Istilah Black Swan Event awalnya dipopulerkan oleh seorang penulis sekaligus professor keuangan bernama Nassim Nicholas Taleb. Ia menuliskan tentang ide dari peristiwa yang disebut sebagai Black Swan Event di dalam sebuah buku dan dirilis pada tahun 2007. Dimana peluncuran buku tersebut dilakukan sebelum terjadinya krisis keuangan di tahun 2008.
Lantas apa sebenarnya yang dimaksud dengan Black Swan Event tersebut? Pastinya kamu penasaran, karena istilah ini seringkali wara – wiri, tapi belum tahu tentang Black Swan Event sebenarnya.
Black Swan Event adalah peristiwa yang sangat langka, dan tidak terduga. Apabila sampai terjadi, maka bisa menimbulkan dampak yang begitu besar. Sangat disayangkan, bahwa Black Swan Event sampai saat ini tidak ada yang bisa memberikan prediksi akan terjadi kapan, meski di masa lalu peristiwa tersebut sudah pernah terjadi.
Baca juga: Apa itu Pump and Dump di Cryptocurrency
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nassim Nicholas Taleb, teori Black Swan Event mempunyai sifat yang tidak bisa diramalkan, memberi dampak besar dan setelah terjadi, seolah-olah bisa dengan mudah untuk didefinisikan.
Bisa diartikan bahwa semua data yang relevan sudah lengkap tersedia, jauh sebelum semua peristiwa terjadi, hanya saja masih tidak bisa diperhitungkan jelas sebagai resiko. Dampak yang sangat signifikan dan menonjol dari Black Swan Event ini mempunyai pengaruh terhadap penurunan pada bidang ekonomi secara drastis. Selain itu, Black Swan Event juga memunculkan dampak negatif terhadap investasi dan pasar.
Sekitar awal abad ke 2, seorang penyair yang berasal dari Romawi bernama Juneval, menulis tentang seekor burung langka yang dianggap mempunyai kemiripan dengan burung angsa dengan bulu berwarna hitam. Tulisannya itu tertuang dalam sebuah karya yang diberi judul Satire IV.
Dari situlah mulai muncul pandangan bahwa angsa hitam bisa dijadikan sebagai salah satu simbol untuk menunjukkan ketidakmungkinan dan ketidakpastian. Di kehidupan nyata, pada umumnya masyarakat hanya mengenal bahwa angsa itu mempunyai burung putih saja.
Maka dari itu, jika sampai ada angsa yang memiliki bulu hitam, bisa dikatakan sebagai variabel dari ketidakmungkinan tersebut. Istilah Black Swan Event, kemudian banyak diucapkan di London, Inggris sekitar abad ke 16.
Adanya ketidakmungkinan tersebut pada akhirnya mampu dipecahkan oleh Willem de Vlamingh sang penjelajah yang berasal dari Belanda setelah menemukan angsa hitam di kawasan Australia Barat pada tahun 1697.Â
Ia merupakan satu – satunya orang yang pertama kali bisa melihat secara langsung angsa dengan bulu berwarna hitam. Dari penemuannya itu, muncul kesimpulan bahwa ketidakmungkinan, ketidakpastian hingga kemustahilan suatu saat bisa disangkal maupun bisa dibuktikan kebenarannya.
Pada tahun 1997 lalu, krisis di kawasan Asia muncul akibat dari fenomena krisis ekonomi di Thailand dan memberikan dampak langsung ke semua negara Asia lainnya, termasuk salah satunya Indonesia.
Krisis keuangan global sebelumnya pernah terjadi tahun 2008. Diawali dari krisis yang terjadi di Amerika Serikat dan memberikan dampak langsung ke banyak negara di dunia. Angka pengangguran di AS berada di puncaknya dengan persentase mencapai 7,2 persen.
Krisis yang baru – baru ini terjadi termasuk dalam Black Swan Event. Keterpurukan ekonomi dunia tidak bisa dihindari akibat pandemi covid 19 memaksa dunia untuk membatasi segala aktivitas di berbagai bidang.
Baca juga: Apa Itu Vesting Crypto dan Fungsinya?
Usahakan untuk tidak membuat prediksi sendiri terkait dengan kemunculan Black Swan Event dengan sederet hasil tertentu. Daripada berpikir terus menerus tentang ketidakpastian tersebut, membuka diri kamu untuk terjun langsung membiarkan kemungkinan memainkan peran selama perjalanan karirmu.
Misalnya saja aku ambil contoh profesi sebagai seorang sutradara agar lebih mudah dalam memberikan gambaran. Sebagai sosok sutradara, ada baiknya untuk tidak mudah terobsesi untuk segera merilis karya – karya film selanjutnya. Coba fokuslah terlebih dahulu pada beberapa naskah film, mengevaluasi segala bentuk kekurangan yang muncul pada film – film sebelumnya atau justru membuat beberapa film pendek secara konsisten. Semua itu akan membantu kamu untuk bisa memunculkan Black Swan Event yang lebih positif.
Kamu pernah menjadi bagian dari proyek atau melihat secara langsung ada proyek yang dihentikan secara tiba – tiba?
Dari kejadian tersebut, pasti ada alasan kuat dibaliknya. Tidak jarang, tim proyek sebenarnya sudah mengidentifikasi, mencium hingga menyadari bahwa proyek yang sedang dikerjakan sebenarnya sudah memberikan banyak pertanda kegagalan, namun entah karena alasan apa sengaja ditutup – tutupi dan dibiarkan berjalan.
Kemungkinan besar, tim proyek punya anggapan krisis yang dialami tersebut merupakan sebuah peristiwa yang sebelumnya telah berhasil diprediksi dan bisa segera diatasi, bukan sebuah Black Swan Event.
Deskripsi tujuan itu sangat penting dalam sebuah proyek. Tidak boleh ada beda pandangan terhadap tujuan yang dipikirkan oleh tim pelaksana, stakeholder maupun project owner.
Misalnya saja begini, project owner punya target bahwa sebuah proyek bisa selesai lebih cepat dari jadwal yang sudah ditetapkan karena ia memprioritaskan soal waktu. Tapi, pada kenyataannya, proyek itu justru berjalan lebih lambat, karena projet manager punya pandangan sendiri dengan memprioritaskan kualitas.
Melihat perbedaan pandangan seperti ini pasti berbahaya bukan? Jika tujuan sebuah proyek tidak dipahami dan disepakati secara bersama – sama oleh semua pihak terkait, di masa yang akan datang berbagai kejutan bisa saja muncul. Mulai dari kesalahpahaman hingga hal – hal tidak menyenangkan lainnya. Jika sampai dibiarkan berlarut – larut, dampak seperti munculnya Black Swan Event akan semakin berpeluang lebih besar.
Ketidakpastian tidak disukai oleh banyak pihak, baik itu vendor, stakeholder hingga project owner. Yang sangat disayangkan, respons yang diberikan terhadap sebuah peristiwa, seringkali lebih besar jika dibandingkan dengan peristiwa itu sendiri. Seperti halnya rasa takut berlebihan, panik, hingga berbagai kesalahan dalam melakukan tafsir. Untuk itu, rencana komunikasi yang tepat dan bersifat jangka panjang, sangat diperlukan dalam menghindari Black Swan Event.
Black Swan Event yang tidak diketahui pasti kapan akan terjadi, seharusnya bisa menjadikan kita semua sadar betapa pentingnya untuk selalu waspada dan berpikir positif. Peristiwa pandemik covid 19 bisa dijadikan sebagai pembelajaran yang sangat penting. Dimana sebelumnya tidak ada prediksi apapun terkait penyebarannya, wabah yang sangat langka ini justru berhasil membuat dunia lupa akan bahaya yang ditimbulkannya. Hingga pada akhirnya, kegagalan dalam upaya penanganan benar – benar terjadi.
Agar kamu bisa mengantisipasi berbagai peristiwa tidak terduga, ada baiknya kamu mulai mempelajari investasi untuk melakukan mitigasi risiko. salah satu instrumen investasi yang wajib kamu pelajari adalah crytocurrency dimana kamu bisa pelajari melalui Pintu Blog dan Pintu Academy.
Kamu jangan bingung memilih platform investasi kripto yang tepat karena di Pintu kamu bisa mulai investasi mulai dari Rp11.000 saja. selain itu kamu juga bisa memperdagangkan puluhan jenis mata uang kripto unggulan seperti Bitcoin, Cardano, Ethereum, BNB, dan sebagainya. Nikmati juga pasif income dengan menggunakan fitur Pintu Earn dan PTU Staking, segera instal aplikasi Pintu sekarang juga!
Referensi :
The Investopedia Team, Black Swan in the Stock Market : What Is It, With Examples and History, diakses tanggal 7 September 2022.
Keith Baxter, Avoiding Black Swans, diakses tanggal 7 September 2022
Best Out Come, How to avoid a Black Swan Project, Failuer you never saw coming, diakses tanggal 7 September 2022.
CFI Team, Examples of Black Swan Events, diakses tanggal 7 September 2022.
Faisal Khan, 9 Black Swan Events that chaged the Financial World, diakses tanggal 7 September 2022.