Sistem moneter disebut juga ekonomi moneter atau sistem keuangan. Sistem ini berupa hukum, institusi, dan prosedur yang mengatur segala sesuatu mengenai keuangan sebuah negara. Sistem moneter juga menentukan arah kebijakan keuangan negara, sifat dan model perekonomiannya, dan lain sebagainya. Artikel ini akan membahas tentang apa itu sistem moneter, fungsi hingga tujuannya.Â
Pengertian sistem moneter adalah pengaturan dan kebijakan keuangan negara secara menyeluruh. Termasuk standar nilai uang serta peraturan tentang ciri dan sifat-sifatnya.
Sistem ini juga mengatur jumlah uang yang beredar di sebuah negara agar inflasi bisa terkendali. Inflasi yang tidak terkendali akan mengakibatkan nilai mata uang anjlok. Jika nilai mata uang anjlok, maka harga akan melambung tinggi. Uang tidak berarti lagi, dan dapat mengancam kondisi perekonomian suatu negara.Â
Sistem moneter juga mengawasi cadangan valuta asing negara, nilai devisa, serta semua komponen yang berhubungan dengan keuangan negara.
Baca juga: Apa itu Omset dalam Dunia Ekonomi?
Secara umum sistem moneter berfungsi sebagai:
Fungsi sistem moneter di dalam suatu negara diatur dan dikendalikan oleh lembaga keuangan negara. Di Indonesia, Bank Indonesia dan Kementrian Keuangan adalah dua lembaga yang menentukan arah kebijakan sistem moneter.
Setiap negara memiliki sistem moneternya masing-masing. Tetapi, ada standar moneter internasional yang berlaku pada negara-negara suatu kawasan atau bahkan di dunia. Sistem moneter internasional adalah kesepakatan antara dua atau lebih negara di suatu kawasan tentang nilai tukar masing-masing mata uang dan hubungan ekonomi antar negara.
Sistem moneter ini mengatur hubungan pembayaran transaksi ekonomi antar negara. Sistem ini juga diatur oleh lembaga khusus ekonomi internasional. Misalnya, organisasi OPEC yang turut mengatur kebijakan produksi dan penjualan minyak antar negara-negara anggotanya.
Lembaga lain yang mengatur sistem moneter internasional adalah Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional. Suatu negara dapat memutuskan akan bergabung atau tidak dengan lembaga moneter internasional.
Sistem moneter internasional ditetapkan dengan tujuan sebagai berikut:
Sistem moneter internasional saat ini didasarkan pada sistem nilai tukar mengambang (floating exchanged rate), di mana nilai tukar mata uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar mata uang global. Sistem ini berbeda dengan sistem nilai tukar tetap yang digunakan pada masa lalu.Â
Sistem moneter internasional yang ada didukung oleh beberapa lembaga internasional, seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, yang bertindak sebagai pengawas dan penyedia dukungan keuangan bagi negara-negara anggota dalam mengatasi masalah keuangan dan ekonomi. Sistem moneter internasional saat ini terus berkembang dan berubah mengikuti dinamika ekonomi global yang selalu berubah.
Seperti halnya setiap kebijakan, ada kelebihan dan kelemahan sistem moneter internasional yang berlaku saat ini. Kelebihan sistem moneter internasional yang utama adalah regulasi yang jelas tentang transaksi antar negara. Sistem moneter internasional juga mempermudah perdagangan internasional dan berujung pada peningkatan devisa. Namun, walaupun sistem moneter internasional memang dibentuk untuk memajukan ekonomi dunia, masih terdapat beberapa kelemahan di dalamnya.
Salah satunya adalah kebijakan devaluasi nilai mata uang. Devaluasi mata uang adalah tindakan menurunkan nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Tujuannya adalah menyeimbangkan kestabilan nilai mata uang negara tersebut. Namun, kebijakan moneter ini tidak akan berhasil jika inflasi terus meroket.Â
Kelemahan lainnya adalah kebijakan IMF yang kerap bersifat pasif, seperti membiarkan fluktuasi mata uang dalam batas tertentu. Kebijakan ini seringkali tidak dapat diatasi dengan baik oleh negara dunia ketiga, dan berujung pada goyahnya perekonomian negara tersebut.
Baca juga: Apa itu Amortisasi?
Indonesia menganut sistem moneter free floating, artinya kurs nilai tukar Rupiah tergantung pada kekuatan pasar. Global moneter Indonesia belum terlalu kuat, tetapi mulai stabil dengan kisaran pertumbuhan ekonomi sekitar 4,5-5,5%.
Secara khusus, Indonesia juga memiliki sistem moneter syariah yang berlandaskan hukum Islam. Berbeda dengan moneter konvensional, sistem syariah dapat berdiri sendiri karena tidak terpengaruh pada tingkat suku bunga.Â
Itu dia penjelasan lengkap tentang apa itu sistem moneter, fungsi dan tujuan pembuatannya. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kamu bisa menemukan informasi lain seputar ekonomi dan finansial di Pintu Blog. Pintu adalah aplikasi crypto Indonesia yang telah terdaftar resmi di Bappebti, di mana kamu bisa berinvestasi secara mudah, kapan saja dan di mana saja. Download aplikasi crypto Pintu sekarang!
Referensi:Â