KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
Jakarta, Pintu News – Ethereum (ETH) baru-baru ini mengalami koreksi harga setelah menyentuh level USD 2.768 (Rp43,2 juta) pada 21 Oktober. Beberapa faktor yang menjadi penghalang kenaikan ini termasuk peningkatan pasokan di bursa, penurunan aktivitas jaringan, dan indikator teknis yang melemah. Sinyal-sinyal ini mengindikasikan bahwa harga Ethereum mungkin akan turun lebih lanjut.
Penurunan harga ETH sebesar 6,5% dari puncak lokalnya di USD 2.768 (Rp43,2 juta) membuat Indeks Premium Coinbase ETH turun di bawah rata-rata pergerakan sederhana (SMA) 14-hari pada 21 Oktober. Indeks ini sering digunakan untuk mengukur permintaan investor di AS dibandingkan dengan pasar global lainnya.
Ketika Indeks Premium Coinbase turun di bawah SMA-nya, ini biasanya mengindikasikan tekanan jual yang lebih tinggi di pasar AS. Saat ini, indikator berada di angka -0,075, dengan SMA di -0,040, menandakan bahwa penjual memiliki posisi yang lebih kuat di pasar AS. Hal ini dapat mendorong harga ETH menuju koreksi lebih lanjut.
Baca Juga: Waspada! Kesalahan ‘Fat-Finger’ Bikin Pemilik Crypto Rugi Miliaran Akibat Transaksi Salah Kirim
Data lain dari CryptoQuant menunjukkan bahwa pasokan ETH di bursa mencapai titik tertinggi dalam empat minggu terakhir dengan 15,8 juta ETH pada 21 Oktober. Peningkatan ini menunjukkan bahwa banyak investor mengirimkan ETH mereka dari dompet pribadi ke bursa, yang biasanya menandakan niat untuk menjual.
Aliran masuk ETH ke bursa melonjak antara 15 hingga 20 Oktober, menciptakan tekanan jual yang lebih besar di pasar. Ketika pasokan Ethereum di bursa meningkat, ini memperkuat potensi penurunan harga, karena lebih banyak token yang siap diperdagangkan.
Total Value Locked (TVL) Ethereum, yang mengukur jumlah aset yang terkunci dalam protokol DeFi di jaringan Ethereum, terus menurun sejak Juni 2023. TVL Ethereum turun dari USD 66 miliar (Rp1.028 triliun) pada Juni menjadi USD 48 miliar (Rp749 triliun) pada Agustus, sebelum sedikit naik ke level saat ini.
Namun, penurunan TVL sebesar 2% dalam 30 hari terakhir menunjukkan bahwa minat terhadap ekosistem DeFi Ethereum mulai melemah. Jaringan ini kalah bersaing dengan protokol lain seperti Solana, yang mengalami peningkatan TVL sebesar 22% dalam periode yang sama. Biaya transaksi Ethereum yang masih tinggi juga menjadi penghambat bagi peluncuran proyek baru di jaringan ini.
Pergerakan harga ETH antara 10 hingga 23 Oktober menunjukkan pola berbentuk V terbalik, yang sering kali menjadi tanda penurunan lebih lanjut. Setelah kenaikan harga sebesar 19% dari USD 2.327 (Rp36,3 juta), harga ETH terhenti di sekitar level psikologis USD 2.800 (Rp43,6 juta). Hal ini mendorong para investor untuk mengambil keuntungan, menyebabkan koreksi harga yang tajam.
Dengan menyelesaikan pola V terbalik, harga ETH diperkirakan bisa turun 9,7% lebih lanjut dari level saat ini menuju zona permintaan di USD 2.300 (Rp35,8 juta). Sementara itu, indikator Relative Strength Index (RSI) menunjukkan tren penurunan, dari 67 menjadi 52, yang mengindikasikan bahwa kondisi pasar sekarang lebih condong ke penurunan harga.
Baca Juga: 5 Cryptocurrency Teratas untuk Dipegang di Portofolio Kamu di Tahun 2025, Siap Untung?
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi crypto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo
© 2024 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Perdagangan aset crypto adalah aktivitas berisiko tinggi. Pintu tidak memberikan rekomendasi investasi ataupun produk. Pengguna wajib mempelajari aset crypto sebelum membuat keputusan. Semua keputusan perdagangan crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.