Net Profit Margin [NPM]: Pengertian dan Rumusnya

Updated
December 22, 2021
• Waktu baca 3 Menit
Gambar Net Profit Margin [NPM]: Pengertian dan Rumusnya
Reading Time: 3 minutes

Net profit margin atau margin laba bersih mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap catatan laporan keuangan perusahaan. Yang mana net profit margin digunakan sebagai salah satu poin untuk menilai apakah sebuah perusahaan bisa meraih untung secara maksimal. Margin laba bersih memperhitungkan semua biaya yang digunakan perusahaan untuk beroperasi.

Pengertian Net Profit Margin

Apa itu net profit margin? Net profit margin merupakan sebuah rasio yang berfungsi untuk membandingkan profit atau keuntungan perusahaan dengan total seluruh uang yang dihasilkan oleh perusahaan.

Net profit margin juga biasanya berfungsi untuk memberikan analisis mengenai stabilitas keuangan sebuah perusahaan. Jadi bisa disimpulkan jika net profit margin akan mengukur seberapa efektif perusahaan beroperasi.

Misalnya, jika sebuah perusahaan mempunyai margin laba bersih 30% maka perusahaan tersebut menyimpan 3.000 untuk setiap 10.000 pendapatan yang mereka hasilkan. Semakin tinggi nilai efisiensi perusahaan maka semakin besar kesempatan perusahaan untuk tetap bertahan di masa sulit.

Net Profit Margin dan Gross Profit Margin

Net Profit Margin dan Gross Profit Margin

Terdapat dua jenis profit margin, yaitu gross profit margin dan net profit margin. Adapun perbedaan net profit margin dan gross profit margin adalah:

1. Net Profit Margin

Seperti namanya, net profit margin adalah laba bersih perusahaan yang dihitung dengan cara mengurangi total pendapatan dengan total biaya yang dibutuhkan. Hasil dari pengurangan inilah yang disebut sebagai net profit atau laba bersih.

Biasanya laba bersih dinyatakan atau ditunjukan dalam bentuk persentase. Semakin tinggi angka persentase net profit marginnya, maka semakin efektif sebuah perusahaan untuk mengubah pendapatan mereka menjadi laba aktual.

Margin laba bersih bisa menjadi salah satu cara untuk membandingkan kualitas perusahaan yang bergerak di industri yang sama. Karena pada umumnya para perusahaan di industri yang sama akan tunduk pada kondisi bisnis yang serupa. Net profit margin juga bisa digunakan untuk membandingkan kualitas antar perusahaan dengan industri yang berbeda.

2. Gross Profit Margin

Gross profit margin atau yang dikenal juga sebagai laba kotor merupakan semua biaya yang berhubungan langsung dengan harga pokok penjualan. Yang mana biaya ini seperti bahan baku, biaya produksi, upah tenaga kerja, biaya pemasaran, biaya penjualan, dan lain sebagainya.

Biasanya margin laba kotor akan dinyatakan dalam bentuk persentase. Yang mana cara untuk menghitung gross profit margin adalah dengan mengurangi hasil penjualan dengan harga pokok barang lalu dibagi dengan hasil penjualan. Misalnya, sebuah perusahaan menerima Rp. 30.000 dari penjualan sedangkan harga pokok barang adalah Rp. 25.000.

Maka cara menghitung gross profit margin adalah Rp. 30.000 dikurangi Rp. 25.000 lalu dibagi dengan Rp. 25.000 dan didapatkan hasil 20%. Yang mana laba kotor ini bisa dipakai untuk menutupi sisa biaya operasi.

Rumus Menghitung Net Profit Margin

Rumus Menghitung Net Profit Margin

Sudah sedikit disinggung sebelumnya jika rumus dalam menghitung net profit margin adalah dengan mengurangi total pendapatan dengan seluruh biaya operasi perusahaan. Biasanya hasil net profit margin akan berlaku untuk satu periode dan dinyatakan dalam bentuk persentase.

Contoh:

Perusahaan A dan B bergerak pada bidang industri yang sama. Di antara keduanya mana yang memiliki persentase net profit margin yang lebih besar?

Cara pertama:

  1. Tulis rumusnya

Rumus net profit margin adalah Net Profit Margin = Laba / Pendapatan Bersih

  1. Hitung laba untuk masing-masing perusahaan

Jika perusahaan A menghasilkan total penjualan sebesar 150.000 dengan biaya produksi Rp. 120.000 maka net profit marginnya adalah:

  • Laba: Rp. 150.000 – Rp. 120.000 = Rp. 30.000

Net Profit Margin = Rp. 30.000 / Rp. 150.000

Net Profit Margin = 0,2 atau 20%

Jadi perusahaan A memiliki net profit margin sebesar 20%.

Lalu perusahaan B memiliki total pendapatan sebesar Rp. 250.000 dengan biaya produksi sebanyak Rp. 175.000, maka rumusnya:

  • Laba: Rp. 250.000 – Rp. 175.000 = Rp. 75.000
  • Net Profit Margin = Rp. 75.000 / Rp. 250.000

Net Profit Margin = 0,3 atau 30%

Perusahaan B memiliki laba bersih sebesar 30%, sehingga bisa diambil kesimpulan jika net profit margin perusahaan B lebih besar dari perusahaan A.

Cara kedua:

Laba bersih perusahaan X adalah 17% dan laba bersih perusahaan Y adalah 20%. Kedua perusahaan sama-sama memiliki pendapatan Rp. 250.000, maka laba yang dihasilkan oleh setiap perusahaan adalah:

  1. Tulis rumus

Net profit margin = laba / pendapatan bersih

Laba = net profit margin * pendapatan

  1. Hitung labanya

Perusahaan X:

  • Laba = net profit margin * pendapatan = 17% * Rp.250.000 = Rp. 42.500

Perusahaan Y

  • Laba = net profit margin * pendapatan = 20% * Rp. 250.000 = Rp. 50.000

Hasil perhitungan di atas terlihat jika perusahaan Y memiliki laba yang lebih besar dari perusahaan X.

Kesimpulan

Dari pengertian net profit margin di atas, maka bisa diambil kesimpulan jika margin laba bersih memiliki peranan yang cukup penting untuk perusahaan. Tinggi rendahnya persentase net profit margin berbanding lurus dengan besaran laba bersih yang dihasilkan perusahaan.

Referensi:

Corporate Finance Institute, Net Profit Margin – Definition, Formula and Example Calculation. Diakses tanggal: 06-12-2021

Accounting Tools, Net Profit Margin Definition. Diakses tanggal: 06-12-2021

Chris B. Murphy, Net Profit Margin. Diakses tanggal: 06-12-2021

Topik
#NPM
Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->