Sebelum memberikan pinjaman dana maupun berinvestasi, biasanya investor akan menganalisis berbagai performa dan potensi perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan, salah satunya adalah melalui Net Interest Margin (NIM). Apa itu Net Interest Margin dan bagaimana cara menghitungnya? Simak selengkapnya di bawah ini!
Dikutip dari Investopedia, Net Interest Margin (NIM) adalah rasio yang membandingkan antara pendapatan bunga bersih yang dihasilkan oleh perusahaan yang bergerak di sektor keuangan (contoh: pinjaman dan utang hipotek) dengan bunga keluar yang dibayarkan pada pemegang rekening tabungan dan sertifikat deposito.
Rasio ini biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase, dan berfungsi untuk memperkirakan kemungkinan suatu bank atau perusahaan dapat berkembang secara jangka panjang sekaligus membantu calon investor menentukan apakah akan berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Tak hanya itu, pengukuran rasio NIM juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktif agar dapat menghasilkan laba bersih.
Beberapa tujuan pengukuran Net Interest Margin adalah sebagai berikut.
Pengukuran Net Interest Margin (NIM) bertujuan untuk melakukan evaluasi kinerja perbankan dan perusahaan lainnya yang bergerak di sektor keuangan dalam mengelola risiko yang mungkin terjadi akibat perubahan tingkat suku bunga.
Sebab, adanya perubahan tingkat suku bunga akan berdampak pada perubahan jumlah pendapatan dan biaya bunga.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, hasil pengukuran rasio Net Interest Margin juga menunjukkan sejauh mana kemampuan pihak manajemen perbankan dalam mengelola aktiva produktif untuk menghasilkan bunga bersih.
Adapun bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga sehingga semakin besar nilai rasio Net Interest Margin, maka akan semakin membantu peningkatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank.
Baca juga: Apa Perbedaan Aktiva dan Pasiva?
Selain evaluasi kinerja, perhitungan rasio ini juga akan digunakan sebagai bahan penyusunan strategi dalam rangka mewujudkan perusahaan yang sehat dan terhindar dari berbagai peluang munculnya risiko.
Pada dasarnya, terdapat tiga faktor utama yang keberadaannya sangat mempengaruhi Net Interest Margin, yaitu nilai pendapatan bunga, beban pokok, dan nilai aset produktif. Ketiga faktor tersebut sebenarnya memiliki hubungan yang saling berkaitan satu sama lain.
Sederhananya, perusahaan yang bergerak di bidang keuangan termasuk perbankan harus berupaya agar dapat meningkatkan jumlah pendapatan bunga dengan cara menekan beban pengeluaran pokok. Ketika perusahaan berhasil menaikkan jumlah pendapatan bunga, maka secara otomatis nilai aset produktif akan mengalami peningkatan.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini rumus Net Interest Margin (NIM).
NIM = (IR – IE) / Average Earning Assets x 100%
Keterangan:
IR = Interest Revenue (pendapatan bunga bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dari pinjaman dan utang hipotek
IE = Interest Expenses (bunga yang dibayarkan perusahaan kepada pemilik rekening tabungan dan pemilik sertifikat deposito)
Average Earning Assets = Rata-Rata Aktiva Produktif (investasi yang menghasilkan pendapatan tanpa usaha yang signifikan dari pemiliknya, seperti saham, obligasi, sertifikat deposito, wesel, dan lain-lain). Rata-rata aktiva produktif dihitung dengan cara mengambil rata-rata saldo aset awal dan akhir.
PT. ABC menawarkan laba atas investasi sebesar 1 juta rupiah. Di sisi lain, beban bunga PT. ABC adalah sebesar 2 juta rupiah dengan rata-rata aktiva produktif sebesar 10 juta rupiah. Maka, cara menghitung Net Interest Margin dari perusahaan tersebut adalah sebagai berikut.
NIM = (IR – IE) / Average Earning Assets x 100%
NIM = (1.000.000 – 2.000.000) / 10.000.000 x 100%
NIM = (-10%)
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa Net Interest Margin PT. ABC adalah sebesar -10% yang menunjukkan bahwa PT. ABC memiliki beban bunga yang lebih besar daripada bunga yang diperoleh dari aktivitas investasi.
Pada kondisi seperti ini, ada baiknya jika perusahaan menggunakan dana investasi untuk melunasi utang.
Sebaliknya, apabila laba atas investasi yang ditawarkan sebesar 2 juta rupiah dengan beban bunga sebesar 1 juta rupiah, maka PT. ABC memiliki rasio Net Interest Margin sebesar 10%. Hal tersebut menunjukkan bahwa PT. ABC memperoleh pendapatan bunga yang lebih tinggi dibanding beban bunga yang dibayarkan.
Dalam kondisi seperti ini, maka dapat disimpulkan bahwa PT. ABC telah mengelola modalnya dengan efektif.
Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai apa itu Net Interest Margin (NIM) dalam dunia akuntansi dan investasi. Tidak terlalu rumit, bukan?
Crypto menjadi salah satu instrumen investasi yang sangat diminati masyarakat. Jika kamu tertarik, kamu bisa membeli aset crypto di Pintu. Pintu adalah platform jual beli crypto yang legal dan telah terdaftar resmi di Bappebti. Kamu juga bisa mengecek perubahan harga Bitcoin setiap saat langsung dari handphone kamu.
Selamat berinvestasi!
Referensi:
Badan Pusat Statistik, Net Interest Margin. Diakses tanggal: 24-11-2021.
Corporate Finance Institute, Net Interest Margin. Diakses tanggal: 24-11-2021.
Investopedia, Net Interest Margin. Diakses tanggal: 24-11-2021.