Transaksi Berjalan

Istilah transaksi berjalan adalah bagian dari neraca pembayaran suatu negara yang mencatat seluruh aliran barang, jasa, pendapatan, dan transfer antar negara dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun atau satu kuartal. Transaksi ini mencakup beberapa komponen utama, yaitu ekspor dan impor barang dan jasa, transaksi pendapatan, dan transfer berjalan. Dalam konteks ini, transaksi berjalan menggambarkan hubungan ekonomi antar negara terkait dengan perdagangan internasional dan aliran pendapatan.

Komponen pertama adalah ekspor dan impor barang dan jasa, yang mencakup seluruh transaksi yang terjadi dalam perdagangan internasional. Ekspor barang dan jasa menggambarkan produk yang dijual oleh suatu negara ke luar negeri, sementara impor adalah barang dan jasa yang dibeli dari negara lain. Kedua hal ini mempengaruhi neraca perdagangan suatu negara.

Komponen kedua adalah transaksi pendapatan, yang mencatat aliran pendapatan antar negara, seperti gaji pekerja asing, investasi yang menghasilkan keuntungan, dan pendapatan dari aset yang dimiliki di luar negeri.

Terakhir, transfer berjalan mencakup aliran dana yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan ekonomi, seperti bantuan internasional, donasi, atau remittance yang dikirim oleh pekerja migran ke negara asal mereka.

Transaksi berjalan memainkan peran penting dalam menilai kestabilan ekonomi suatu negara, karena menunjukkan sejauh mana negara tersebut bergantung pada perdagangan dan aliran pendapatan dari luar negeri. Jika suatu negara mengalami defisit transaksi berjalan, itu berarti negara tersebut mengimpor lebih banyak barang dan jasa atau membayar lebih banyak pendapatan kepada negara lain dibandingkan dengan yang diterimanya. Sebaliknya, surplus transaksi berjalan menunjukkan bahwa negara tersebut memperoleh lebih banyak pendapatan dari ekspor dan aliran lainnya dibandingkan dengan pengeluarannya.