Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Bitcoin (BTC) mengalami tekanan jual yang signifikan pada 13 Januari 2025, turun di bawah Rp1,47 miliar ($90,000) untuk pertama kalinya dalam delapan minggu. Apa penyebab penurunan harga ini? Simak analisa lengkapnya berikut ini!

Dilansir dari Cointelegraph, harga Bitcoin anjlok 12,5% dalam sepekan, mencerminkan ketidakpastian di pasar aset kripto. Penurunan ini menyebabkan kerugian bagi investor yang memegang posisi panjang (long positions) dengan likuidasi senilai Rp1,74 triliun ($107 juta).
Meskipun begitu, indikator derivatif Bitcoin menunjukkan pandangan netral hingga bearish. Premi tahunan kontrak berjangka Bitcoin mencapai 11%, di atas kisaran netral 5-10%, menandakan optimisme investor institusi.
Sementara itu, tingkat pendanaan untuk kontrak perpetual tetap positif, mencerminkan sentimen netral hingga positif di kalangan trader ritel.
Baca juga: NYDFS dan Bank of England Jalin Kerja Sama, Fokus pada Regulasi Crypto!

Penurunan harga Bitcoin terjadi bersamaan dengan melemahnya indeks S&P 500, yang turun 4,1% dalam sepekan setelah gagal mempertahankan level di atas 6.000 pada 6 Januari.
Laporan pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari yang diantisipasi.
Kondisi ini mendorong imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun ke level tertinggi sejak November 2023. Peningkatan DXY Index, yang mencerminkan apresiasi dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, menunjukkan investor mengadopsi sikap hati-hati dengan memilih aset yang lebih aman seperti uang tunai dan obligasi jangka pendek.
Baca juga: Pi Network Update (14/1/25): 1000 Pi Network Berapa Rupiah?
MicroStrategy, salah satu pemain besar dalam investasi Bitcoin, baru-baru ini menambah 2.530 BTC ke portofolionya, membawa total kepemilikan Bitcoin perusahaan ke tingkat yang signifikan.
Perusahaan ini menggunakan hasil penjualan saham senilai Rp106,1 triliun ($6.5 miliar) untuk mendukung pembelian tersebut dan berencana mengumpulkan Rp32,6 triliun ($2 miliar) lagi melalui penawaran saham preferen.
Sementara itu, data ETF Bitcoin menunjukkan sentimen campuran di kalangan institusi. Selama dua hari terakhir, terjadi outflow Rp11,7 triliun ($718 juta) dari ETF Bitcoin yang terdaftar di AS. Namun, inflow sebesar Rp31,7 triliun ($1.94 miliar) dalam tiga sesi sebelumnya mengindikasikan bahwa minat institusional terhadap Bitcoin belum sepenuhnya surut.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.