KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
Jakarta, Pintu News – Platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) Delta Prime baru saja menjadi korban peretasan dengan kerugian mencapai $6 juta atau setara dengan Rp91.995.900.000 dalam bentuk aset digital.
Kejadian ini menambah daftar panjang insiden peretasan yang melibatkan platform DeFi di tahun 2024.
Delta Prime diretas setidaknya senilai $6 juta mata uang digital atau setara dengan Rp91,9 miliar, dalam insiden keamanan siber terkait kripto terbaru.
Baca juga: Diduga Ulah Grup Lazarus dari Korea Utara, Indodax Alami Kerugian $22 Juta Akibat Peretasan
Pada awalnya, laporan dari platform keamanan onchain Cyvers menyebutkan bahwa Delta Prime kehilangan sekitar $4,5 juta, dengan alamat mencurigakan yang telah menukar USDC menjadi ETH.
Namun, jumlah kerugian terus meningkat setelah serangkaian transaksi mencurigakan lainnya terjadi, hingga total kerugian mencapai hampir $6 juta.
Chaofan Shou, salah satu pendiri Fuzzland, mengonfirmasi hal ini dalam sebuah unggahan di media sosial X pada 16 September 2024.
Serangan yang menyebabkan Delta Prime kehilangan kendali atas dana sekitar $6 juta ini diyakini berasal dari eksploitasi kunci privat.
Meir Dolev, CTO dari Cyvers, menjelaskan bahwa peretas berhasil mengambil alih dompet yang menjadi admin dari kontak proxy Delta Prime.
Selanjutnya, mereka memperbarui kontrak ini untuk mengarahkan ke kontrak jahat yang memungkinkan mereka menguras pool Delta Prime di jaringan Arbitrum.
Total kerugian dari insiden ini diperkirakan mencapai $5,9 juta, dan ada potensi kerugian lebih lanjut jika situasi tidak segera ditangani.
Peretasan ini terjadi hanya beberapa bulan setelah insiden serupa yang melibatkan WazirX, di mana $230 juta dicuri dalam salah satu peretasan kripto terbesar tahun ini.
Tidak hanya Delta Prime yang menjadi target serangan peretas. Para peretas Korea Utara, termasuk grup terkenal Lazarus, diperkirakan mulai mengincar target yang lebih besar, seperti dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin yang berbasis di Amerika Serikat.
Baca juga: Bitcoin Kembali Tembus $60.000! ETF Bitcoin Spot Meggumpulkan $263 Juta dalam Sehari
Menurut Michael Pearl, wakil presiden strategi di Cyvers, para peretas tersebut berpotensi mengincar ETF karena nilai potensi yang sangat besar.
Pearl mengungkapkan bahwa FBI baru-baru ini mengeluarkan peringatan tentang upaya peretas Korea Utara untuk mencuri dana dari ETF Bitcoin.
Dengan total simpanan $53,4 miliar BTC yang disimpan dalam ETF ini, tidak mengherankan jika target besar seperti ini menjadi sasaran empuk bagi para peretas.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
*Featured Image: The Crypto Times
Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo
© 2024 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Perdagangan aset crypto merupakan aktivitas berisiko tinggi. Kinerja pada masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa depan. Kinerja historikal, expected return dan proyeksi probabilitas disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto merupakan keputusan independen oleh pengguna.