Laju inflasi adalah istilah dalam perekonomian yang tidak asing lagi bagi banyak orang. Namun, apakah kamu telah benar-benar mengetahui tentang apa itu laju inflasi, rumus, dan cara menghitung laju inflasi? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Baca juga: Perbedaan Inflasi dan Deflasi, Jangan Sampai Terbalik!
Pada dasarnya, inflasi adalah kenaikan harga barang yang terjadi secara terus menerus dalam waktu yang lama.
Sedangkan, laju inflasi adalah tingkat persentase kenaikan harga dalam beberapa indeks harga dari suatu periode ke periode lainnya, bisa dari bulan ke bulan atau tahun ke tahun. Laju inflasi digunakan sebagai patokan dalam mengambil berbagai keputusan oleh perusahaan maupun pemerintahan.
Contohnya, suatu perusahaan akan menaikkan gaji karyawannya untuk mengimbangi kenaikan harga barang akibat inflasi. Apabila laju inflasi sebesar 8% dan gaji hanya dinaikkan sebanyak 5%, maka kenaikan gaji tersebut tidak cukup mengimbangi kenaikan laju inflasi.
Berdasarkan teori Keynes, inflasi disebabkan oleh adanya hasrat berlebihan dari suatu golongan masyarakat yang ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa tersedia.
Sedangkan, menurut teori Struktural, inflasi bisa terjadi akibat produsen tidak bisa mengantisipasi dengan cepat akan kenaikan permintaan yang disebabkan oleh pertambahan penduduk.
Sementara itu, berdasarkan teori kuantitas, inflasi terjadi akibat pertambahan jumlah uang beredar.
Inflasi bisa diatasi dengan beberapa cara, di antaranya:
Mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menetapkan persediaan uang kas pada bank-bank, meningkatkan nilai suku bunga, dan menjual surat-surat berharga.
Mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah dengan cara menaikkan tarif pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah.
Meningkatkan produksi dan jumlah barang di pasar, dan menetapkan harga maksimum untuk beberapa jenis barang.
Bentuk laju inflasi adalah persentase, yang nilainya dapat ditentukan dengan menggunakan rumus. Untuk bisa menggunakan rumus tersebut, diperlukan beberapa data dari Indeks Harga Konsumen atau IHK.
IHK diambil menggunakan data Harga Konsumen atau HK. Harga Konsumen adalah harga dari barang-barang yang dipasarkan dalam jumlah eceran untuk dikonsumsi sendiri, bukan untuk dijual. Data ini biasanya diambil dari data 4 kelompok, yaitu kelompok makanan, sandang, perumahan, dan aneka barang dan jasa.
Perubahan IHK dari waktu ke waktu dapat menjadi indikasi terjadinya inflasi atau deflasi dari barang dan jasa kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Berikut rumus laju inflasi dengan memanfaatkan data IHK tersebut.
Laju Inflasi = [IHK2 – IHK1] : IHK1 x 100%
Keterengan:
IHK1= Indeks Harga Konsumen di periode t
IHK2= Indeks Harga Konsumen di periode t-1
Diketahui nilai indeks harga konsumen di tahun 2020 adalah 106,53%, kemudian nilai IHK di tahun 2021 mengalami kenaikan menjadi 114,82%. Berapakah tingkat laju inflasi yang terjadi?
Dengan menggunakan rumus sebelumnya,
Laju Inflasi = [IHK2 – IHK1] : IHK1 x 100%
Laju Inflasi = [114,82 – 106,53] : 106,53 x 100%
Laju inflasi = 7,47 : 106,53 x 100%
Laju inflasi = 0,07 x 100%
Laju inflasi = 7%
Sehingga, laju inflasi pada tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya adalah sebesar 7%
Diketahui nilai IHK di bulan Desember 2021 adalah 104,69%Â dan nilai IHK di bulan Januari 2022 adalah 107,46. Berapakah laju inflasi pada bulan Januari 2022?
Dengan menggunakan rumus sebelumnya,
Laju Inflasi = [IHK2 – IHK1] : IHK1 x 100%
Laju inflasi = [107,46 – 104,69] : 104,69 x 100%
Laju inflasi = 2,65%
Jadi, laju inflasi pada bulan Januari 2022 adalah 2,65%
Berdasarkan definisi yang telah dijelaskan di atas, maka bisa diketahui perbedaan antara inflasi dan laju inflasi. Inflasi sendiri berkaitan dengan kenaikan harga yang terjadi pada saat itu, sedangkan laju inflasi adalah tentang seberapa besar persentase kenaikan inflasi yang terjadi pada periode sekarang dibandingkan periode sebelumnya.
Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai apa itu laju inflasi, mulai dari pengertian, rumus hingga cara menghitung laju inflasi. Laju inflasi adalah satu metriks penting yang perlu diketahui untuk mempertimbangkan keputusan yang akan diambil oleh sebuah perusahaan maupun pemerintahan.
Laju inflasi yang tinggi dapat menyebabkan menurunnya nilai uang yang kamu simpan. Oleh karena itu, banyak orang yang menyimpan aset mereka di instrumen investasi untuk mencegah terkikisnya nilai uang simpanan mereka.
Belakangan ini, investasi crypto sendiri sedang diminati banyak orang. Untuk kamu yang tertarik berinvestasi dan trading crypto secara mudah mulai dari Rp11.000, download Pintu sekarang!
Referensi:
Alam S, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X. Diakses tanggal: 13-12-21.
Dalilibas et al, Panduan Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Diakses tanggal: 13-12-21.
Mohammad Ro’ie, The Pretence Intisari Ekonomi. Diakses tanggal: 13-12-21
Tim Study Center, Sukses UN SMA/MA IPS 2016. Diakses tanggal: 13-12-21