Beeple dan NFT: Dari Dicintai Hingga Dibenci, Apa yang Salah dengan Pasar Seni Digital?

Updated
October 28, 2024

Jakarta, Pintu News – Pada 2021, seniman digital Beeple, atau Mike Winkelmann, mengejutkan dunia dengan penjualan NFT karyanya “Everydays: The First 5,000 Days” seharga Rp1,088 triliun. Momen itu bukan hanya mencatat sejarah bagi Beeple tetapi juga mendefinisikan masa depan pasar crypto dan seni digital, sekaligus menandai lonjakan minat pada NFT sebagai medium investasi. Namun, euforia ini hanya sementara. Setelah meroket, pasar NFT merosot hingga lebih dari 90%, memicu banyak spekulasi tentang nasib dan masa depan teknologi NFT dalam dunia seni.

Menurut Beeple, masa keemasan NFT memang terlalu singkat. Ia menyebut bahwa meskipun NFT sempat dianggap sebagai teknologi revolusioner, minat publik lebih lama berpusat pada kebencian daripada apresiasi terhadap teknologi ini. Perubahan ini, menurutnya, adalah dampak dari pola pasar yang menyerupai gelembung, di mana spekulan mencari untung besar dalam waktu singkat tanpa minat sejati terhadap seni.

Kebangkitan Pasar dan Pengaruh Kolektor Institusional

Setelah demam NFT mereda, Beeple mengamati bahwa hanya segelintir kolektor sejati yang bertahan. Pada titik ini, strategi Beeple berubah dengan lebih menekankan pada eksklusivitas dan pembatasan penjualan karya. Ia bekerja sama dengan galeri dan kolektor institusional yang serius untuk menjaga nilai karyanya di pasar sekunder yang kini bersifat “permissionless” atau bebas. Ia melihat bahwa hanya kolektor dengan komitmen nyata yang tetap aktif, sementara para spekulan sudah beralih ke peluang crypto lainnya.

Pada lelang Sotheby baru-baru ini, karya NFT dari seniman Dmitri Cherniak terjual senilai Rp97,7 miliar, menunjukkan bahwa NFT masih memiliki daya tarik bagi kolektor. Penjualan ini seolah memberi sinyal bagi pasar bahwa NFT, meskipun lebih selektif, masih memiliki kekuatan besar di kalangan kolektor institusional.

Baca Juga: 5 Daftar Memecoin yang Harga Anjlok Drastis Pasca Listing: Dari Kenaikan ke Kejatuhan!

Teknologi NFT: Agnostik, Fleksibel, dan Memiliki Potensi Luas

Beeple juga menyoroti bahwa teknologi NFT sejatinya agnostik, atau tidak terikat pada satu fungsi. Ia mengibaratkan NFT seperti laman web, yang dapat digunakan untuk berbagai hal—mulai dari seni digital hingga sertifikasi keaslian karya seni fisik. Beeple memperkirakan bahwa di masa depan, setiap lukisan mungkin akan memiliki NFT sebagai bukti autentikasi, yang lebih terpercaya daripada sertifikat berbentuk kertas. Meski demikian, Beeple menyebut perlunya standar umum dalam teknologi ini agar NFT dapat diadopsi luas sebagai bukti kepemilikan sah atas karya seni fisik.

Dengan memisahkan NFT sebagai media seni dan NFT sebagai aset koleksi, Beeple menilai bahwa berbagai bentuk seni dapat menggunakan NFT secara autentik. Namun, ia juga melihat adanya kekeliruan dalam penerapan NFT di proyek-proyek tertentu yang lebih fokus pada aspek komersial atau spekulatif, seperti Bored Ape Yacht Club, yang lebih dianggap sebagai klub sosial daripada karya seni.

Era Baru NFT: Karya Dinamis dan Koneksi Emosional

Seiring waktu, Beeple telah memperkaya karyanya dengan teknologi dinamis yang membuat NFT mampu beradaptasi dengan konteks aktual. Dalam proyek seperti “Human One” dan “The Tree of Knowledge,” karya Beeple menjadi cermin dari kondisi sosial, politik, atau lingkungan yang relevan. Misalnya, “Human One” menggambarkan tokoh yang bergerak di berbagai lanskap, yang dapat berubah sesuai keputusan Beeple, sehingga memberi sentuhan narasi yang selalu baru.

“The Tree of Knowledge” bahkan dapat berubah sesuai data dari berbagai sumber, dan penonton dapat memilih “jalan kekerasan” yang secara permanen akan menghancurkan karya ini setelah 666 kali aktivasi. Dengan elemen interaktif yang tercatat di blockchain, karya ini menciptakan ikatan emosional dengan pemiliknya serta menawarkan pengalaman seni yang terus berkembang, berbeda dari seni fisik yang sifatnya statis.

Masa Depan NFT dan Seni Digital

Beeple yakin bahwa seiring waktu, NFT dan seni digital akan menemukan tempatnya dalam lanskap seni global. Meski sempat jatuh, teknologi ini menawarkan kesempatan baru bagi kolektor dan seniman untuk menciptakan karya yang bersifat dinamis dan abadi. Ke depan, dia percaya bahwa seniman dan museum akan mulai menerima perubahan ini sebagai bagian dari perkembangan seni digital yang tidak sekadar bersifat visual, tetapi juga memiliki dimensi waktu dan pengalaman.

Baca Juga: 4 Airdrop Kripto Menarik di Minggu Keempat Oktober 2024: Raih Token Gratis!

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi crypto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

*Disclaimer:
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca
.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->

Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo

© 2024 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

Perdagangan aset crypto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Kinerja pada masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa depan. Kinerja historikal, expected return dan proyeksi probabilitas disediakan untuk tujuan informasi dan illustrasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto merupakan keputusan independen oleh pengguna.

pintu-icon-banner

Trading di Pintu

Beli & investasi crypto jadi mudah

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8