Nilai uang memiliki hubungan yang terbalik dengan harga-harga secara umum di suatu negara. Jika nilai uang turun, maka harga-harga umum akan naik. Begitu juga sebaliknya. Sifat uang yang demikian melahirkan teori nilai uang. Apa itu teori nilai uang menurut para ahli serta jenis-jenisnya? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Baca juga: Daftar 10 Mata Uang Tertinggi di Dunia
Teori nilai uang merupakan sebuah teori yang membahas mengenai masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai alat tukar tersebut.
Nilai uang memang menjadi perhatian besar para ekonom. Hal ini disebabkan karena tinggi rendahnya sebuah nilai uang akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi.
Teori nilai uang pun banyak dilahirkan oleh para ahli ekonomi. Menurut Prof. Irving Fisher dalam bukunya yang berjudul “The Purchasing Power of Money”, teori nilai uang adalah setiap perubahan jumlah uang yang beredar akan menyebabkan perubahan terhadap faktor-faktor lain yang berkaitan.
Teori ini mengungkapkan adanya hubungan proporsional searah antara perubahan jumlah uang beredar dan tingkat harga umum, sementara hubungan proporsional terbalik terjadi antara jumlah uang beredar dan nilai uang.
David Ricardo, pakar ekonomi asal Inggris menyatakan bahwa tinggi rendahnya nilai moneter dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar di tengah-tengah masyarakat. Jika jumlah uang yang beredar semakin banyak, nilai uang akan semakin rendah dan harga komoditas akan semakin tinggi. Begitu pun sebaliknya.
Pada dasarnya, teori nilai uang terdiri atas dua macam, yaitu teori nilai uang statis dan dinamis. Masing-masing memiliki definisinya tersendiri. Berikut penjelasan lengkapnya.
Teori nilai uang statis adalah teori yang lebih berfokus terhadap garis-garis besar teori dari nilai uang itu sendiri, misalnya mengenai perubahan-perubahan yang akan terjadi pada sebuah nilai uang. Beberapa macam teori nilai uang statis antara lain:
Menurut teori konvensi, nilai uang bisa diterima masyarakat karena adanya perjanjian terhadap nilai uang tersebut untuk digunakan sebagai alat tukar.
Dalam teori ini, suatu benda bisa dikatakan sebagai uang karena terdapat jumlah nominal yang tertera. Teori ini biasanya didukung dengan teori lain seperti teori konvensi dan teori negara.
Teori logam atau metalisme menyatakan bahwa uang bisa diterima masyarakat berdasarkan faktor bahan dasarnya. Bahan dasar yang dimaksud adalah logam dengan nilai tinggi.
Teori negara lebih memfokuskan terhadap siapa yang menerapkan aturan di sebuah negara. Nilai uang dalam teori negara ini menyatakan bahwa uang bisa digunakan sebagai alat tukar dan diterima karena pemerintah sudah membuat ketentuan tentang kedudukan dan penggunaan uang.
Teori uang dinamis adalah sebuah teori yang membahas mengenai perubahan pada nilai moneter. Teori satu ini juga sangat berkaitan dengan teori kuantitas uang yang disampaikan oleh David Ricardo maupun Irving Fisher. Berikut beberapa ulasan mengenai teori uang dinamis.
David ricardo merupakan pengikut teori kuantitas uang. Teori dari ahli ekonomi ini menegaskan secara sederhana bahwa harga umum akan meningkat jika jumlah uang meningkat. Akan tetapi, uang tidak berdampak pada kegiatan ekonomi secara menyeluruh dan hanya merupakan pendukung saja.
Teori ongkos produksi adalah teori yang mengemukakan bahwa harga suatu objek ditentukan oleh jumlah biaya sumber daya yang digunakan para pembuatnya. Biaya sendiri terdiri atas tenaga kerja, modal, perpajakan, hingga tanah.
Teori kuantitas dari Irving Fisher menjelaskan bahwa tiap perubahan dalam jumlah uang yang beredar akan mengakibatkan perubahan proporsional searah ke tingkat harga umum atau perubahan proporsional terbalik terhadap nilai uang.
Secara matematis, teori kuantitas dari Irving Fisher ini menghasilkan rumus persamaan yakni MV = PT dengan keterangan sebagai berikut:
Teori persediaan kas yang dikemukakan oleh Alfred Marshall merupakan teori yang menyatakan bahwa nilai uang tergantung dari jumlah uang yang disimpan dari pendapatan masyarakat. Nilai uang tergantung pada jumlah pendapatan serta harga barang di pasar.
Nilai uang yang beredar di sebuah negara memang ditentukan oleh beberapa faktor. Berbagai teori nilai uang ini diharapkan bisa menjadi acuan untuk mencari solusi terbaik untuk menjaga kestabilan nilai uang.
Itu dia penjelasan mengenai apa itu teori nilai uang dan jenis-jenisnya. Cukup mudah, bukan?
Belakangan ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi semakin meningkat. Dengan perencanaan keuangan dan investasi yang tepat, kamu bisa menjaga arus kas keuangan kamu agar tetap berjalan lancar layaknya memiliki pekerjaan sampingan.
Investasi crypto pun kini sedang diminati banyak orang. Per Mei 2021 lalu, jumlah investor crypto di Indonesia bahkan telah mencapai 6,5 juta orang. Untuk kamu yang tertarik melakukan jual beli dan investasi crypto secara mudah mulai dari Rp11.000 saja, yuk download Pintu sekarang!
Referensi:
Economics Reloaded. David Ricardo. Diakses 30 November 2021
Rainer Diaz-Bone. Convention Theory and Neoliberalism. Diakses 30 November 2021
Subhrashek Dey. Theories of the value of Money. Diakses 30 November 2021
Wikipedia. Cost-of-production theory of value. Diakses 30 November 2021