Uang Elektronik: Pengertian, Kekurangan, Kelebihan, dan Cara Kerja

Updated
September 9, 2021
• Waktu baca 4 Menit
Gambar Uang Elektronik: Pengertian, Kekurangan, Kelebihan, dan Cara Kerja
Reading Time: 4 minutes

Uang elektronik adalah salah satu metode pembayaran yang sangat banyak digunakan oleh masyarakat saat ini. Kenyamanan menjadi salah satu alasan utama meningkatnya jumlah penggunaan uang elektronik. Dalam artikel ini, akan dibahas secara lengkap tentang pengertian, keunggulan, kelemahan, cara kerja, dan contoh uang elektronik yang telah mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat sekarang ini.

Pengertian Uang Elektronik

contoh uang elektronik

Dilansir dari Investopedia, uang elektronik adalah uang dalam sistem komputer perbankan yang dapat digunakan untuk memfasilitasi transaksi elektronik. Meskipun nilainya didukung oleh mata uang fiat dan dapat ditukarkan dengan bentuk fisik, uang elektronik lebih banyak digunakan untuk transaksi elektronik karena memberikan kenyamanan bagi penggunanya.

Sementara itu, definisi uang elektronik menurut Bank Indonesia adalah alat pembayaran dalam bentuk elektronik yang nilai uangnya disimpan dalam media elektronik tertentu. Untuk bisa bertransaksi, kamu harus menyetorkan uang terlebih dahulu yang kemudian akan disimpan dalam media elektronik sebelum digunakan untuk keperluan transaksi.

Bentuk uang elektronik di Indonesia cukup beragam, mulai dari kartu yang dilengkapi chip untuk bertransaksi hingga E-wallet (dompet elektronik) yang bisa diakses melalui smartphone, yang mana proses pembayaran dilakukan dengan memindai barcode.

Baca juga: 5 Cara Menghasilkan Uang dari Bitcoin

Keunggulan Uang Elektronik

Berikut ini adalah beberapa keunggulan yang ditawarkan oleh uang elektronik:

Transaksi Cepat dan Nyaman

Uang elektronik menawarkan kecepatan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Jelas saja, mengirim dana antar akun virtual hanya memerlukan waktu beberapa menit saja, berbeda dengan mengirim uang secara fisik. Hal ini tentunya memberikan kenyamanan bagi banyak orang karena transaksi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Keamanan Cukup Terjamin

Penggunaan uang elektronik juga memperoleh jaminan keamanan yang lebih baik. Untuk mencegah bocornya informasi pribadi selama proses transaksi online, dukungan keamanan seperti otorisasi dan pengiriman OTP (one time password) biasanya diterapkan oleh penyedia layanan.

Meminimalisasi Risiko Penipuan

Kelengkapan riwayat transaksi pada uang elektronik dapat mencegah penipuan karena pemilik akun bisa melihat semua pembayaran dan transaksi yang dilakukan. Oleh karena itu, penggunaan uang elektronik bisa meminimalisiasi adanya penipuan dan penyalahgunaan uang.

Kontrol Pengeluaran

Banyak orang mengontrol pengeluaran mereka dengan mencatat setiap transaksi yang dilakukan, meskipun nilainya sangat kecil. Jika transaksi dilakukan dengan uang tunai, maka pengeluaran juga harus ditulis secara manual dan ada kemungkinan kesalahan dalam pencatatan. Sementara akun virtual pada uang elektronik secara otomatis telah mencatat semua pembayaran lengkap dengan nominalnya, serta bisa diperiksa kapan saja.

Kelemahan Uang Elektronik

Selain banyaknya keunggulan, uang elektronik juga memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut.

Potensi Peretasan

Karena beroperasi menggunakan jaringan internet, selalu ada potensi peretasan pada sistem uang elektronik. Jika hal ini terjadi, pengguna uang elektronik bisa menjadi korban kebocoran data pribadi yang bisa memicu penipuan hingga pencucian uang.

Penipuan Online

Meskipun penggunaan uang elektronik dinilai relatif lebih aman dibandingkan uang tunai, namun bukan berarti uang elektronik lepas dari risiko penipuan. Belakangan ini, banyak kasus penipuan online yang membuat pengguna membocorkan data pribadi mereka tanpa mereka sadari.

Memerlukan Infrastruktur

Transaksi menggunakan uang elektronik tidak bisa dilakukan tanpa adanya infrastruktur yang memadai. Misalnya seperti mesin pembaca kartu atau barcode untuk dipindai. Di kota besar atau di toko-toko besar, pembayaran elektronik cukup mudah dilakukan. Namun, uang elektronik akan sulit digunakan di daerah pinggiran, pedesaan, atau di pasar tradisional.

Cara Kerja Uang Elektronik

Uang elektronik pada dasarnya digunakan untuk transaksi secara global. Uang ini memang bisa ditukarkan dengan uang fisik, namun penggunaannya lebih banyak melalui sistem perbankan elektronik. Cara kerja uang elektronik lebih disukai di zaman modern ini karena dianggap lebih aman. Seseorang tidak perlu repot membawa uang tunai ketika bepergian dan transaksi dengan jumlah besar pun relatif lebih aman untuk dilakukan.

Contoh Uang Elektronik di Indonesia

Seperti yang sudah disebutkan di atas, uang elektronik di Indonesia berbentuk kartu dan E-wallet. Kartu uang elektronik atau E-money dikeluarkan oleh bank, bentuknya mirip dengan kartu debit yang dilengkapi dengan chip untuk melakukan transaksi jika ada mesin pembaca. Seiring dengan perkembangan teknologi, E-money kini telah digunakan sebagai sistem pembayaran tarif jalan tol di seluruh Indonesia. Beberapa contoh E-money adalah Flazz dari BCA, Mandiri E-Money dari Bank Mandiri, Brizzi dari BRI, dan masih banyak lagi.

Bentuk uang elektronik kedua adalah E-wallet, yaitu dompet elektronik yang bisa diakses melalui smartphone. Tidak seperti E-money yang kartunya diterbitkan oleh pihak bank, E-wallet dikembangkan oleh penyedia aplikasi dan dapat digunakan untuk melakukan berbagai jenis pembayaran. Beberapa contoh E-wallet di Indonesia adalah LinkAja, GoPay, dan OVO.

Bagaimana dengan Bitcoin?

bitcoin adalah mata uang digital

Bitcoin adalah salah satu cryptocurrency atau mata uang digital yang tidak dikeluarkan maupun dikendalikan oleh pemerintah pusat. Pada 7 September 2021 lalu, bitcoin telah resmi menjadi mata uang legal di El Salvador.

Untuk di Indonesia sendiri, bitcoin serta sejumlah aset kripto lainnya telah menjadi komoditas yang bisa diperdagangkan di 13 pedagang aset kripto yang telah terdaftar resmi di Bappebti.

Per Mei 2021 lalu, jumlah investor aset kripto di Indonesia sendiri telah mencapai 6,5 juta orang. Per 9 September 2021, harga bitcoin sebagai salah satu aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar pun telah meningkat 340% dibandingkan tahun lalu.

Jika kamu tertarik untuk berinvestasi di bidang ini, kamu bisa membeli aset kripto seperti bitcoin melalui Pintu, platform jual beli aset kripto yang telah terdaftar resmi di Bappebti. Cek juga harga bitcoin (BTC to IDR) dan aset kripto lainnya secara real-time di Pintu.

Baca juga: Apa itu Bitcoin?

Referensi:

Andrew Bloomenthal, Electronic Money. Diakses pada 07-09-2021.

Bank Indonesia, Apa Itu Uang Elektronik. Diakses pada 07-09-2021.

Business Yield, ELECTRONIC MONEY: How It Works, Advantages and, Disadvantages. Diakses pada 07-09-2021.

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->