Konsep The Great Reset pertama kali muncul pada tahun 2020 dan memicu respon yang beragam dari berbagai pihak. Beberapa pihak menentang, sementara yang lain setuju. Apa itu The Great Reset dan bagaimana dampaknya bagi perekonomian dunia? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
The Great Reset adalah rencana pemulihan ekonomi yang disusun oleh World Economic Forum (WEF) sebagai respons dari pandemi COVID-19. Proyek ini dirilis bulan Juni 2020, yang ditandai dengan video di mana di dalamnya hadir Pangeran Wales, Charles, saat itu.Â
Tujuan besar The Great Reset Intiative adalah untuk membangun lagi dunia, terutama pada sektor yang paling penting, setelah krisis COVID-19.
WEF juga membuat berbagai acara dengan tema seputar The Great Reset. Di situs resmi mereka juga ada segmen khusus yang membahas hal ini. Di dalamnya, pengunjung bisa membaca berbagai artikel dan mendengarkan podcast yang membahas mengenai pembenahan kapitalisme di seluruh dunia untuk membantu menghindari terjadinya depresi lain setelah menurunnya tingkat ekonomi akibat pandemi.Â
Sebagai informasi, WEF adalah organisasi global yang pusatnya ada di Swiss. Organisasi bekerja dengan cara melobi pemerintahan berbagai negara dan para pemimpin bisnis dari seluruh dunia.Â
WEF dikenal atas pertemuan tahunan mereka di Davos, dimana para politisi, pebisnis kelas dunia, selebriti dan jurnalis berkumpul untuk mendiskusikan berbagai isu global.Â
Baca juga: Mengenal Apa itu Resesi Ekonomi dan Cirinya
The Great Reset sempat menjadi tema untuk konferensi tahunan WEF tahun 2021 yang diselenggarakan di Davos, Swiss. Acara ini rencananya akan digelar pada bulan Januari 2021. Tapi karena pandemi COVID-19 yang saat itu belum reda, maka acara pun ditunda ke bulan Mei 2021 dan akhirnya ditunda lagi ke 2022. Tema Davos 2022 akhirnya menjadi “History at a Turning Point. Konferensi pun fokusnya beralih dari The Great Reset ke topik lain yang sedang hangat saat itu.Â
Secara umum, The Great Reset membahas tentang peningkatan kolaborasi global, pengurangan ketidaksetaraan, perubahan cara kerja dan produksi, investasi dalam teknologi dan infrastruktur berkelanjutan, serta pengembangan sistem ekonomi yang lebih berkelanjutan dan memperhatikan lingkungan.
The Great Reset Initiative dan WEF secara keseluruhan, mendapat kritik dari banyak pihak. Hal ini disebabkan karena konsep tersebut dianggap mempromosikan deregulasi ekonomi dan memperbesar kebijakan bisnis bagi pihak swasta. Hal ini dinilai banyak pihak sangat tidak tepat, karena justru di saat krisis seharusnya negaralah yang mengambil alih dan membantu perkembangan kembali negaranya.Â
Kritik lain menyatakan bahwa The Great Reset Initiative kalau sampai berhasil, malah bisa mengarah ke kapitalisme yang kronis. Begitu banyak kritik, sampai-sampai The Great Reset Initiative memicu berbagai teori konspirasi. Publik berkomentar di media sosial seperti Twitter dan Facebook.Â
Baca juga: Mengenal The Great Depression, Depresi Ekonomi Terbesar di Dunia
Beberapa negara yang mendukung The Great Reset adalah:
Di bulan Juni 2020, terjadi pertemuan antara Pangeran Charles III, perdana menteri Kanada Justin Trudeau, dan Perwakilan Permanen PBB dari Commonwealth if Nations, untuk membicarakan tentang The Great Reset Initiative. Trudeau menyatakan bahwa Kanada akan terbuka pada dialog dan aksi terhadap isu global yang terkait dengan pengembangan yang berkelanjutan.Â
Di bulan Januari 2021, artikel Financial Times menyatakan bahwa pemegang keputusan di seluruh dunia menantikan pendapat Joe Biden akan reset pada perdagangan, pajak dan iklim. Biden menunjuk John Kerry sebagai Special Presidential Envoy for Climate. Kerry pun menyatakan bahwa COVID-19 menawarkan momen besar yang membuka kemungkinan dilakukannya The Great Reset.Â
Di bulan Desember 2021, pemerintah Belanda menyatakan bahwa mereka telah melakukan korespondensi dengan perwakilan dari WEF. Dokumen terkait pertemuan tersebut dirilis. Di dalamnya terdapat pernyataan bahwa Belanda ditunjuk sebagai salah satu negara yang akan memimpin implementasi The Great Reset. Pemerintah Belanda pun menyetujui hal ini.Â
Sebelum pandemi terjadi, di bulan Januari 2019 diadakan forum WEF dengan tema “Safeguarding Our Planet.” Panel saat itu termasuk perdana menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, yang mendiskusikan tentang rencananya untuk memperbaiki lingkungan.Â
Inisiatif di tahun 2019 ini berhubungan dengan WEF The Great Reset di berbagai artikel. Di bulan April 2020, menteri keuangan Selandia Baru, Grant Robertson, mendiskusikan “Recovery Budget” yang fokusnya untuk memperbaiki ekonomi pasca COVID-19 dan kemungkinan dilakukannya reset ekonomi.Â
Itulah pembahasan lengkap soal apa itu Great Reset serta respon terhadap kebijakan tersebut dari berbagai pihak. Semoga informasi ini bermanfaat.Â
Kamu dapat menemukan informasi lain seputar ekonomi dan finansial di Pintu Blog. Buat kamu yang ingin belajar investasi crypto, salah satu aset yang tengah menarik perhatian masyarakat luas saat ini, kunjungi Pintu Academy! Pintu adalah aplikasi crypto yang telah terdaftar resmi di Bappebti, dimana kamu bisa berinvestasi sekaligus belajar crypto secara mudah dari mana saja!
Referensi: