Sejak lama, emas telah menjadi alat tukar, tabungan, hadiah, jaminan perang, hingga mahar pernikahan karena nilainya yang tinggi. Barang tambang ini juga dianggap logam mulia dan harganya meningkat secara konsisten. Namun, tahukah kamu bagaimana sejarah emas dan asal-usulnya? Sejak kapan emas menjadi logam mulia di seluruh dunia? Simak sejarah penemuan emas lengkapnya berikut ini!
Sejarah emas dimulai sejak ditemukannya barang tambang ini oleh kerajaan Lydia di Turki. Emas juga muncul di mitologi Yunani dan bangsa Inca sebagai benda berharga dari langit. Awalnya, emas digunakan sebagai bahan untuk pembuat perhiasan dan benda-benda pemujaan dalam upacara keagamaan.
Penggunaannya sebagai alat tukar dilakukan oleh bangsa Mesir pada tahun 1.500 SM. Emas juga diperebutkan dalam peperangan, seperti yang terjadi pada bangsa-bangsa Aztec dan Inca, termasuk peristiwa emas Troya di Yunani.Â
Tidak diketahui siapa orang yang pertama kali menemukan emas, tetapi pertambangan emas telah ada sejak 4.000 tahun sebelum Masehi, bahkan sebelumnya. Emas umumnya didapatkan di dataran rendah seperti tepi sungai. Di masa lalu, bangsa Yunani membangun pertambangan emas primitif di sekitar Asia Kecil hingga Makedonia.Â
Baca juga: Harga Emas dari Tahun ke Tahun, 1970 Hingga Saat Ini!
Bangsa Romawi membangun pertambangan yang lebih modern. Mereka bahkan tidak hanya menambang emas di tepian sungai. Orang-orang Romawi membangun alat tambang hidrolik menggunakan tenaga air. Mereka juga membangun pertambangan bawah tanah, bahkan menggali gunung-gunung untuk mendapatkan emas lebih banyak.
Metode menambang emas dengan mesin hidrolik bahkan masih dipakai hingga tahun 1849 di California, Amerika Serikat.
Melalui perdagangan sekitar 1.800 tahun sebelum Masehi, emas menyebar hingga ke seluruh dunia. Para pedagang dari Cina dan India menukarkan emas dengan sutra dan hasil alam mereka. Pertambangan emas pun mulai dibangun di kedua negara tersebut. Menyebar hingga ke seluruh Asia.
Sejak awal penemuannya, emas telah dijadikan standar dalam menilai harga suatu barang. Di tahun 3100 SM, emas dan perak telah digunakan sebagai standar rasio oleh Menes, pendiri dinasti Mesir.
Menes menetapkan bahwa satu emas sama dengan dua perak. Sementara satu perak sama dengan setengah emas. Ini adalah standar awal penggunaan emas dan perak sebagai alat tukar.Â
Namun penggunaan emas sebagai mata uang sebenarnya baru terjadi pada tahun 700 SM, saat bangsa Lydia memproduksi koin pertama mereka. Koin tersebut mengandung 63 persen emas dan sisanya campuran perak. Koin tersebut lantas digunakan secara luas dan membawa kemakmuran pada bangsa tersebut.Â
Selama periode klasik, Yunani dan Romawi menguasai dunia barat. Koin emas dan perak mereka menyebar hingga ke Inggris, Afrika Timur, dan Mesir. Hingga akhirnya uang emas dan perak diterima di seluruh dunia.
Sejak Perang Dunia I, standar emas dalam moneter berlaku seperti Dolar AS menjadi standar bagi sebagian besar moneter dunia saat ini. Pada masa itu, orang dapat membawa sejumlah uang dan menukarnya dengan emas. Penggunaan standar emas berarti perkembangan moneter sangat tergantung pada persediaan logam mulia tersebut.
Hal ini menjadi sulit karena perang mengakibatkan pasokan emas dunia menurun drastis. Produksi uang kertas yang terlalu banyak juga memicu inflasi. Bank memberlakukan tingkat bunga agar nasabah tidak beralih sepenuhnya ke emas.Â
Tahun 1929, depresi ekonomi pertama melanda dunia. Perlahan, standar emas mulai ditinggalkan dan uniknya, negara-negara yang meninggalkannya adalah yang pertama kali keluar dari krisis.
Setelah Perang Dunia II berakhir, kondisi dunia perlahan stabil. Tetapi moneter masih mengalami kemunduran. Di satu sisi, produksi emas mulai meningkat yang didominasi oleh AS. Standar emas kembali dipakai, dan karena AS memproduksi sebagian besar emas dunia, maka mereka mendorong penggunaan Dollar AS juga sebagai standar pertukaran mata uang.
Perjanjian Bretton Woods ditetapkan pada tahun 1944 antara beberapa negara termasuk AS. Tak lama kemudian, dolar AS ditetapkan sebagai standar mata uang internasional di hampir semua negara. Bank sentral negara-negara tersebut mulai menggunakan standar emas dan Dolar AS dalam transaksi mereka.Â
Baca juga: 7 Resiko Investasi Emas yang Wajib Kamu Tahu!
Emas memiliki sejarah panjang, terutama dalam perekonomian masyarakat di seluruh dunia. Kini emas memang sudah tidak lagi menjadi alat tukar, namun masih memiliki nilai yang tinggi. Masyarakat modern menggunakan emas sebagai aset investasi dan untuk mengamankan sebagian harta mereka, karena nilai emas yang cenderung meningkat seiring berjalannya waktu.
Itu dia penjelasan lengkap mengenai sejarah emas, asal-usul hingga bagaimana standar emas sebagai alat tukar sejak 4000 SM hingga sekarang. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kamu bisa menemukan informasi lain seputar investasi emas, crypto dan aset lain di Pintu Blog.Pintu adalah aplikasi crypto yang telah terdaftar resmi di Bappebti, di mana kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp11.000 saja. Download Pintu sekarang!Â
Referensi:Â