Profit atau keuntungan merupakan istilah akuntansi yang sudah sangat familiar bagi investor maupun pemilik bisnis. Apa itu profit dan jenis-jenisnya yang harus kamu ketahui? Simak selengkapnya di artikel inI!
Profit juga dikenal dengan istilah laba atau keuntungan. Dikutip dari Investopedia, profit adalah manfaat finansial yang dapat terealisasi apabila pendapatan yang dihasilkan dari aktivitas bisnis melebihi berbagai biaya dan pajak yang dikeluarkan untuk mempertahankan aktivitas bisnis tersebut.Â
Dalam konteks bisnis dan perusahaan, profit tercantum dalam laporan laba-rugi yang nantinya akan diringkas dalam bentuk ikhtisar dan turut dilaporkan pada laporan posisi keuangan pada sisi ekuitas umumnya sebagai laba ditahan atau bisa juga dibagikan sebagai dividen pada para pemegang saham. Profit juga menjadi tolak ukur bagi kinerja keuangan perusahaan.
Setelah memahami tentang apa itu profit, tentunya kamu juga perlu mengetahui tentang jenis-jenis profit. Secara umum dalam ilmu akuntansi, profit dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis berdasarkan analisis informasi yang dihasilkan tentang kondisi keuangan perusahaan. Tiga jenis profit yang dimaksud adalah laba kotor (gross profit), laba operasional (operating profit), dan laba bersih (net profit).Â
Laba kotor alias gross profit adalah laba yang dihasilkan oleh perusahaan setelah total penjualan dikurangi semua biaya yang berkaitan dengan pembuatan maupun penjualan barang atau jasa.Â
Perhitungan terhadap laba kotor menjadi ukuran yang menggambarkan sejauh mana perusahaan dapat menggunakan tenaga kerja dan persediaan untuk memproduksi barang dan jasa secara efisien. Perhitungan terhadap laba kotor seringkali dimanfaatkan dalam analisis rasio profitabilitas dan kinerja keuangan perusahaan.Â
Rumus gross profit adalah perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui besar laba kotor dengan cara mengurangkan antara pendapatan dengan harga pokok penjualan (HPP) atau cost of good sold (COGS), atau dapat dituliskan sebagai berikut.Â
Gross Profit = Revenue-COGS
Apabila nilai HPP mengalami peningkatan, maka perusahaan memiliki lebih sedikit uang untuk membiayai aktivitas operasional, begitupun sebaliknya.Â
Laba operasi atau operating profit adalah laba yang dihasilkan oleh perusahaan setelah total penjualan dikurangi dengan HPP, biaya operasional atau biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung aktivitas operasional, serta biaya amortisasi dan depresiasi aset.Â
Biaya operasional yang digunakan sebagai dasar untuk perhitungan laba operasi meliputi biaya yang bersifat tetap (fixed cost) seperti biaya sewa, listrik, dan air; dan biaya variabel yang mencakup biaya pengiriman, bahan baku produksi, dan gaji pegawai.Â
Laba operasional tidak memperhitungkan biaya bunga, beban pajak, maupun pendapatan tambahan dari aktivitas investasi. Oleh sebab itu, laba operasional juga sering disebut sebagai laba sebelum bunga dan pajak atau earnings before interest and tax (EBIT) yang kerap digunakan untuk menghitung profitabilitas perusahaan.Â
Bedanya, EBIT dapat mencakup pendapatan non-operasional sementara laba operasional tidak. Namun apabila perusahaan tidak memiliki pendapatan non-operasional, maka EBIT dan laba operasi akan bernilai sama.Â
Rumus operating profit adalah perhitungan laba operasi yang dilakukan dengan cara mengurangkan pendapatan dengan biaya operasional, biaya amortisasi dan biaya depresiasi, sebagaimana ditulis dalam rumus berikut:Â
Operating Profit = Revenue-COGS-Operating Expenses – Depreciation / Amortization
Net profit juga dikenal dengan istilah net income, earning before taxes (EBT), atau laba bersih dalam ilmu Akuntansi. Net profit adalah laba yang diperoleh perusahaan setelah memperhitungkan seluruh arus kas positif maupun negatif. Net profit terletak pada bagian paling bawah di laporan laba-rugi.Â
Net profit sendiri merupakan laba yang diperoleh perusahaan setelah mengurangkan total seluruh pendapatan dari aktivitas operasional maupun non-operasional dengan total seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan baik untuk mendanai aktivitas operasional maupun non-operasional (biaya lain-lain).Â
Berdasarkan definisi yang sudah dipaparkan sebelumnya, maka rumus net profit adalah sebagai berikut:Â
Net Profit = Total Revenue-Total Expenses
Laba bersih atau net profit adalah parameter penting yang mencerminkan kesehatan finansial perusahaan. Laba bersih menunjukkan apakah perusahaan dapat menghasilkan pendapatan lebih dari jumlah pengeluarannya. Informasi ini sangat berguna bagi pihak manajemen dalam mengevaluasi masing-masing pos pengeluaran dan pemasukan perusahaan.
Tak hanya bagi pihak manajemen, perhitungan laba bersih juga memberikan informasi bagi pemilik bisnis tentang efisiensi kinerja keuangan serta bagaimana prospek bisnis di masa yang akan datang. Analisis terhadap perhitungan laba bersih juga sering dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan internal perusahaan.
Selain itu, beberapa fungsi Net Profit Margin adalah sebagai berikut.Â
Bagi investor, analisis terhadap hasil perhitungan laba bersih akan memberikan informasi tentang sebaik apakah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemilik dan pemegang saham.Â
Tak hanya itu, analisis terhadap hasil perhitungan laba bersih juga dapat memberikan informasi terkait bagaimana prospek perusahaan di masa yang akan datang.Â
Bagi kreditur, perbankan, maupun lembaga pinjaman yang memberikan pinjaman terhadap perusahaan, analisa terhadap hasil perhitungan laba bersih akan memberikan informasi tentang bagaimana kemampuan perusahaan dalam membayar kembali pinjaman yang diberikan.Â
Informasi tentang kinerja keuangan perusahaan juga nantinya akan menjadi dasar bagi pihak analis kredit dalam menentukan besaran dana yang dapat dipinjam oleh perusahaan untuk kegiatan pendanaan.Â
Terakhir, analisa terhadap hasil perhitungan laba bersih juga digunakan oleh pemerintah. Hal ini berkaitan dengan kepatuhan terhadap pemerintah (corporate governance) melalui pembayaran dan pelaporan perpajakan. Bagi pemerintah, perhitungan laba bersih menjadi acuan dan dasar perhitungan besar pajak yang harus dibayar dan dilaporkan.Â
Sekarang, pastinya kamu sudah cukup paham bukan tentang apa itu profit, jenis-jenis profit, serta bagaimana cara menghitungnya? Temukan informasi menarik lainnya seputar finansial dan akuntansi hanya di Pintu.Â
Dengan meningkatnya implementasi dan minat investor crypto di Indonesia dan dunia saat ini, tentunya crypto jadi pilihan investasi yang menarik bagi banyak orang. Â
Untuk kamu yang tertarik memulai investasi crypto tapi tidak tau harus mulai dari mana, download Pintu sekarang! Pintu adalah platform jual beli crypto yang telah terdaftar resmi di Bappebti. Untuk memudahkan para investor crypto pemula, Pintu juga menyediakan berbagai fitur khusus, di antaranya:Â
Lengkap banget, bukan? Tunggu apalagi, mulai investasi crypto sekarang juga!
Referensi:
Brian Beers, Gross Profit, Operating Profit and Net Income. Diakses pada 10 Maret 2022
Chris B. Murphy, Gross Profit vs. Net Income: What’s the Difference? Diakses pada 10 Maret 2022Â
Will Kenton, Profit Definition. Diakses pada 10 Maret 2022
Zoho Books, Gross Profit vs Net Profit – How are they different. Diakses pada 10 Maret 2022