Pernahkah kamu mendengar tentang istilah skala ekonomi? Skala ekonomi mengacu pada peningkatan jumlah barang produksi tetapi biaya produksinya malah menurun. Simak selengkapnya mengenai apa itu skala ekonomi dan contohnya dalam artikel berikut ini!
Skala ekonomi adalah skala yang menggambarkan penurunan biaya produksi seiring peningkatan volume produksi. Hal ini bertujuan sebagai wujud efisiensi agar biaya produksi tetap dan hasil produksi lebih besar.
Adanya skala ekonomi juga menandakan sebuah bisnis mengalami perkembangan. Mengapa demikian? Karena ada peningkatan volume produksi yang merupakan efek dari peningkatan aktivitas penjualan.
Jika semakin banyak produk dihasilkan, maka biaya yang dikeluarkan harus rendah. Penghematan dilakukan di sektor biaya lain ketika operasionalnya bertambah besar.
Baca juga: Perbedaan Enterprise Value vs Equity Value, Sudah Tau?
Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi skala ekonomi mulai dari tenaga kerja, modal, dan sebagainya. Ini dia beberapa faktor yang mempengaruhi economics of scale.
Biaya untuk membayar tenaga kerja khusus dan terlatih memang tinggi, tetapi bisa menghasilkan hal berkualitas. Bahkan, hasilnya melebihi biaya yang telah dikeluarkan. Pekerja terampil mampu menyelesaikan pekerjaan secara cepat dan tepat.
Hal ini akan membantu perusahaan memangkas biaya penambahan tenaga kerja. Skala ekonomi otomatis akan meningkat jika produksi hasilnya lebih banyak dalam waktu singkat.
Modal dalam hal ini mengacu pada sumber daya keuangan peruasahaan untuk meningkatkan operasional. Uang yang dimiliki perusahaan secara efisien bisa menjadi penyebab skala ekonomi terbentuk. Jika dipakai pada kapasitas tertinggi, biaya produksi per unit akan diturunkan.
Selain itu, teknologi juga bisa membantu perusahaan lebih mudah melakukan produksi. Contoh beberapa teknologi modern yang bisa mempengaruhi skala ekonomi diantaranya:
Modal dan teknologi yang dimiliki perusahaan juga akan membuat fokus kerja perusahaan lebih ringan. Perusahaan tidak melulu fokus pada cara menghasilkan uang, tetapi pada operasionalnya sehingga lebih berkualitas.
Perusahaan bisa melakukan kerjasama dengan beberapa pihak terkait, contohnya lembaga keuangan, pemasok, serikat pekerja, sampai pemerintah. Negosiasi akan dilakukan perusahaan dengan mudah ketika membeli bahan baku.
Diskon dan kemudahan akses bahan baku pada akhirnya akan memangkas biaya produksi. Bank dan lembaga keuangan lain juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi skala produksi. Perusahaan bisa dengan mudah memperoleh suntikan dana melalui pinjaman modal.
Perusahaan yang mapan memiliki proses produksi dan struktur yang lebih efisien. Hal ini membantu mereka untuk terus belajar dan tumbuh dengan pengalaman. Akses lebih baik untuk melakukan research bisa didapatkan.
Pada akhirnya, hal ini akan berdampak pada penemuan cara baru dan lebih baik dalam produksi barang. Tentunya akan membuat biaya produksi per unit menurun.
Sumber skala ekonomi terdiri atas beberapa macam, mulai dari pembelian hingga manajerial. Berikut beberapa sumber skala ekonomi:
Perusahaan bisa menurunkan biaya rata-rata dengan cara membeli input yang diperlukan dalam proses produksi, hanya saja skalanya lebih besar atau dengan cara grosir khusus. Negosiasi bisa dilakukan dengan pemasok untuk mendapatkan deal tertentu.
Misalnya diskon volume, harga khusus, dan sebagainya. Hal ini bisa menjadi sumber keuntungan perusahaan dari adanya negosiasi tersebut.
Teknologi bisa menjadi sumber adanya skala ekonomi dimana kemajuannya membuat produksi berubah drastis. Contoh mesin pencetak otomatis yang membuat produksi suatu produk akan jauh lebih cepat dan banyak. Bandingkan jika proses produksi pencetakannya masih manual, tentu akan mengurangi efisiensi waktu dan tenaga. Umumnya perusahaan yang sudah besar bisa memanfaatkan peralatan ini agar tercipta skala ekonomi.
Perusahaan bisa menurunkan biaya rata-rata untuk meningkatkan struktur manajemen internal, caranya dengan mempekerjakan manajer yang lebih terampil, cakap, berpengalaman. Alhasil, sumber daya manusia dialokasikan secara lebih efisien.
Baca juga: Ini Perbedaan Pemasaran dan Penjualan!
Contoh skala ekonomi bisa datang dari jenis-jenisnya, yakni skala ekonomi internal dan eksternal. Ini dia beberapa macam contoh skala ekonomi adalah:
Contoh skala ekonomi internal adalah efisiensi biaya produksi dari faktor-faktor di dalam perusahaan, salah satu contohnya modal.
Dalam hal ini, perusahaan dengan rekam jejak yang jelas seperti KFC, Starbucks, Mcdonald’, dan sejenisnya akan lebih mudah mendapatkan dukungan pinjaman modal dibandingkan perusahaan yang baru berdiri.
Contoh lain datang dari Apple, perusahaan teknologi dengan sumber daya manusia berkualitas sehingga akan relatif mudah untuk mengoptimalkan produksi, software, serta desain yang membantu terciptanya skala ekonomi.
Contoh skala ekonomi eksternal adalah bagaimana perusahaan bisa memanfaatkan faktor di luar perusahaan untuk mencapai skala ekonomi. Misalnya, Coca Cola Company yang menjalin kerjasama dengan perusahaan botol di dekatnya.
Baik perusahaan maupun pemasok akan memperoleh keuntungan secara mutualisme. Pemasok akan memperoleh keuntungan, sedangkan perusahaan mendapatkan biaya bahan baku murah.
Aspek | Skala Ekonomis | Skala Disekonomis |
---|---|---|
Biaya Produksi | Menurun seiring dengan peningkatan produksi | Meningkat seiring dengan peningkatan produksi |
Sumber Daya | Digunakan secara efisien | Digunakan secara tidak efisien |
Efisiensi | Lebih efisien dalam penggunaan sumber daya | Kurang efisien dalam penggunaan sumber daya |
Penjualan | Meningkat karena harga jual per unit turun | Menurun karena harga jual per unit naik |
Pasar | Lebih kompetitif karena biaya produksi rendah | Kurang kompetitif karena biaya produksi tinggi |
Membahas skala ekonomi vs skala disekonomis memang menarik karena saling berkaitan satu sama lain. Saat perusahaan tumbuh besar, otomatis kompleksitasnya akan meningkat. Perusahaan memerlukan penyeimbang antara skala ekonomi dan disekonomis.
Pada dasarnya, skala disekonomis adalah kondisi ketika biaya produksi rata-rata per unit meningkat seiring dengan peningkatan produksi. Namun, apakah hal tersebut buruk? Belum tentu.
Skala ekonomi mungkin bisa diterapkan di divisi tertentu dalam perusahaan, contoh di divisi pemasaran guna meningkatkan output. Akan tetapi peningkatan output ini bisa menyebabkan skala disekonomis pada divisi manajemen.
Oleh karena itu menurut Profesor Frederick Herzberg, sebuah perusahaan tidak boleh hanya fokus pada skala ekonomi karena ada saatnya efisiensi maksimum sudah dicapai. Hal ini membuat biaya produksi per unit justru meningkat, alih-alih menurun.
Skala disekonomis tidak hanya tentang efisiensi produksi fisik. Melainkan waktu juga menjadi faktor penentunya. Misal, perlu waktu tertentu untuk membuat keputusan melakukan suatu manuver produksi.
Nah, itu dia penjelasan lengkap soal apa itu skala ekonomi dan contohnya. Semoga penjelasan ini bermanfaat, ya!
Kamu bisa menemukan informasi lain seputar ekonomi dan keuangan di Pintu Blog. Pintu adalah aplikasi crypto Indonesia yang telah terdaftar resmi di Bappebti, di mana kamu bisa berinvestasi secara mudah dari mana saja dengan lebih dari 100+ aset crypto tersedia. Di Pintu, kamu juga bisa belajar crypto dari awal hingga mahir di Kelas Crypto Pintu Academy. Download aplikasi crypto Pintu sekarang!
Referensi: