Pernah dengar istilah Leveraged Buyout atau LBO? Kalau belum, tim Pintu telah merangkum lengkap apa itu LBO dan contohnya yang bisa kamu pelajari.
Leveraged Buyout adalah strategi yang biasa digunakan oleh perusahaan investasi untuk membeli perusahaan lain, yaitu dengan menggunakan dana pinjaman untuk membeli mayoritas saham perusahaan target. Bayangin aja, kamu mau beli rumah tapi uangnya nggak cukup, jadi kamu harus meminjam uang dulu ke bank. Nah, prinsipnya mirip seperti itu.
LBO ini punya banyak manfaat, lho. Salah satunya adalah memungkinkan perusahaan investasi untuk membeli perusahaan lain tanpa harus mengeluarkan banyak modal. Selain itu, LBO juga bisa membantu perusahaan target untuk mendapatkan dana segar yang bisa digunakan untuk pengembangan usaha.
Seperti halnya strategi investasi lainnya, LBO juga memiliki kelebihan dan kelemahan.
Salah satu kelebihan LBO adalah memungkinkan perusahaan investasi untuk membeli perusahaan lain dengan modal yang relatif kecil. Selain itu, LBO juga bisa membantu perusahaan target untuk mendapatkan dana segar.
Namun, LBO juga punya kelemahan, lho. Salah satunya adalah risiko gagal bayar. Karena menggunakan dana pinjaman, ada risiko bahwa perusahaan target tidak mampu mengembalikan pinjaman tersebut. Selain itu, LBO juga bisa menimbulkan konflik kepentingan antara perusahaan investasi dan manajemen perusahaan target.
(Sumber: Dealroom.net)
LBO itu kerjanya gimana sih? Jadi gini, perusahaan investasi atau yang biasa disebut private equity firm, akan meminjam dana untuk membeli mayoritas saham perusahaan lain. Dana pinjaman ini biasanya berasal dari bank atau lembaga keuangan lainnya. Nah, yang unik adalah, perusahaan yang dibeli itulah yang nantinya akan mengembalikan pinjaman tersebut.
Secara lebih lengkap, berikut merupakan tahap-tahap pendanaan dengan menggunakan LBO.
Ada beberapa komponen penting dalam LBO, seperti struktur modal, proyeksi arus kas, dan exit strategy. Semua komponen ini harus diperhatikan dengan baik agar proses LBO bisa berjalan lancar.
Di Indonesia, LBO juga sudah mulai dikenal, lho. Meski belum sepopuler di negara-negara maju, tapi perkembangannya cukup pesat. Jadi, buat kamu yang berkecimpung di dunia investasi, nggak ada salahnya untuk tahu tentang LBO ini.
Mungkin kamu bertanya-tanya, apa bedanya LBO dengan MBO atau Management Buyout? MBO adalah proses di mana manajemen perusahaan membeli saham perusahaan untuk mengambil alih kepemilikan. Sementara LBO, seperti yang sudah dijelaskan tadi, adalah proses pembelian perusahaan oleh perusahaan investasi dengan menggunakan dana pinjaman.
Lalu, bagaimana dengan DCF atau Discounted Cash Flow? Nah, DCF ini adalah metode penilaian perusahaan berdasarkan proyeksi arus kas yang akan diterima di masa depan. Jadi, jika LBO lebih fokus pada strategi pembelian perusahaan, DCF lebih ke penilaian nilai perusahaan.
Pada dasarya, prinsip dasar LBO dan trading crypto itu sama, yaitu memanfaatkan peluang untuk mendapatkan keuntungan.
Tapi, trading aset crypto punya kelebihan tersendiri. Salah satunya adalah likuiditas yang tinggi. Kamu bisa melakukan jual beli aset crypto kapan saja dan di mana saja. Selain itu, trading crypto juga punya potensi keuntungan yang besar, meski tentu saja disertai dengan risiko yang juga besar.
Jadi, buat kamu yang suka tantangan dan ingin mencoba investasi yang berbeda, mungkin trading aset crypto bisa jadi pilihan. Tapi ingat, selalu lakukan riset dan pertimbangan matang sebelum memutuskan untuk berinvestasi, ya!
Buat kamu yang tertarik belajar crypto secara mudah, download Pintu sekarang! Di Pintu, kamu bisa nabung crypto dan mendapatkan bonus hingga 13% per tahun, lho!
Referensi: