Pandemi Covid-19 membuat perekonomian Amerika Serikat terpuruk. Hal ini akhirnya membuat presiden terpilih Joe Biden ingin memulihkan kembali ekonomi AS dengan memberikan stimulus. Saat ini Biden sedang mempertimbangkan upaya stimulus dua arah dalam bentuk cek senilai $2.000 untuk warga Amerika dan paket pengeluaran pajak dan infrastruktur senilai $3 triliun.
Baca Juga: Koreksi Harga Bitcoin, Hal yang Sehat Menurut Para Ahli
Paket stimulus Biden ini diharapkan dapat meningkatkan inflasi, melemahkan dolar AS dan membawa lebih banyak pembeli untuk membeli aset langka seperti Bitcoin dan emas.
Alex Melikhov, CEO & Founder dari Equilibrium dan the EOSDT stablecoin mengatakan rencana stimulus ini memiliki kemungkinan untuk mendorong harga Bitcoin lebih lanjut. Hal ini dikarenakan stimulus tambahan dapat menyuntik lebih banyak likuiditas ke pasar. [Sumber: Coindesk].
Bitcoin sudah berada di pasar bullish yang kuat, berkat langkah-langkah peningkatan inflasi yang diadopsi oleh Federal Reserve dan pemerintah AS selama 10 bulan terakhir. Langkah-langkah ini telah mendorong investor institusional untuk mengamankan aset mereka di tempat yang menawarkan lindung nilai terhadap inflasi.
Dalam empat bulan terakhir, harga Bitcoin meningkat hingga mencapai rekor tertinggi di $41,000. Perusahaan besar seperti Microstrategy terlihat menjadi salah satu faktor, di mana mereka membeli Bitcoin untuk menjaga nilai cadangan treasury mereka. Tren investor besar ini dapat meningkat jika rencana stimulus Biden dilaksanakan seperti yang sudah diprediksi oleh JPMorgan sebelumnya.
Melemahnya dolar AS tahun lalu memberi dorongan untuk naiknya harga Bitcoin. Matt Maley, kepala strategi pasar di Miller Tabak + Co, mengatakan âDolar sangat oversold, terlalu dibenci, dan over-short sehingga semuanya harus reli untuk waktu yang akan datang.â
Baca Juga: JP Morgan Prediksi Bitcoin Bisa Mencapai Rp2 Miliar
Mulai investasi Bitcoin dan aset crypto lainnya dengan aplikasi Pintu. Kamu bisa mulai beli Bitcoin dari Rp20,000! Yuk download dan mulai sekarang!