Dalam dunia ekonomi, terdapat 2 jenis PDB, yakni PDB riil dan PDB nominal. Nah, artikel ini dibuat untuk membantu kamu memahami kedua konsep tersebut. Yuk, simak langsung!
PDB, atau Produk Domestik Bruto, adalah indikator penting dalam dunia ekonomi. PDB menggambarkan total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu. Dalam mengukur PDB, ada dua pendekatan yang sering digunakan, yaitu PDB riil dan PDB nominal.
PDB riil adalah pendekatan yang mempertimbangkan inflasi. Artinya, PDB riil menunjukkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara setelah disesuaikan dengan perubahan harga.
Sementara itu, PDB nominal adalah pendekatan tanpa mempertimbangkan inflasi. Jadi, PDB nominal menggambarkan nilai barang dan jasa dalam harga pasar saat ini. Sayangnya, pendekatan ini sering rancu digunakan sebagai indikator kinerja perekonomian karena bisa memberikan gambaran yang bias.
Baca juga: Bagaimana Rasio Utang Terhadap PDB Indonesia dan Berbagai Negara di Dunia?
Bagi kamu yang berkecimpung di dunia trading atau investasi, memahami cara menghitung PDB adalah esensial. Berikut rumus dan cara menghitung kedua jenis PDB tersebut:
Cara menghitung PDB nominal cukup sederhana. Kamu hanya perlu mengalikan harga pasar saat ini dengan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan. Sedangkan untuk PDB riil, kamu perlu menggunakan harga dasar (biasanya harga pada tahun dasar tertentu) untuk penghitungannya.
Misalkan, kita ingin menghitung PDB Riil beras di Negara A pada tahun 2023 dengan menggunakan harga pada tahun dasar (misalnya tahun 2020) sebagai acuan:
Rumus PDB Riil: PDB Riil = Harga dasar x Jumlah Barang/Jasa saat ini
PDB Riil = $4 x 1000 kg = $4000
Jadi, PDB Riil Negara A untuk produksi beras di tahun 2023 (dengan harga dasar tahun 2020) adalah $4000.
Dari contoh di atas, kamu dapat melihat bahwa walaupun jumlah produksi beras tetap sama, PDB Nominal dan PDB Riil memiliki nilai yang berbeda. PDB Nominal lebih tinggi karena menggambarkan harga saat ini, sedangkan PDB Riil menggambarkan nilai produksi dengan harga pada tahun dasar.
Misalkan, di Negara A tahun 2023:
Rumus PDB Nominal: PDB Nominal = Harga saat ini x Jumlah Barang/Jasa saat ini
PDB Nominal = $5 x 1000 kg = $5000
Jadi, PDB Nominal Negara A untuk produksi beras di tahun 2023 adalah $5000.
Baca juga: Apa itu Pendapatan Per Kapita dan Cara Hitungnya?
Kelebihan PDB Riil:
Kelebihan PDB Nominal:
Kekurangan PDB Riil:
Kekurangan PDB Nominal:
Kini, dengan pemahaman mendalam tentang PDB riil dan PDB nominal, kamu siap untuk membuat keputusan investasi yang lebih tepat. Ingatlah selalu untuk menggunakan informasi dengan bijak!
Referensi: