Apa Itu Full Costing dan Variable Costing? Perbedaan dan Cara Menghitungnya

Updated
November 15, 2023
• Waktu baca 3 Menit
Gambar Apa Itu Full Costing dan Variable Costing? Perbedaan dan Cara Menghitungnya
Reading Time: 3 minutes

Pernahkah kamu mendengar istilah Full Costing dan Variable Costing? Jika kamu adalah seorang pengusaha atau bergerak di bidang akuntansi, dua istilah ini tentu tidak asing lagi.

Namun, bagi kamu yang baru memulai bisnis atau baru terjun di dunia akuntansi, mungkin merasa bingung.

Jangan khawatir, dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang apa itu Full Costing dan Variable Costing, metode penggunaannya, serta cara menghitungnya. Jadi, pastikan kamu membaca artikel ini sampai selesai!

Apa Itu Full Costing?

Full Costing, atau yang juga dikenal dengan Absorption Costing, adalah metode yang digunakan untuk menghitung semua biaya yang terkait dengan produksi suatu produk.

Baca Juga: Cara Menghitung Nilai Uang Dimasa Lalu dan Masa Depan

Metode ini mencakup biaya langsung seperti bahan baku dan tenaga kerja, serta biaya tidak langsung atau overhead. Full Costing biasanya digunakan untuk tujuan pelaporan keuangan dan pengambilan keputusan.

Metode Full Costing

apa itu biaya bahan baku

Dalam metode Full Costing, semua biaya produksi, baik langsung maupun tidak langsung, dialokasikan ke dalam biaya barang yang dijual (COGS). Biaya ini meliputi:

  • Biaya bahan baku
  • Biaya tenaga kerja langsung
  • Biaya overhead pabrik

Cara Menghitung Full Costing

Untuk menghitung Full Costing, kamu perlu menjumlahkan semua biaya produksi. Misalnya, jika biaya bahan baku adalah $3, biaya tenaga kerja $5, dan biaya overhead $2, maka biaya penuh per unit produk adalah $10.

Apa Itu Variable Costing?

Variable Costing adalah metode yang hanya memasukkan biaya variabel ke dalam biaya produksi. Biaya variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan volume produksi. Biaya tetap, seperti sewa pabrik atau gaji manajer, tidak dimasukkan ke dalam biaya produksi dalam metode ini.

Metode Variable Costing

Dalam metode Variable Costing, hanya biaya variabel langsung yang dimasukkan ke dalam COGS. Biaya tetap dialokasikan ke biaya operasional. Biaya variabel langsung ini meliputi:

  • Biaya bahan baku
  • Biaya tenaga kerja langsung

Cara Menghitung Variable Costing

Untuk menghitung Variable Costing, kamu hanya perlu menjumlahkan biaya variabel langsung. Misalnya, jika biaya bahan baku adalah $3 dan biaya tenaga kerja $5, maka biaya variabel per unit produk adalah $8.

Perbedaan Full Costing dan Variable Costing

AspekFull CostingVariable Costing
Biaya yang Dimasukkan ke dalam COGSSemua biaya produksi (langsung dan tidak langsung)Hanya biaya variabel langsung
Biaya TetapDialokasikan ke COGSDialokasikan ke biaya operasional
Kepatuhan terhadap GAAPYaTidak

Paragraf Penutup

Demikianlah penjelasan tentang apa itu Full Costing dan Variable Costing, metode penggunaannya, serta cara menghitungnya.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu yang sedang belajar akuntansi atau yang sedang menjalankan bisnis. Ingatlah bahwa pemilihan metode ini sangat bergantung pada kebutuhan dan kondisi bisnis kamu. Jadi, pilihlah metode yang paling sesuai dengan bisnis kamu!

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Nilai Intrinsik dan Ekstrinsik Uang

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Topik
Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->