Saat baru mau mulai berinvestasi, pasti banyak pertanyaan yang akan diajukan oleh investor pemula. Artikel kali ini merangkum 15 pertanyaan tentang investasi yang paling sering diajukan di luar sana dan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Tak ada kata terlalu dini untuk mulai berinvestasi. Memulai sesegera mungkin adalah yang terbaik. Kalau sudah punya penghasilan, tidak memiliki kewajiban untuk membayar utang, dan memiliki tabungan, maka mulailah berinvestasi. Siapkan tabungan setidaknya setara dengan 6 bulan penghasilan sebagai dana darurat agar kamu bisa leluasa berinvestasi.Â
Menurut pendiri Ellevest, Sallie Krawcheck, setidaknya 20% dari gaji pertama dapat digunakan untuk investasi. Kelihatannya memang banyak. Namun, riset selama bertahun-tahun membuktikan bahwa orang yang berhasil menyisihkan uang sebanyak itu, kedepannya akan lebih siap kondisi ekonominya.Â
Bisa juga, setelah bekerja selama 1 tahun, maka ambil 20% tabungan dan gunakan untuk berinvestasi. Sebaiknya, lakukanlah diversifikasi portofolio ke berbagai jenis instrumen investasi untuk meminimalisir risiko.Â
Mulailah dari banyak membaca literatur. Sekarang, ada banyak situs finansial dan investasi yang kontennya sangat berkualitas dan bisa membantu sebelum mulai investasi. Bahkan, bisa diakses secara gratis. Selain itu, buku karya para ahli bisa juga menjadi acuan, misalnya buku karya Warren Buffet.
Untuk kamu yang ingin belajar investasi crypto secara cuma-cuma, kamu bisa melakukannya di Pintu Akademi yang menyediakan berbagai informasi terbaru dan terlengkap seputar crypto hingga NFT. Â
Untuk pertanyaan tentang investasi satu ini, seorang ahli keuangan bernama Amanda Hoden menjawab bahwa “Tidak harus”. Memang, 30% untuk properti (bayar sewa atau cicilan rumah) itu sangat besar. Namun, hal ini bukan alasan untuk tidak mulai berinvestasi. Apalagi buat kaum muda yang belum memiliki komitmen lain, maka bisa mulai berinvestasi meski menggunakan modal yang kecil terlebih dulu.Â
Tentu saja layak. Menurut Pauline Paquin, pendiri Reach Financial Independence, sedikit demi sedikit lama-lama bisa menjadi banyak. Sehingga, akan sangat disayangkan jika seseorang tidak mulai berinvestasi karena berpikir modal yang ia miliki masih sedikit.Â
Jenis investasi sekarang sangatlah beragam, mulai dari deposito, reksa dana hingga crypto. Tidak masalah jenis investasi mana yang ingin kamu tekuni, namun pastikan bahwa kamu benar-benar memahami cara kerja dari investasi tersebut dan menyesuaikannya dengan target keuangan maupun profil risiko kamu.Â
Tanda yang paling sederhana adalah jika investasi itu terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Misalnya, instrumen investasi yang menjanjikan keuntungan cepat dalam jumlah besar atau modal hanya sedikit namun langsung bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Jika ada yang menjanjikan investasi seperti itu, maka sebaikanya dihindari, terlebih jika belum ada jaminan keamanan dari OJK atau Bappebti.Â
Mulailah dari menentukan apa yang mau kamu raih, apa tujuan finansialmu. Apakah kamu mau berinvestasi untuk jangka pendek atau jangka panjang. Dari situ, kamu bisa menentukan instrumen investasi mana yang tepat untukmu.Â
Selama investasi kamu memberikan hasil yang konstan dan sesuai dengan rencana keuangan kamu, maka aman-aman saja. Apapun strategi yang kamu pilih, kamu harus memastikan bahwa strategi investasi sesuai dengan pendapatan, usia dan ketika kamu pensiun nanti.Â
Pada umumnya, saat masih muda, kamu akan lebih leluasa untuk berinvestasi pada instrumen yang berisiko tinggi. Sementara, stabilitas lebih diutamakan ketika di masa tua.Â
Return sendiri sebenarnya ditentukan oleh banyak faktor, misalnya saja jenis investasinya, jangka waktu dan toleransi risiko. Tidak ada yang bisa memprediksi kondisi pasar dengan pasti 100%. Sebagai investor, kamu bisa mengecek performa investasi kamu di masa lalu untuk memprediksi potensi investasi tersebut ke depannya.Â
Prinsip investasi pada dasarnya adalah high risk high return, low risk low return, dan seterusnya. Dalam hal ini, biasanya risiko dan return investasi pasti akan selalu berbanding lurus. Â
Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka jawabannya adalah melakukan diversifikasi investasi, yang mana berarti menginvestasikan modal kamu ke beberapa instrumen investasi yang berbeda untuk menjaga keseimbangan antara paparan risiko dan potensi return yang bisa kamu terima.Â
Dari tadi disebut, kamu mungkin bertanya-tanya tentang arti istilah diversifikasi. Pada dasarnya, diversifikasi adalah aktivitas menyebarkan modal kamu ke berbagai jenis aset investasi dalam satu waktu.Â
Dengan kata lain, kamu tidak hanya berinvestasi di satu sektor saja. Misalnya, dalam suatu waktu, kamu menaruh modal kamu di instrumen investasi saham, reksadana, properti, dan crypto.Â
Meski jumlah modal untuk tiap sektor relatif kecil, namun setidaknya lebih aman dibandingkan hanya berinvestasi di satu sektor saja. Jika investasi di sektor satu gagal, masih ada hasil investasi sektor lain yang bisa menutupi kerugiannya.Â
Menurut Kyle Kroeger, pendiri Millionaire Mob, investor harus coba terjun langsung ke pasaran untuk mengetahui tingkat risiko yang siap mereka tanggung.Â
Kamu bisa memulai dengan modal sedikit, lalu rasakan bagaimana reaksimu menghadapi pergerakan harga. Dari sini, kamu akan bisa mengukur sendiri berapa risiko yang sanggup kam hadapi.Â
Nah, itu dia 15 pertanyaan tentang investasi yang paling banyak ditanyakan beserta jawaban atas pertanyaan tersebut. Semoga informasi tersebut bermanfaat, ya!
Investasi crypto sendiri tengah menarik minat masyarakat luas belakangan ini, termasuk di Indonesia, di mana jumlah investor crypto per Desember 2021 lalu telah mencapai 11 juta orang.Â
Untuk kamu yang tertarik memulai investasi crypto namun bingung harus mulai dari mana, download Pintu sekarang di App Store dan Play Store kamu masing-masing! Pintu adalah aplikasi crypto Indonesia yang telah terdaftar resmi di Bappebti di mana kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp11.000 saja.Â
*Disclaimer:
Konten ini hanya bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
Anders Bylund. Is Cryptocurrency a Good Investment?. Diakses 15 Juni 2022
Career Contessa. The 10 Most Common Investing Questions—Answered. Diakses 15 Juni 2022
Jaime Catmull. The Investing Questions People Ask the Most. Diakses 15 Juni 2022