Utang merupakan hal yang biasa ketika menjalankan bisnis. Dalam dunia akuntansi, utang dibagi menjadi dua, yaitu utang lancar dan utang tidak lancar. Apa itu utang lancar? Simak pengertian, contoh, dan jenis-jenis utang lancar dalam laporan keuangan di artikel berikut ini!
Baca juga: Apa itu Account Payable? Apakah Sama dengan Utang?
Utang lancar atau current liabilities adalah segala pembiayaan atau kewajiban keuangan jangka pendek perusahaan yang harus dibayar dalam waktu 12 bulan atau pada siklus operasi normal.
Siklus operasi yang dimaksud adalah waktu yang perusahaan butuhkan untuk membeli persediaan lalu mengubahnya menjadi uang tunai dari penjualan. Untuk melunasi utang lancar, perusahaan harus menyeimbangkan utang dengan aset lancar.
Membandingkan utang lancar dengan aset lancar juga dapat memberikan gambaran mengenai kinerja dan kesehatan keuangan perusahaan. Semakin tinggi rasio utang terhadap ekuitas, semakin besar pula kekhawatiran mengenai likuiditas perusahaan.
Bila perusahaan tidak memiliki aset untuk menutupi utang lancar, maka bisa jadi penanda bahwa perusahaan dalam kesehatan keuangan yang buruk karena perusahaan juga tidak punya cukup uang untuk melunasi utang yang akan datang.
Di sisi lainnya, akan sangat baik jika perusahaan memiliki aset yang cukup untuk menutupi utang lancar. Kondisi ini menandakan jika perusahaan berada dalam posisi kuat apabila ada perubahan tidak terduga selama satu tahun ke depan.
Untuk mengidentifikasi mana yang termasuk utang lancar dan mana yang tidak, bisa dilihat dari komponen utang lancar. Ciri-ciri atau komponen utang lancar adalah sebagai berikut.
Utang lancar merupakan jenis pembayaran yang harus cepat dilunasi, itu sebabnya jenis utang ini memiliki waktu jatuh tempo yang singkat. Jatuh tempo dari utang lancar yaitu satu tahun atau kurang.
Biasanya utang lancar tidak menerima cicilan atau pembayaran berjangka.
Karena nominal utang lancar jelas dan pas, biasanya utang lancar juga tidak memiliki bunga. Namun, ada juga utang lancar yang memiliki bunga tergantung dari kebijakan krediturnya.
Pada umumnya, utang lancar tidak memerlukan jaminan dan hanya didasarkan oleh perjanjian tertulis atau kepercayaan bersama.
Baca juga: Pengertian PBV (Price to Book Value)
Ada beberapa jenis utang lancar, antara lain:
Utang dagang adalah utang yang terjadi saat seseorang atau perusahaan melakukan transaksi jual beli barang dagang secara kredit. Waktu pelunasan utang ini berdasarkan pada kesepakatan. Jangka waktu pelunasannya cukup singkat, sekitar satu sampai dua bulan saja.
Utang dividen adalah utang yang diberikan kepada investor atau pemegang saham. Investor merupakan seseorang yang meminjamkan dananya untuk memenuhi keperluan perusahaan. Dana untuk membayarnya sudah dialokasikan dalam pembagian laba perusahaan.
Utang wesel hampir sama dengan utang dagang, bedanya utang wesel disertai dengan surat perjanjian yang tertulis dan resmi. Oleh karena ini, utang wesel lebih sering digunakan dibanding utang dagang. Utang wesel juga biasanya mewajibkan peminjam dana untuk membayar bunga.
Perusahaan biasanya memiliki biaya lainnya yang masih harus dibayar, misalnya saja utang biaya yang timbul karena adanya kendala teknis pada sistem pembayaran.
Jenis utang lancar berikutnya adalah utang bank. Utang jenis ini bisa berupa pinjaman modal yang berasal dari bank dengan jangka waktu pelunasan satu tahun.
Sejumlah pajak yang masih harus dibayar juga termasuk utang lancar. Utang pajak termasuk sanksi administrasi berupa bunga, kenaikan yang tercantum dalam surat ketetapan pajak maupun denda berdasarkan peraturan perpajakan.
Dari beberapa jenis utang lancar di atas, sudah bisa kamu tentukan mana yang termasuk utang lancar dan mana yang bukan. Berikut beberapa contoh utang lancar.
Cara menghitung utang lancar pun sangat mudah. Sebagai contoh, restoran Rudi memiliki beberapa utang sebagai berikut.
Maka, jumlah utang lancar restoran Budi adalah:
Utang Lancar = Utang gaji karyawan + Utang biaya sewa + Utang bank
Utang Lancar = Rp5.000.000 + Rp10.000.000 + Rp20.000.000
Utang Lancar =Rp35.000.000
Nah, itu dia penjelasan mengenai pengertian, contoh, dan jenis-jenis utang lancar dalam laporan keuangan. Cukup mudah dipahami, bukan?
Beberapa tahun belakangan ini, investasi crypto semakin menarik minat masyarakat Indonesia, nih! Per Mei 2021 lalu, jumlah investor crypto Indonesia bahkan telah mencapai 6,5 juta orang.
Buat kamu yang tertarik untuk berinvestasi dan trading crypto secara mudah mulai dari Rp11.000 saja, download Pintu sekarang!
Selain itu, kamu juga bisa memperoleh pendapatan pasif setiap bulan dengan menggunakan fitur Pintu Earn, yang mana kamu bisa menumbuhkan aset crypto layaknya menabung di bank. Menarik sekali, bukan?
Referensi:
Alicia Tuovila. Current Liabilities. Diakses tanggal: 17-01-2022
Business Blue Print. What is Current Debt? Definition or Meaning. Diakses tanggal: 17-01-2022
Joshua Kennon. What Are Current Liabilities?. Diakses tanggal: 17-01-2022