Pertambangan Bitcoin bukan hanya tentang menciptakan mata uang digital baru. Lebih dari itu, ini tentang menjadi bagian dari revolusi teknologi dan finansial yang sedang berlangsung. Bitcoin, sebagai mata uang digital pertama dan paling populer, telah membuka pintu ke dunia baru yang penuh dengan potensi. Berikut adalah 7 negara penambang bitcoin terbesar di dunia per 2023 ini.
Negara penambang Bitcoin terbesar di dunia adalah Amerika Serikat dengan 35,4% dari total hash rate global. Sejak China melarang pertambangan Bitcoin, Amerika telah mengambil alih posisi puncak. Texas dan New York menjadi dua negara bagian utama yang mendukung pertumbuhan industri ini, dengan pembangkit listrik tenaga batu bara yang tidak aktif diubah menjadi pusat pertambangan Bitcoin. Dengan akses ke sumber energi terbarukan dan harga energi yang rendah, Amerika menjadi tempat yang ideal untuk pertambangan Bitcoin.
Kazakhstan, negara di Asia Tengah, menempati posisi kedua dalam daftar ini dengan 18,1% dari total hash rate global. Namun, masa depan pertambangan Bitcoin di negara ini tampaknya tidak pasti. Meski memiliki ruang yang luas, biaya energi yang rendah, dan iklim yang mendukung, krisis energi dan potensi kenaikan pajak untuk penambang Bitcoin mungkin akan mengubah peta pertambangan Bitcoin di sana.
Baca juga: Apa itu Mining Bitcoin? Masihkan Menguntungkan?
Rusia, negara terbesar di dunia, memiliki 11,23% dari total hash rate global, menempatkannya di posisi ketiga. Meski memiliki potensi besar, ada beberapa indikasi bahwa Rusia mungkin akan memberlakukan batasan dan pembatasan pada cryptocurrencies di masa depan.
Kanada, dengan 9,55% dari total hash rate global, adalah negara penambang Bitcoin terbesar keempat di dunia. Dengan akses ke sumber energi terbarukan yang melimpah, Kanada menawarkan lingkungan yang ramah untuk pertambangan Bitcoin.
Irlandia, dengan 4,68% dari total hash rate global, menempati posisi kelima. Dikenal sebagai pusat data Eropa, Irlandia menawarkan infrastruktur teknologi yang kuat dan iklim yang mendukung untuk pertambangan Bitcoin.
Malaysia, dengan 4,59% dari total hash rate global, adalah negara penambang Bitcoin terbesar keenam di dunia. Sebagai salah satu negara di Asia Tenggara, Malaysia menunjukkan bahwa pertambangan Bitcoin bukan hanya dominasi negara-negara besar.
Jerman, dengan 4,48% dari total hash rate global, menempati posisi ketujuh. Sebagai salah satu negara terkemuka di Eropa, Jerman menunjukkan bahwa Eropa tidak ketinggalan dalam pertambangan Bitcoin.
Baca juga: Benarkah Bitcoin Merusak Lingkungan?
Indonesia mungkin belum masuk dalam daftar 7 negara penambang Bitcoin terbesar di dunia, tetapi jangan salah, Indonesia juga memiliki peran dalam pertambangan Bitcoin. Dengan jumlah pengguna internet yang besar dan pertumbuhan teknologi yang pesat, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemain penting dalam pertambangan Bitcoin di masa depan.
Buat kamu yang ingin belajar lebih lengkap tentang crypto, kunjungi Pintu Academy dan Pintu News. Di Pintu, kamu bisa berinvestasi secara mudah mulai dari Rp11.000 saja. Download Pintu sekarang!
Referensi: