Margin adalah: Apa itu Margin dan Bagaimana Cara Menghitungnya

Updated
June 17, 2022
• Waktu baca 4 Menit
Gambar Margin adalah: Apa itu Margin dan Bagaimana Cara Menghitungnya
Reading Time: 4 minutes

Dalam dunia bisnis, terdapat istilah-istilah penting yang perlu diketahui, salah satunya adalah margin. Dengan mengetahui margin, kamu dapat menentukan berapa banyak keuntungan yang diperoleh dari bisnismu secara keseluruhan. Tidak hanya itu, kamu juga bisa menyusun laporan keuangan sekaligus membuat langkah finansial dalam bisnis. 

Teruntuk kamu yang pebisnis pemula, jangan khawatir karena margin ini menjadi salah satu rasio keuangan yang paling sederhana. Bahkan rasio ini paling banyak digunakan dalam keuangan perusahaan. Untuk mengetahuinya lebih lanjut terkait margin, berikut ini penjelasan selengkapnya.

Apa itu Margin?

Margin atau dikenal dengan profit margin merupakan rasio keuangan yang paling banyak digunakan untuk mengukur sejauh mana bisnis perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau uang. Secara umum, margin ini dinyatakan sebagai persentase (%) yang menunjukkan berapa besar keuntungan yang sudah dihasilkan. 

Selain pebisnis, margin juga biasa digunakan oleh kreditur dan investor. Margin ini dijadikan sebagai indikator mengetahui kondisi kesehatan keuangan, kemampuan manajemen keuangan serta potensi pertumbuhan perusahaan. 

Jadi, profit margin (margin keuntungan) adalah hasil persentase dari perhitungan pendapatan bersih perusahaan saat dibagi dengan pendapatan bersih. Dalam hal ini tentunya dibutuhkan rumus perhitungan untuk mengetahui keuntungan bisnis yang sebenarnya.

Alasan Mengapa Penting untuk Menghitung Profit Margin

apa itu margin profit

Ken Wenthwort dari Wentworth Financial Partners mengatakan bahwa profit margin ini sangat penting dapat berapa banyak dari setiap pendapatan yang menghasilkan keuntungan. selain itu, margin juga mampu membantu dalam menentukan masalah penetapan harga. 

Mungkin banyak dari kamu yang bertanya, berapa besaran margin yang tergolong baik? Dalam dunia bisnis itu sendiri, profit margin ini beragam besarannya. Sehingga profit margin yang baik pada suatu perusahaan, namun bisa saja besaran margin tersebut terbilang sangat rendah atau sangat tinggi di perusahaan yang berbeda. 

Secara umum, besaran persentase margin yang kuat itu sekitar 10%, sementara profit margin 5% tergolong margin rendah. Selain itu, terdapat pula alasan penting lainnya yaitu:

  • Margin dapat menentukan kondisi bisnis apakah dalam keadaan baik atau sedang mengalami kesulitan.
  • Margin dapat menetapkan tingkat harga yang lebih baik dan akurat.
  • Margin dapat menunjukkan kondisi kesehatan bisnis secara keseluruhan mulai dari apakah Harga Pokok Penjualan (HPP) terlalu tinggi atau tidak untuk jumlah pendapatan yang diperoleh, apakah biaya operasional yang dikeluarkan terlalu besar atau tidak, dan sebagainya.

Baca juga: Apa Itu Bisnis Plan? Jenis & Cara Membuatnya!

Jenis Profit Magin

Ada tiga jenis profit margin yang paling umum dihitung oleh pebinsis. Setiap jenis margin tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Berikut ini tiga jenis profit margin yang perlu kamu ketahui antara lain:

Margin Laba Kotor

Margin laba kotor merupakan margin yang mengukur pendapatan terhadap harga pokok penjualan. Untuk menghitung laba kotor, kamu perlu menghitung terlebih dahulu berapa besar pendapatan kotor dikurangi dengan HPP untuk periode yang dihitung. 

Adapun rumus mencari margin laba kotor yaitu:

Margin laba kotor = [(total pendapatan – HPP) / Pendapatan] x 100 = …%

Margin Laba Bersih

Margin laba bersih adalah margin yang mengukur jumlah pendapatan bersih setelah dikurangi oleh semua pengeluaran. Margin ini tidak hanya memperhitungkan HPP, namun juga biaya operasional, utang, biaya pajak, dan sebagainya.

Adapun rumus mencari margin laba bersih yaitu:

Margin laba bersih = (laba bersih / pendapatan) x 100 = … %

Margin Laba Operasi

Margin laba operasi merupakan margin yang mengukur jumlah pendapatan dengan mengurangi biaya operasional tidak langsung. Biaya operasional tidak langsung ini meliputi biaya administrasi, gaji, overhead, dan depresiasi. 

Adapun rumus mencari margin laba operasi yaitu:

Margin laba operasi = (pendapatan operasional / pendapatan total) x 100 = …% 

Cara Menghitung Profit Margin Beserta Contohnya

cara menghitung profit margin

Untuk menghitung profit margin, kamu dapat menggunakan rumus-rumus margin di atas. Adapun cara menghitung profit margin yang baik yaitu:

Ketahui Komponen yang Perlu Dihitung

Maksud komponen di sini adalah berupa jumlah pendapatan, HPP, dan biaya operasi. Kamu harus mencatat terlebih dahulu total pendapatan yang diperoleh selama periode tertentu. 

Jika sudah, maka kamu perlu mencatat HPP yang mencakup biaya produksi atau pembelian persediaan yang nantinya dapat dijual kembali. Kemudian hitung biaya operasional yang dikeluarkan seperti gaji, administrasi bila menghitung dengan margin laba bersih atau operasi.

Selain itu, biaya yang termasuk ke dalam beban perusahaan seperti bunga, pajak penghasilan, dan utang dan sebagainya. 

Hitung Menggunakan Rumus

Setelah mengetahui komponen apa saja yang dibutuhkan, maka kamu dapat menggunakan rumus mana saja. Rumus tersebut dapat kamu sesuaikan dengan perhitungan yang sudah dilakukan sebelumnya.

Baca juga: Pengertian PBV (Price to Book Value): Rumus dan Cara menghitungnya

Contoh Perhitungan Profit Margin

Jika kamu masih belum memahami terkait perhitungannya, berikut ini contoh perhitungan profit margin:

Perusahaan A telah mencatat jumlah pendapatannya dalam periode tertentu sebesar Rp 1,4 miliar dengan HPP sebesar Rp500 juta. Laba kotor perusahaan sebesar Rp900 juta dengan biaya pengeluaran Rp350 juta. Berapakah profit margin dari perusahaan tersebut? 

Jawaban:

Dari contoh di atas, maka kamu dapat menggunakan rumus margin laba bersih. Sebelum itu, kamu harus mencari terlebih dahulu berapa besar laba kotor dan laba bersih yang dimiliki, dengan cara:

  • Laba kotor = total pendapatan – HPP = Rp1,4 miliar – Rp500 juta = Rp900 juta
  • Laba bersih = laba kotor – biaya pengeluaran = Rp900 juta – Rp350 juta = Rp550 juta

Setelah mengetahui laba bersih, maka langkah selanjutnya yaitu menghitung dengan rumus margin laba bersih yakni:

Margin laba bersih = (laba bersih / pendapatan kotor) x 100 = (Rp550 juta / Rp1,4 miliar) x 100 = 39,2%

Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa profit margin perusahaan A sebesar 39,2%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan A memiliki profit margin yang baik. 

Penutup

Kamu tidak harus menunggu memiliki perusahaan besar untuk bisa menerapkan pengetahuan keuangan ini. Saat mengelola keuangan pribadi tentu kamu juga perlu menghitung margin yang kamu dapat dari bisnis atau trading. Kamu bisa mencoba melakukan trading kripto dengan menggunakan aplikasi Pintu. Hanya dengan Rp11.000 kamu sudah bisa memiliki potensi untuk mendapatkan margin profit dengan Pintu. 

Referensi:

Troy Segal, Profit Margin, diakses tanggal 10 April 2022

Jason Fernando, What Is Margin, diakses tanggal 10 April 2022

The Balance, margin, diakses tanggal 10 April 2022

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->