Apa itu Gadai? Semua yang Perlu Kamu Tahu Tentang Gadai!

Updated
October 13, 2023
• Waktu baca 10 Menit
Gambar Apa itu Gadai? Semua yang Perlu Kamu Tahu Tentang Gadai!
Reading Time: 10 minutes

Gadai telah menjadi salah satu solusi pendanaan darurat bagi banyak orang di seluruh dunia. Meskipun menawarkan kemudahan dan akses cepat ke dana, penting untuk memahami seluk-beluk gadai sebelum memutuskan untuk menggadaikan barang berharga kamu.

Dalam artikel ini, kita akan membahas karakteristik perusahaan gadai yang baik, syarat-syarat gadai, serta kelebihan dan kekurangan dari gadai, sehingga kamu dapat membuat keputusan yang tepat dan terinformasi.

Apa itu Gadai?

Gadai adalah suatu proses di mana seseorang memberikan barang miliknya sebagai jaminan kepada pihak lain untuk mendapatkan pinjaman uang. Barang yang digadaikan tersebut disebut sebagai “barang gadai” atau “jaminan gadai”. Proses ini umumnya dilakukan di lembaga keuangan atau individu yang menyediakan layanan gadai, seperti pegadaian.

Dalam skema gadai, peminjam akan mendapatkan sejumlah uang sebagai pinjaman dengan nilai yang biasanya lebih rendah dari nilai pasar barang yang digadaikan. Jika peminjam mampu mengembalikan pinjaman beserta bunganya dalam periode waktu yang telah disepakati, maka barang gadai akan dikembalikan kepada peminjam. Namun, jika peminjam gagal melunasi pinjaman, maka pihak pemberi pinjaman berhak menjual barang gadai untuk menutupi pinjaman yang belum dilunasi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses gadai:

  1. Nilai Pinjaman: Nilai pinjaman yang diberikan biasanya lebih rendah dari nilai pasar barang yang digadaikan. Hal ini untuk mengantisipasi risiko penurunan harga barang atau kerugian lainnya.
  2. Bunga: Peminjam harus membayar bunga atas pinjaman yang diterima. Besaran bunga bisa bervariasi tergantung pada lembaga atau individu yang menyediakan layanan gadai.
  3. Periode Gadai: Ada batas waktu tertentu yang ditentukan untuk melunasi pinjaman. Jika melewati batas waktu tersebut tanpa melunasi pinjaman, barang gadai bisa dijual oleh pihak pemberi pinjaman.
  4. Pembayaran: Peminjam bisa memilih untuk membayar bunga saja selama periode gadai atau melunasi pinjaman secara langsung.
  5. Pengambilan Kembali Barang Gadai: Setelah pinjaman dan bunga dilunasi, peminjam berhak mengambil kembali barang gadainya.

Gadai adalah salah satu cara untuk mendapatkan dana darurat, tetapi perlu dilakukan dengan bijak agar tidak terjebak dalam utang yang berlarut-larut.

Daftar Barang yang Bisa Digadaikan

Barang yang dapat digadaikan bervariasi tergantung pada kebijakan lembaga atau individu yang menyediakan layanan gadai. Namun, berikut adalah daftar barang yang umumnya dapat digadaikan di banyak tempat:

  1. Perhiasan: Ini adalah salah satu barang paling umum yang digadaikan. Perhiasan emas, perak, berlian, dan batu mulia lainnya seringkali diterima sebagai jaminan gadai karena memiliki nilai yang relatif stabil.
  2. Kendaraan Bermotor: Seperti mobil, sepeda motor, atau bahkan perahu. Biasanya, dokumen asli kendaraan seperti BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) diperlukan sebagai jaminan.
  3. Elektronik: Seperti televisi, komputer, laptop, kamera, dan perangkat elektronik lainnya.
  4. Peralatan Rumah Tangga: Seperti mesin cuci, kulkas, oven, dan lain-lain.
  5. Instrumen Musik: Gitar, piano, biola, dan instrumen musik lainnya.
  6. Jam Tangan Mewah: Jam tangan dari merek ternama atau yang memiliki nilai tinggi.
  7. Tanah atau Properti: Meskipun prosesnya mungkin lebih rumit, beberapa lembaga mungkin menerima tanah atau properti sebagai jaminan gadai.
  8. Senjata Api: Di beberapa negara, senjata api yang legal dapat digadaikan dengan syarat tertentu.
  9. Koleksi: Seperti koin langka, prangko, kartu olahraga, dan barang koleksi lainnya.
  10. Barang Antik: Seperti furnitur, lukisan, patung, dan barang antik lainnya.
  11. Sertifikat Deposito atau Saham: Beberapa lembaga mungkin menerima sertifikat deposito atau saham sebagai jaminan gadai.
  12. Gadget: Seperti smartphone, tablet, dan perangkat lainnya.
  13. Alat Olahraga: Seperti sepeda, alat golf, dan lain-lain.

Sebelum menggadaikan barang, penting untuk memastikan bahwa barang tersebut dalam kondisi baik dan masih berfungsi dengan baik. Selain itu, memiliki dokumen atau sertifikat keaslian barang (jika ada) dapat meningkatkan nilai gadai. Adalah bijak untuk selalu membandingkan penawaran dari beberapa tempat gadai sebelum memutuskan untuk menggadaikan barang kamu.

Baca juga: Apa Itu Saham Preferen?

Dasar Hukum Gadai di Indonesia

Di Indonesia, gadai diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan. Berikut adalah dasar hukum yang mengatur tentang gadai di Indonesia:

  1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerd):
    • Pasal 1150 KUHPerd menjelaskan tentang hak gadai sebagai suatu hak yang diberikan kepada seseorang atas suatu benda bergerak, yang memberikan kepadanya hak untuk mendapatkan pembayaran diutamakan dari benda tersebut, sebelum kreditor lainnya.
    • Pasal 1151 hingga Pasal 1168 KUHPerd mengatur lebih lanjut mengenai hak gadai, termasuk hak dan kewajiban para pihak, serta pelaksanaan eksekusi barang gadai.
  2. Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia:
    • Meskipun fokus utama UU ini adalah jaminan fidusia, namun dalam praktiknya, jaminan fidusia seringkali digunakan sebagai alternatif dari gadai, terutama untuk benda-benda yang tidak dapat dipindahkan fisiknya seperti kendaraan bermotor.
  3. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perum Pegadaian:
    • UU ini mengatur mengenai status dan fungsi Perum Pegadaian sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha gadai. UU ini juga mengatur hak dan kewajiban Perum Pegadaian serta nasabahnya.
  4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK):
    • OJK sebagai lembaga pengawas sektor jasa keuangan di Indonesia juga mengeluarkan beberapa peraturan yang berkaitan dengan praktik gadai, terutama yang dilakukan oleh lembaga keuangan non-bank.
  5. Peraturan Daerah dan Peraturan Pemerintah:
    • Terkadang, pemerintah daerah juga mengeluarkan peraturan khusus yang berkaitan dengan praktik gadai di wilayahnya, terutama untuk mengatur gadai yang dilakukan oleh individu atau lembaga non-formal.

Sebagai catatan, bagi siapa pun yang ingin melakukan transaksi gadai, penting untuk memahami dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini untuk melindungi hak dan kepentingan kedua belah pihak, baik pemberi maupun penerima gadai.

Unsur Pokok Gadai

Dalam hukum gadai, terdapat beberapa unsur pokok yang menjadi dasar dalam perjanjian gadai. Berikut adalah unsur-unsur pokok dari gadai:

  1. Pemberi Gadai (Pemegang Gadai):
    • Merupakan pihak yang memberikan pinjaman uang dan menerima barang sebagai jaminan dari peminjam. Pemberi gadai memiliki hak untuk menjual barang jaminan apabila peminjam gagal melunasi pinjaman sesuai dengan kesepakatan.
  2. Penerima Gadai (Pemilik Barang):
    • Merupakan pihak yang memerlukan pinjaman uang dan memberikan barang miliknya sebagai jaminan kepada pemberi gadai. Penerima gadai memiliki kewajiban untuk melunasi pinjaman sesuai dengan kesepakatan.
  3. Objek Gadai:
    • Merupakan barang yang dijadikan sebagai jaminan dalam perjanjian gadai. Objek gadai haruslah barang yang berwujud dan dapat dipindahkan (benda bergerak). Contohnya adalah perhiasan, kendaraan, elektronik, dan lain-lain.
  4. Utang yang Dijamin:
    • Merupakan jumlah uang yang dipinjam oleh penerima gadai dari pemberi gadai. Utang ini harus jelas jumlahnya dan harus ada kesepakatan antara kedua belah pihak mengenai besaran bunga dan jangka waktu pelunasan.
  5. Hak Preferen (Hak Utama):
    • Pemberi gadai memiliki hak preferen, yaitu hak untuk mendapatkan pembayaran lebih dahulu dari objek gadai dibandingkan dengan kreditor lainnya apabila peminjam mengalami kebangkrutan atau tidak mampu melunasi utang.
  6. Hak Eksekutorial:
    • Merupakan hak pemberi gadai untuk menjual objek gadai tanpa melalui proses pengadilan apabila penerima gadai gagal melunasi pinjaman sesuai dengan kesepakatan. Penjualan ini dilakukan untuk menutupi utang yang belum dilunasi.
  7. Perjanjian Gadai:
    • Adalah kesepakatan tertulis antara pemberi gadai dan penerima gadai yang mengatur mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak, besaran pinjaman, bunga, jangka waktu pelunasan, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan transaksi gadai.

Ketujuh unsur pokok di atas harus ada dalam setiap transaksi gadai agar perjanjian tersebut sah menurut hukum dan dapat dilaksanakan dengan baik oleh kedua belah pihak.

Sifat Gadai

Gadai memiliki beberapa sifat khas yang membedakannya dari bentuk jaminan lainnya. Berikut adalah sifat-sifat dari gadai:

  1. Sifat Pribadi:
    • Gadai bersifat pribadi, artinya hanya berlaku antara pemberi gadai dan penerima gadai. Jika pemberi gadai mengalihkan haknya kepada pihak lain, maka hak gadai tersebut tidak otomatis berpindah kecuali dengan persetujuan dari penerima gadai.
  2. Sifat Aksesoir:
    • Gadai bersifat aksesoir, yang berarti keberadaannya terikat pada utang pokok yang dijamin. Jika utang pokok yang dijamin sudah lunas, maka hak gadai juga berakhir.
  3. Sifat Konkrit:
    • Gadai bersifat konkrit, artinya hanya berlaku untuk barang tertentu yang menjadi objek gadai. Barang tersebut harus jelas dan spesifik.
  4. Sifat Hak Preferen:
    • Pemberi gadai memiliki hak preferen, yaitu hak untuk mendapatkan pembayaran lebih dahulu dari objek gadai dibandingkan dengan kreditor lainnya.
  5. Sifat Hak Eksekutorial:
    • Pemberi gadai memiliki hak eksekutorial, yaitu hak untuk menjual objek gadai tanpa melalui proses pengadilan apabila penerima gadai gagal melunasi pinjaman sesuai dengan kesepakatan.
  6. Sifat Mengikat:
    • Gadai mengikat objek gadai dimanapun barang tersebut berada. Artinya, meskipun barang gadai dipindahkan ke tempat lain, hak gadai tetap melekat pada barang tersebut.
  7. Sifat Mutlak:
    • Hak gadai bersifat mutlak, yang berarti tidak dapat dicabut atau ditarik kembali oleh penerima gadai selama utang yang dijamin belum lunas, kecuali dengan persetujuan dari pemberi gadai.
  8. Sifat Fisik:
    • Dalam gadai konvensional, objek gadai harus berada dalam penguasaan fisik pemberi gadai. Namun, dalam beberapa kasus seperti gadai syariah atau gadai dengan jaminan fidusia, objek gadai bisa tetap berada dalam penguasaan penerima gadai.

Sifat-sifat di atas menjadikan gadai sebagai salah satu bentuk jaminan yang kuat dan efektif dalam dunia perbankan dan keuangan. Namun, kedua belah pihak, baik pemberi maupun penerima gadai, harus memahami dan mematuhi ketentuan dan sifat gadai agar transaksi berjalan dengan lancar dan adil.

Jenis-Jenis Gadai

Gadai memiliki beberapa jenis berdasarkan objek, cara pelaksanaannya, atau asas-asas tertentu yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa jenis gadai yang umum dikenal:

  1. Gadai Emas:
    • Merupakan jenis gadai yang paling populer, di mana objek gadainya adalah perhiasan emas atau barang dari emas lainnya.
  2. Gadai Kendaraan:
    • Objek gadainya adalah kendaraan bermotor, seperti mobil atau sepeda motor. Biasanya, dokumen kendaraan seperti BPKB menjadi jaminan dalam gadai jenis ini.
  3. Gadai Tanah dan Bangunan:
    • Meskipun lebih jarang, beberapa lembaga menerima tanah atau bangunan sebagai objek gadai. Dalam hal ini, sertifikat tanah atau bangunan biasanya dijadikan sebagai jaminan.
  4. Gadai Elektronik:
    • Objek gadainya bisa berupa perangkat elektronik seperti televisi, laptop, kamera, atau gadget lainnya.
  5. Gadai Syariah:
    • Gadai yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip syariah, tanpa melibatkan bunga (riba). Biasanya menggunakan akad-akad tertentu seperti Qardh atau Rahn.
  6. Gadai Pertanian:
    • Biasanya berkaitan dengan alat-alat pertanian atau hasil panen. Tujuannya adalah untuk mendukung kegiatan pertanian.
  7. Gadai Saham:
    • Di mana objek gadainya adalah saham yang dimiliki oleh peminjam.
  8. Gadai Jaminan Fidusia:
    • Meskipun mirip dengan gadai, jaminan fidusia memungkinkan objek jaminan tetap dalam penguasaan peminjam. Biasanya digunakan untuk kendaraan bermotor atau aset bergerak lainnya.
  9. Gadai Kapal:
    • Objek gadainya adalah kapal. Proses dan regulasi untuk gadai jenis ini mungkin berbeda karena melibatkan aspek-aspek khusus dari hukum pelayaran.
  10. Gadai Rekening:
    • Di mana objek gadainya adalah saldo dalam rekening bank atau deposito.
    • Di mana objek gadainya adalah saldo dalam rekening bank atau deposito.
  11. Gadai Produksi:
    • Di mana objek gadainya adalah saldo dalam rekening bank atau deposito.
  12. Gadai Estetik:
    • Objek gadainya adalah barang-barang seni atau barang dengan nilai estetika tinggi, seperti lukisan, patung, atau barang antik.

Setiap jenis gadai memiliki ketentuan, prosedur, dan risiko yang berbeda. Bagi mereka yang ingin menggunakan layanan gadai, penting untuk memahami jenis gadai yang sesuai dengan kebutuhan dan objek yang dimiliki, serta memastikan bahwa mereka bertransaksi dengan lembaga atau individu yang kredibel dan sah menurut hukum.

Kelebihan dan Kekurangan Gadai

Gadai, seperti bentuk pinjaman lainnya, memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggadaikan barang. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari gadai:

Kelebihan Gadai:

  1. Proses Cepat: Salah satu alasan utama orang memilih gadai adalah karena prosesnya yang cepat. Dalam banyak kasus, pinjaman dapat diberikan dalam hitungan jam atau bahkan menit setelah barang diterima sebagai jaminan.
  2. Tidak Memerlukan Riwayat Kredit: Berbeda dengan pinjaman bank, gadai biasanya tidak memerlukan pemeriksaan riwayat kredit. Ini membuatnya menjadi pilihan bagi mereka yang memiliki riwayat kredit kurang baik.
  3. Fleksibilitas: Banyak lembaga gadai menawarkan fleksibilitas dalam hal jumlah pinjaman, durasi, dan pembayaran.
  4. Hanya Risiko Barang Gadai: Jika peminjam tidak dapat melunasi pinjaman, risikonya terbatas pada kehilangan barang gadai. Tidak ada tuntutan hukum lebih lanjut kecuali jika disepakati dalam perjanjian.
  5. Transparansi: Biasanya, semua ketentuan, seperti bunga dan durasi pinjaman, ditentukan di muka dan diberikan kepada peminjam dalam bentuk tertulis.

Kekurangan Gadai:

  1. Bunga Tinggi: Seringkali, bunga untuk pinjaman gadai lebih tinggi dibandingkan dengan pinjaman tradisional dari bank.
  2. Nilai Pinjaman Rendah: Barang yang digadaikan biasanya dinilai lebih rendah dari nilai pasarnya, sehingga jumlah pinjaman yang diterima oleh peminjam mungkin jauh lebih rendah dari nilai sebenarnya dari barang tersebut.
  3. Risiko Kehilangan Barang: Jika peminjam tidak dapat melunasi pinjaman dalam waktu yang ditentukan, dia berisiko kehilangan barang yang digadaikan.
  4. Bisa Menimbulkan Ketergantungan: Ada risiko bahwa seseorang menjadi tergantung pada gadai sebagai sumber pendanaan darurat dan tidak mencari solusi jangka panjang untuk masalah keuangan mereka.
  5. Kurangnya Perlindungan Konsumen: Terkadang, lembaga gadai mungkin tidak diatur dengan ketat, sehingga konsumen mungkin kurang terlindungi dari praktik-praktik yang tidak adil.

Sebelum memutuskan untuk menggadaikan barang, penting untuk mempertimbangkan baik-baik kelebihan dan kekurangan gadai, serta membandingkan dengan opsi pinjaman lain yang mungkin tersedia. Selalu baca dan pahami semua ketentuan perjanjian sebelum menyetujui transaksi gadai.

Syarat Gadai Secara Resmi

apa itu gadai
Ilustrasi oleh AI

Dalam melakukan gadai secara resmi, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pihak yang terlibat. Syarat-syarat ini bertujuan untuk memastikan transaksi gadai berjalan dengan lancar dan sah menurut hukum. Berikut adalah syarat-syarat gadai secara resmi:

  1. Pihak yang Berkompeten:
    • Baik pemberi maupun penerima gadai harus memiliki kapasitas hukum untuk melakukan perjanjian. Artinya, mereka harus berusia di atas 18 tahun (atau usia sah menurut hukum setempat) dan dalam keadaan sehat mental.
  2. Objek Gadai yang Sah:
    • Barang yang dijadikan objek gadai harus sah kepemilikannya dan bebas dari sengketa atau klaim pihak ketiga. Objek gadai juga harus berwujud dan dapat dipindahkan.
  3. Perjanjian Tertulis:
    • Meskipun tidak selalu wajib, memiliki perjanjian gadai tertulis adalah praktik yang baik. Perjanjian ini harus mencantumkan detail seperti jumlah pinjaman, bunga, jangka waktu pelunasan, dan ketentuan lainnya.
  4. Dokumen Pendukung:
    • Tergantung pada jenis barang yang digadaikan, dokumen pendukung mungkin diperlukan. Misalnya, untuk gadai kendaraan, BPKB biasanya diperlukan. Untuk gadai tanah atau bangunan, sertifikat tanah/bangunan mungkin diperlukan.
  5. Penilaian Objek Gadai:
    • Sebelum menentukan jumlah pinjaman, objek gadai biasanya akan dinilai oleh pemberi gadai atau pihak ketiga yang kompeten. Ini untuk menentukan nilai wajar dari barang tersebut.
  6. Keterangan Mengenai Hak Eksekutorial:
    • Perjanjian harus jelas mengenai hak pemberi gadai untuk menjual objek gadai jika peminjam gagal melunasi pinjaman.
  7. Informasi Mengenai Pelunasan:
    • Perjanjian harus mencantumkan informasi tentang bagaimana dan kapan pinjaman harus dilunasi, termasuk detail tentang bunga dan denda (jika ada).
  8. Pemberitahuan:
    • Jika peminjam gagal memenuhi kewajibannya, pemberi gadai biasanya harus memberikan pemberitahuan tertulis kepada peminjam sebelum menjual objek gadai.
  9. Identitas Pihak yang Terlibat:
    • Identitas lengkap dari pemberi dan penerima gadai, seperti nama, alamat, nomor identitas, dan informasi kontak lainnya.
  10. Keterangan Mengenai Pengembalian Barang Gadai:
    • Perjanjian harus jelas mengenai prosedur pengembalian barang gadai setelah pinjaman dilunasi.

Syarat-syarat di atas mungkin bervariasi tergantung pada regulasi dan kebijakan lembaga gadai di masing-masing negara atau daerah. Oleh karena itu, penting bagi peminjam untuk memahami dan memastikan semua syarat telah dipenuhi sebelum melakukan transaksi gadai.

Baca juga: 5 Perbedaan Pajak dan Retribusi, Wajib Tau!

Karakteristik Perusahaan Gadai yang Baik

Memilih perusahaan gadai yang baik dan kredibel sangat penting untuk memastikan transaksi gadai berjalan lancar dan aman. Berikut adalah beberapa karakteristik perusahaan gadai yang baik:

  1. Berlisensi dan Terdaftar:
    • Perusahaan harus memiliki lisensi resmi dari otoritas yang berwenang di negara atau daerah tersebut. Lisensi ini menunjukkan bahwa perusahaan telah memenuhi standar tertentu dan diawasi oleh pihak berwenang.
  2. Transparansi:
    • Perusahaan harus transparan dalam semua aspek transaksi, termasuk tingkat bunga, biaya tambahan, syarat dan ketentuan, serta prosedur lainnya.
  3. Reputasi Baik:
    • Cari tahu tentang reputasi perusahaan dari ulasan pelanggan, rekomendasi, atau pengalaman orang lain. Perusahaan dengan reputasi baik biasanya memiliki track record yang baik dalam melayani pelanggan.
  4. Penilaian Objek Gadai yang Adil:
    • Perusahaan harus menawarkan penilaian objek gadai yang adil dan sesuai dengan nilai pasar.
  5. Ketentuan yang Jelas:
    • Semua ketentuan, seperti durasi pinjaman, bunga, dan prosedur pengembalian barang, harus dijelaskan dengan jelas kepada peminjam.
  6. Pelayanan Pelanggan yang Baik:
    • Staf dan karyawan perusahaan harus profesional, ramah, dan siap membantu pelanggan dengan pertanyaan atau kebutuhan mereka.
  7. Keamanan Barang Gadai:
    • Pastikan perusahaan memiliki fasilitas penyimpanan yang aman untuk menjaga barang gadai dari risiko pencurian, kerusakan, atau kehilangan.
  8. Fleksibilitas:
    • Perusahaan yang baik seringkali menawarkan fleksibilitas dalam hal jumlah pinjaman, durasi, dan opsi pembayaran.
  9. Informasi yang Mudah Diakses:
    • Perusahaan harus memiliki informasi yang mudah diakses, baik melalui situs web, brosur, atau saluran komunikasi lainnya.
  10. Tidak Memiliki Sejarah Masalah Hukum:
    • Hindari perusahaan yang memiliki sejarah masalah hukum atau pelanggaran terhadap regulasi.
  11. Responsif:
    • Perusahaan harus responsif terhadap pertanyaan, keluhan, atau kebutuhan pelanggan.
  12. Edukasi Pelanggan:
    • Perusahaan yang baik seringkali memberikan edukasi kepada pelanggan tentang proses gadai, risiko, dan kewajiban yang terlibat.

Sebelum memutuskan untuk bertransaksi dengan perusahaan gadai, lakukan riset dan pertimbangan dengan cermat. Pastikan untuk membaca semua syarat dan ketentuan, serta memahami hak dan kewajiban kamu sebagai peminjam. Jika perlu, minta saran dari ahli atau konsultan keuangan.

Penutup

Memahami aspek-aspek penting dari gadai, mulai dari syarat-syaratnya hingga karakteristik perusahaan gadai yang kredibel, adalah langkah krusial sebelum memutuskan untuk terlibat dalam transaksi gadai.

Dengan informasi yang tepat dan keputusan yang bijaksana, kamu dapat memanfaatkan gadai sebagai solusi pendanaan yang efektif tanpa mengabaikan risiko dan tanggung jawab yang menyertainya. Ingatlah selalu untuk bertransaksi dengan hati-hati dan memastikan bahwa kamu berurusan dengan perusahaan gadai yang terpercaya dan profesional.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan inovasi keuangan, banyak alternatif investasi yang muncul dan menawarkan peluang bagi para investor. Meskipun gadai telah lama dikenal sebagai solusi pendanaan darurat, dunia saat ini sedang disibukkan dengan tren investasi baru yang revolusioner: mata uang kripto. Dari Bitcoin hingga Ethereum, mata uang digital ini telah menarik perhatian banyak orang karena potensi keuntungannya yang besar. Namun, seperti halnya gadai, penting untuk memahami risiko dan peluang yang ditawarkan oleh investasi kripto sebelum memutuskan untuk terjun ke dalamnya.

Mau investasi crypto secara mudah mulai dari Rp 11.000 saja? Download aplikasi crypto Pintu dan mulai investasi crypto sekarang!

Dapatkan juga informasi terbaru seputar berita crypto di Pintu News dan perdalam wawasan kamu melalui Pintu Academy untuk mendapatkan materi belajar crypto untuk level pemula hingga level mahir.

Referensi:

FAKULTAS HUKUM. Hukum Gadai dalam Islam. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2023.

Wikikamus bahasa Indonesia. Gadai. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2023.

PA Tuban. Artikel Slamet S.AG S.H M.H. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2023.

Topik
Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->