Jika membicarakan tentang investasi pada perusahaan baik dalam bentuk saham maupun obligasi, tentu kata shareholder dan stakeholder tidak boleh luput dari pembahasan. Tak jarang orang awam mengartikan shareholder dan stakeholder sebagai dua istilah dengan makna yang sama. Padahal sebenarnya tidak demikian. Artikel ini akan membahas lengkap tentang apa itu stakeholder dan contohnya.
Stakeholder biasanya dikenal dengan istilah para pemangku kepentingan atau orang-orang yang memiliki kepentingan dalam perusahaan. Pada dasarnya, pengertian stakeholder adalah pihak-pihak yang berkontribusi dan terkena dampak atas keberhasilan maupun kegagalan perusahaan.
Berdasarkan definisi tersebut, setiap individu maupun lembaga yang memberikan kontribusi pada perusahaan bisa disebut sebagai stakeholder. Hal ini berarti shareholder merupakan bagian dari stakeholder. Namun belum tentu sebaliknya.
Baca juga: 15 Pertanyaan Tentang Investasi yang Paling Sering Diajukan Investor Pemula, Ini Jawabannya!
Beberapa contoh stakeholder adalah:
Beberapa fungsi dan peran stakeholder bagi bisnis dan perusahaan dapat dirangkum ke dalam tiga poin besar berikut ini:
Baca juga: Growth Stock vs Value Stock, Apa Bedanya dan Mana yang lebih Cocok Buat Kamu?
Secara umum, stakeholder sendiri terbagi ke dalam dua jenis, yaitu:
Stakeholder internal adalah pihak-pihak yang berasal dari internal perusahaan dan memberi kontribusi mereka untuk meningkatkan nilai perusahaan dari segi operasional. Beberapa contoh stakeholder internal adalah karyawan, staf manajemen, dan pemilik perusahaan.
Stakeholder eksternal adalah pihak-pihak yang berasal dari luar perusahaan yang turut memberikan kontribusi dengan harapan memperoleh imbalan. Beberapa contoh stakeholder eksternal adalah supplier atau vendor, distributor, konsumen, kreditur, dan investor.
Sebutan lain stakeholder adalah pemegang atau pemangku kepentingan. Sesuai namanya, masing-masing stakeholder berhak untuk mendapatkan pemenuhan atas kepentingan mereka masing-masing.
Perbedaan antara shareholder dan stakeholder pada dasarnya sudah dapat kamu lihat dari definisi di antara keduanya. Secara konseptual, stakeholder memiliki definisi dan cakupan yang jauh berbeda dengan shareholder.
Sementara itu, dari segi kontribusi dan hak keduanya pun terdapat perbedaan.
Secara umum, kontribusi shareholder dapat terlihat dari jumlah saham yang dibeli atau diakuisisi. Berdasarkan kontribusi tersebut, mereka berhak atas pengembalian berupa dividen, keuntungan dari kenaikan harga saham, hingga nilai aset pada saat likuidasi.
Di sisi lain, stakeholder memiliki jenis kontribusi yang lebih beragam dan kompleks, mulai dari faktor produksi, tenaga, hingga pendanaan. Masing-masing kontribusi tersebut juga menimbulkan pengembalian dalam jenis yang beragam pula.
Itu dia penjelasan lengkap mengenai stakeholder dan shareholder. Semoga informasi tersebut bermanfaat buat kamu, ya!
Temukan informasi lainnya seputar keuangan dan investasi di Pintu Blog. Buat kamu yang ingin belajar lebih dalam tentang salah satu investasi yang tengah diminati masyarakat luas saat ini, yaitu crypto, kunjungi Pintu Academy.
Pintu adalah aplikasi crypto yang telah terdaftar resmi di Bappebti dan memiliki berbagai fitur yang bisa memudahkan investasi crypto kamu, download Pintu sekarang di sini.
Referensi: