5 Pola Grafik Harga Crypto Yang Harus Kamu Ketahui

Update 6 Oct 2022 • Waktu Baca 8 Menit
Gambar 5 Pola Grafik Harga Crypto Yang Harus Kamu Ketahui
Reading Time: 8 minutes

Salah satu hal paling penting dalam berinvestasi pada aset kripto adalah mengerti waktu yang tepat untuk membeli dan menjual aset milikmu. Salah satu cara paling populer untuk mengerti hal ini adalah melakukan analisis teknikal. Secara sederhana, analisis teknikal adalah metode untuk membaca dan menginterpretasikan grafik harga sebuah aset. Analisis ini dilakukan agar kamu bisa menentukan tren yang sedang terjadi, memprediksi harga jangka pendek, dan juga menentukan kapan untuk membeli dan menjual aset. Salah satu bagian penting dari analisis teknikal adalah mengidentifikasi pola pada grafik harga candlestick. Pola-pola ini bisa memberikan berbagai informasi untukmu. Lalu, apa saja pola candlestick yang perlu kamu ketahui? Bagaimana cara mengidentifikasinya? Artikel ini menjelaskan berbagai macam pola candlestick secara lengkap.

Ringkasan Artikel

  • 📈 Pola grafik harga adalah serangkaian titik harga yang menciptakan sebuah bentuk dan diidentifikasi menggunakan garis tren. Pola-pola ini muncul ketika pelaku pasar membeli dan menjual pada level tertentu. Level ini biasanya berulang dalam jangka waktu panjang, menciptakan pola harga.
  • 📊 Terdapat 2 jenis pola harga yaitu pola continuation dan reversal. Pola reversal (pembalikan) adalah pola harga yang menandakan perubahan tren yang sedang terjadi. Sementara itu, pola continuation (kelanjutan) adalah pola harga yang melanjutkan tren yang sedang terjadi.
  • 🗒️ Prinsip penting dalam analisis teknikal adalah analisis yang kamu buat memiliki kemungkinan untuk salah. Terkadang kita membuat analisis bias yang memprediksi pergerakan harga sesuai dengan apa yang kita mau, bukan dengan informasi yang ada.

Apa itu Pola Grafik Harga?

Pola grafik harga adalah serangkaian titik harga yang menciptakan sebuah bentuk dan diidentifikasi menggunakan garis tren. Dalam pergerakan harga jangka panjang, transisi antara tren naik dan turun menciptakan berbagai jenis pola harga yang bisa kita kenali. Pola-pola pada grafik harga biasanya memiliki bentuk umum yang biasa kita ketahui seperti segitiga, kotak, bendera, atau nama seperti head & shoulder. Pola-pola ini muncul ketika pelaku pasar membeli dan menjual pada level tertentu. Level ini biasanya berulang dalam jangka waktu panjang, menciptakan pola harga.

Investor dan trader seringkali menggunakan berbagai macam pola harga untuk menganalisis pergerakan saat ini dan juga memperkirakan pergerakan pasar di masa depan. Mengenali dan menemukan pola pada grafik harga merupakan bagian penting dari analisis teknikal. Investor aset menggunakan pola-pola ini lalu memanfaatkan indikator teknikal untuk mendapatkan konfirmasi dan menunggu apakah prediksi mereka benar atau tidak.

Ilmu untuk mengidentifikasi dan menganalisis pola harga sudah ada sejak trading dimulai. Maka dari itu, pola-pola di bawah adalah sesuatu yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu, sejak dimulainya perdagangan Forex dan saham.

Dua Jenis Pola Grafik harga

1. Reversal

Dalam kondisi harga mencapai puncak, pola reversal merupakan tanda bahwa antusiasme pembeli mulai habis dan investor mulai menjual (disebut sebagai tahap distribusi). Sebaliknya, dalam posisi harga rendah, antusiasme terhadap aset mulai meningkat dan banyak investor mulai membeli (disebut sebagai tahap akumulasi).

Hal paling penting dalam mengidentifikasi pola reversal dengan tepat adalah melihat volume transaksi yang terjadi karena pembalikan akan terjadi dalam volume yang tinggi.

2. Continuation

Pola continuation (kelanjutan) adalah pola harga yang melanjutkan tren yang sedang terjadi. Ia biasanya adalah periode istirahat sebelum tren kembali berlanjut, entah itu tren penurunan atau kenaikan. Pola kelanjutan dibagi menjadi 2 berdasarkan tren yang terjadi yaitu pola kelanjutan bearish dan bullish. Pola kelanjutan bearish merupakan sinyal yang bisa kita gunakan untuk menjual aset sebelum harganya terus menurun. Sebaliknya, pola kelanjutan bullish merupakan sinyal untuk membeli aset sebelum ia melanjutkan tren kenaikan.

Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dari pola continuation dan reversal adalah terkadang grafik harga tidak memberikan kita informasi yang lengkap sehingga kita tidak bisa menarik kesimpulan pasti. Selain itu, sebuah pola terkadang berpotensi bergerak ke dua arah, menciptakan potensi continuation dan reversal dari satu pola. Hal ini terjadi karena pergerakan harga dipengaruhi oleh banyak variabel. Maka dari itu, analisismu perlu mempertimbangkan berbagai skenario yang dapat terjadi.

Beberapa Contoh Pola Grafik Harga

1. Rising & Falling Wedge

Rising & Falling Wedge
pola rising dan falling wedge. Sumber: The Investing ID

Pola rising dan falling wedge (baji) merupakan kedua pola yang memiliki potensi membentuk tren reversal dan juga continuation. Namun, pada umumnya kedua pola ini merupakan sinyal terjadinya pola pembalikan. Kamu menggambar kedua pola ini menggunakan dua garis tren yang membentuk konvergensi yang mengarah ke atas atau ke bawah sesuai dengan tren yang sedang terjadi.

pola rising wedge adalah salah satu pola grafik harga yang bisa digunakan untuk memprediksi kenaikan harga
Pola rising wedge yang membentuk pola kelanjutan atau continuation.

Dalam pola rising wedge, meskipun harga sebuah aset terus meningkat, volume perdagangannya akan menurun. Pada gambar di atas, dapat terlihat volume transaksi cenderung menurun sampai bagian ujung dari wedge. Setelah itu, harga menurun dalam jangka pendek namun melanjutkan tren kenaikannya. Sebaliknya, falling wedge terbentuk dalam harga yang terus menurun dan membentuk titik harga atas yang semakin rendah hingga mencapai titik breakout (dalam pola pembalikan) atau harga turun drastis (dalam pola lanjutan).

Cara membedakan apakah pola wedge akan menjadi bagian dari pola reversal atau continuation adalah melihat seberapa drastis perubahan harga yang terjadi dan volume transaksi.

2. Head & Shoulder dan Inverse Head & Shoulder

Pola grafik harga head & shoulder adalah pola penting tentang pembalikkan tren bearish
Proses terjadinya pola head & shoulder. Sumber: Trading Crypto Course

Head & Shoulder (kepala dan pundak) adalah salah satu pola grafik harga yang masuk kepada kategori pola pembalikan (reversal). Salah satu hal unik dari pola ini adalah ia bisa menjadi sinyal bearish dan juga bullish bergantung kepada arah terbentuknya pola. Head & Shoulder yang membentuk bukit ke atas merupakan sebuah tanda terjadinya tren pembalikan bearish. Sementara itu, Inverse Head & Shoulder merupakan pola yang terbentuk ke arah bawah, menandakan pola pembalikan yang bullish.

Pola harga head & shoulder dimulai dengan sebuah aset yang mencapai harga titik atas (pundak kiri), turun, lalu membuat titik atas kedua yang lebih tinggi. Terakhir, harga aset kembali turun dan membuat titik atas terakhir (pundak kanan) yang mirip dengan titik atas pertama. Saat dilihat, 3 titik atas ini akan membentuk 3 bukit dengan bukit tengah lebih tinggi daripada yang lain, seperti sebuah kepala dengan pundak kiri dan kanan. Hal paling penting dalam pola head & shoulder adalah sebuah neckline yaitu garis yang ditarik lurus sebagai fondasi saat harga turun. Apabila penurunan harga setelah pundak kanan turun menembus garis ini, artinya pola head & shoulder terkonfirmasi terjadi.

Sebaliknya, inverse head & shoulder membentuk 3 bukit yang mengarah ke bawah. Ia merupakan sebuah sinyal terbentuknya tren pembalikan bullish di mana harga akan membalik dan mengalami kenaikan. Layaknya pola head & shoulder biasa, konfirmasi pola ini harus menunggu harga naik menembus garis neckline yang sudah ditentukan.

3. Pola Grafik Harga Cup & Handle

Cup and handle adalah salah satu pola grafik harga paling populer yang dapat memberikan tanda kenaikan harga
Pola cup & handle yang menandakan pola pembalikan tren. Sumber: Coin Desk

Pola cup & handle (cangkir dan gagang) merupakan pola harga yang masuk ke dalam kategori pola bullish reversal di mana tren bearish mulai membalik dan harga mengalami kenaikan.

Cup & handle, seperti namanya, membentuk sebuah cangkir berbentuk U dengan gagang kecil. Pola ini dimulai dengan aset yang mengalami penurunan harga yang dalam lalu mengalami pemulihan harga berbentuk U, mengembalikan harganya ke titik semula. Setelah itu, ia membentuk huruf U kecil yang berperan sebagai gagang cangkir sebelum harga menembus ke atas, mengonfirmasi terjadinya breakout dan tren pembalikan.

Pola ini paling akurat ketika kita menggunakan grafik harga harian agar kita tidak diganggu oleh fluktuasi harga yang terjadi pada grafik per jam. Kondisi harga yang membentuk pola ini merupakan momen yang ideal untuk kamu membeli aset sesaat setelah breakout terkonfirmasi dan harga mengikuti pola ini.

4. Triple & Double Top and Bottom

Triple & Double Top and Bottom
Pola double top yang terbentuk. Sumber: C-Trade

Pola Double Top dan Double Bottom adalah pola yang menandakan pembalikan tren. Pola double top dan double bottom menciptakan bentuk berupa huruf M dan W. Maka dari itu, kedua pola ini cukup mudah diidentifikasi karena hanya mengandalkan level support dan resistance. Keduanya merupakan sebuah pola yang tercipta ketika aset gagal menembus level support atau resistance lalu melakukan tren reversal. Double top merupakan pola pembalikan bearish sementara double bottom menandakan pola pembalikan bullish.

Dalam pola double top, harga aset pertama-tama mencoba menembus level resistance, turun ke level sebelumnya, lalu mencoba menembus kembali harga tersebut tapi gagal. Kedua upaya menembus level resistance ini membentuk 2 bukit sama kemudian mendorong harga ke dalam tren penurunan, menyelesaikan tren pembalikan bearish. Sebaliknya, pola double bottom merupakan upaya menembus level support yang gagal dan justru menciptakan katalis untuk pembalikan tren. Setelah 2 percobaan menembus level support gagal, pola double bottom mendorong grafik harga untuk berbalik dan mengalami peningkatan harga.

Salah satu hal yang perlu kamu perhatikan untuk mendapatkan konfirmasi kedua pola di atas terjadi adalah apakah harga dapat menembus level support dan resistance yang sudah terbentuk. Selain kedua pola di atas, terdapat pola lain yaitu triple top & bottom. Namun, pola double lebih sering ditemui daripada pola triple. Akan tetapi, sering kali pola triple menandakan terjadinya pembalikan yang lebih kuat.

5. Ascending & Descending Triangle

Ascending & Descending Triangle
Pola ascending triangle yang sedang terbentuk pada grafik harian Bitcoin.

Pola ascending dan descending triangle merupakan pola yang terbentuk sebagai pola lanjutan dari tren yang sedang terjadi tetapi juga bisa menjadi tanda terjadinya reversal atau pembalikan tren. Kamu perlu memperhatikan pergerakan harga aset pada akhir bentuk segitiga untuk mengetahui apakah ia adalah pola lanjutan atau pembalikan.

Pola ascending triangle diawali dengan gerakan drastis ke arah bawah sampai harga mencapai titik konsolidasi. Pada titik ini, harga secara konsisten bergerak menciptakan titik rendah yang lebih tinggi (higher low) dan paling tidak 2 titik puncak yang sama. Hal ini terus terjadi untuk membangun momentum hingga pada titik di mana ia akan melanjutkan tren bullish yang sebelumnya terjadi atau terjadi pembalikan tren ke bawah.

Pola descending triangle biasanya terbentuk dalam tren bearish di mana harga terus menurun dan membentuk beberapa harga atas yang semakin rendah (lower high) dan kemudian jatuh menembus level support pada ujung pola ini.

Prinsip Dasar dalam Mengidentifikasi Pola Grafik Harga

  • 🔍 Selalu cari konfirmasi tambahan: Konfirmasi adalah situasi di mana pergerakan harga aset mengikuti prediksi atau syarat yang sudah kamu tentukan. Analisis pola akan lebih akurat ketika kamu sudah mendapatkan beberapa konfirmasi yang mengisyaratkan pergerakan harga sesuai dengan analisismu.
  • 📊 Perhatikan volume pada grafik harga: Volume transaksi adalah indikator sederhana yang bisa kamu gunakan dalam berbagai analisis teknikal termasuk dalam mengidentifikasi pola harga. Volume juga dapat memberikan tanda awal akan adanya pembalikan tren atau pun stagnasi.
  • Analisis teknikal bukan ilmu pasti: Prinsip penting dalam analisis teknikal adalah analisis yang kamu buat memiliki kemungkinan untuk salah. Terkadang kita membuat analisis bias yang memprediksi pergerakan harga sesuai dengan apa yang kita mau, bukan dengan informasi yang ada.
  • 📈 Membuat garis tren secara akurat: Garis tren adalah sebuah garis yang menyambungkan beberapa titik harga penting dalam sebuah grafik. Garis tren yang akurat merupakan bagian penting dari analisis teknikal aset kripto. Pastikan garis tren yang kamu buat menyentuh titik-titik harga penting di bagian bawah atau pun di atas grafik harga.

Membeli Aset Kripto

Kamu dapat mulai berinvestasi di berbagai aset kripto pada aplikasi Pintu. Melalui Pintu, kamu bisa membeli aset kripto seperti Bitcoin dengan cara yang aman dan mudah.

Selain itu, aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

Penulis:Ari Budi Santosa

Beri nilai untuk artikel ini

Penilaian kamu akan membantu kami.

Apa yang kamu tidak suka?

Apakah ada saran untuk artikel ini?

Terima kasih untuk masukanmu!Tutup
Masukan gagal terkirim. Silakan coba lagi.Tutup

Bagikan

Artikel Selanjutnya

Menengah

Disertai Video

Gambar Apa Itu Analisis Teknikal dan Bagaimana Cara Melakukannya?

Investasi dan trading membutuhkan pemahaman jelas tentang berbagai aspek dari aset yang ingin kita beli. Kita perlu mengerti nilai yang ditawarkan oleh sebuah aset dan potensinya di masa depan. Dalam dunia crypto, pemahaman ini menjadi sangat penting karena ia pasar yang baru dengan perkembangan cepat. Puluhan proyek crypto tercipta setiap tahunnya dan tidak semua proyek […]