Teori Keynes merupakan teori yang dikemukakan oleh John Maynard Keynes di awal 1930-an yang berisikan teori tentang ketenagakerjaan, bunga, dan uang. Selain itu, terdapat pula teori investasi Keynes yang membahas tentang penentu sebuah keputusan investasi. Simak selengkapnya di artikel ini!
Sebelum masuk ke teori investasi Keynes, mari simak terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan teori Keynes.
Teori Keynes menyebutkan bahwa masyarakat adalah komponen utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, yang sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah.
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dikatakan bisa mendorong masyarakat untuk meningkatkan jumlah permintaan barang dan jasa, yang akan berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi.
Salah satu bentuk utama penerapan teori ini adalah alokasi dana pemerintah untuk membangun infrastruktur, pendidikan, dan tunjangan yang nantinya akan meningkatkan jumlah konsumsi masyarakat secara umum. Hal ini tentu sangat berlawanan dengan teori ekonomi klasik yang hanya berfokus untuk menumbuhkan bisnis dan tidak berfokus pada masyarakat sebagai konsumen.
Namun, salah satu kelemahan dari teori Keynes yang diterapkan secara berlebihan adalah kemungkinan terjadinya peningkatan inflasi.
Baca juga : Wow, Ini Teori dan Konsep Investasi Menarik Benjamin Graham
Pria bernama lengkap John Maynard Keynes lahir di Cambridge, Inggris pada tanggal 5 Juni 1883 dan meninggal di usia ke-63. Beliau adalah seorang ekonom dan jurnalis, dan dikenal luas karena teori Keynes yang dicetuskannya. Berkat gagasannya yang sangat mempengaruhi kebijakan ekonomi dunia, ia kemudian diberi julukan bapak dari ilmu ekonomi makro.
Awalnya, Keynes sendiri lebih mendalami ilmu matematika, namun memperoleh pengaruh dari Alfred Marshall untuk beralih ke ilmu politik dan ekonomi. Tahun 1913, Keynes mengeluarkan buku pertamanya yang berjudul Indian Currency and Finance. Setelahnya, ia pindah ke Cambridge untuk mengajar mata pelajaran ekonomi hingga tahun 1915.
Keynes sempat bekerja di pemerintahan, namun memutuskan mengundurkan diri karena merasa tertekan. Singkat cerita, lahirlah karya beliau berjudul The General Theory of Employment, Interest, and Money yang didedikasikan untuk membantu program kerja pemerintah dalam mengatasi pengangguran.
Meski memiliki dampak yang besar, teori investasi Keynes tidak bertahan terlalu lama, dan mulai menghilang dari buku pedoman dan pelajaran di akhir tahun 1980-an. Hal tersebut diakibatkan karena para ekonom lebih mementingkan pertumbuhan ekonomi dan sudah memiliki pemahaman lebih luas mengenai inflasi dan pengangguran.
Berdasarkan teori klasik, terdapat 3 faktor penentu investasi yaitu biaya, pengembalian, dan harapan atau peluang. Sedangkan berdasarkan teori investasi menurut Keynes keputusan investasi itu diambil dengan membandingkan MEC dengan tingkat bunga riil (r).
MEC atau Marginal Efficiency of Capital adalah tingkat pengembalian ketika suatu proyek mencapai titik impas (BEP) atau singkatnya, keuntungan yang diharapkan dari sebuah investasi.
Ketika nilai MEC lebih besar dibandingkan tingkat bunga riil, maka sebuah investasi bisa dilakukan. Tepat ketika nilai MEC sebanding dengan nilai r, maka tidak ada lagi penanaman dana pada aset investasi yang memperoleh penghasilan.
Teori investasi menurut Keynes juga menyebutkan bahwa jumlah atau banyaknya investasi tidak hanya bergantung pada pengembalian atau satu faktor saja, namun dipengaruhi juga oleh biaya modal atau tingkat bunga. Investasi akan dikatakan menguntungkan hingga suatu titik di mana nilai MEC dengan biaya modal ada pada tingkat yang sama.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi perusahaan berdasarkan teori investasi Keynes adalah sebagai berikut.
Ketika para manajer optimis tentang masa depan, maka mereka akan melakukan lebih banyak investasi, sehingga ketika jumlah permintaan meningkat, keuntungan yang mereka peroleh juga akan meningkat.
Segala sesuatu yang mempengaruhi permintaan suatu barang, maka akan mempengaruhi investasi. Begitu pula dengan laju pertumbuhan ekonomi. Biasanya, ketika laju pertumbuhan ekonomi baik, maka permintaan akan barang dan jasa juga akan baik.
Modal saham publik yang meningkat akan menyebabkan penurunan produk hasil marjinal dan akan turut mengurangi nilai MEC. Produk hasil marjinal adalah output tambahan yang akan diperoleh perusahaan dengan tambahan 1 unit modal.
Jika perubahan teknologi yang terjadi menguntungkan, maka akan meningkatkan jumlah investasi meski tingkat bunga tetap.
Ekonom yang memegang teori Keynesian percaya bahwa investasi sangat dipengaruhi oleh keuntungan atau tingkat pengembalian, dan tidak terlalu dipengaruhi oleh tingkat bunga. Bahkan meskipun terjadi perubahan besar pada tingkat bunga, hanya akan memberikan sedikit pengaruh pada investasi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi investasi berdasarkan teori investasi keynes yaitu perubahan teknologi. Kini, teknologi sudah semakin maju dan jenis aset investasi pun semakin beragam, contohnya adalah aset crypto.
Kini, sudah ada 229 aset crypto yang telah disetujui oleh BAPPEBTI dan harga bitcoin sebagai salah satu aset crypto dengan kapitalisasi pasar terbesar telah mengalami pertumbuhan hingga 255% dalam waktu setahun saja.
Yuk, download aplikasi Pintu! Jual beli bitcoin dan aset crypto lainnya bisa dilakukan dari Rp11.000 saja. Buat kamu yang masih awam di bidang ini, Pintu Academy juga bisa jadi tempat kamu belajar crypto secara gratis, lho!
Referensi: