah masuk ke dalam aspek-aspek kehidupan masyarakat dan berbaur dengan budaya populer atau pop culture, baik itu dalam film, musik, hingga tokoh kenamaan yang membantu mendorong ketertarikan Bitcoin dan aset crypto lainnya. Dengan eratnya hubungan Bitcoin dan pop culture diharapkan semakin memperkuat posisi Bitcoin tidak hanya sebagai aset investasi, tetapi juga sebagai bagian dari budaya populer. Tidak tertutup kemungkinan di masa mendatang, Bitcoin akan terus tumbuh dan tidak dapat terbendung lagi kehadirannya.
Bagikan