SEC Kurangi Penegakan Regulasi Crypto, Puluhan Pengacara Dipindahkan!

Jakarta, Pintu News – Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) mulai mengurangi skala unit penegakan regulasi crypto, dengan memindahkan lebih dari 50 pengacara dan staf ke departemen lain. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Perubahan Besar dalam Regulasi Crypto

Menurut laporan The New York Times, beberapa staf senior di unit crypto SEC telah dipindahkan, termasuk seorang pengacara utama yang sebelumnya menangani kasus-kasus besar. Beberapa pihak menganggap pemindahan ini sebagai “demosi tidak adil”.

Langkah ini mengikuti perintah eksekutif dari Presiden Donald Trump yang bertujuan mendorong pertumbuhan aset digital dengan mengurangi hambatan regulasi.

“SEC mengurangi unit penegakan crypto. Beberapa dari 50 pengacara dan staf yang sebelumnya fokus pada penegakan hukum kini dipindahkan ke bagian lain,” tulis analis Eric Balchunas.

Baca juga: Vitalik Buterin Ungkap Jadwal Upgrade Ethereum Pectra, Gas Limit Naik Jadi 32 Juta!

Dampak Terhadap Kasus Crypto Berprofil Tinggi

Pemangkasan ini memunculkan pertanyaan tentang masa depan kasus-kasus besar SEC, termasuk gugatan terhadap Ripple (XRP).

SEC baru-baru ini menghapus referensi kasus Ripple dari situs webnya, meskipun gugatan tersebut belum resmi dihentikan. Langkah ini memicu spekulasi bahwa SEC mungkin melonggarkan pendekatan terhadap kasus crypto.

Selain itu, Ketua Sementara SEC Mark Uyeda telah membentuk Crypto Task Force, yang dipimpin oleh Hester Peirce, seorang pendukung kuat inovasi crypto. Task force ini akan meninjau kembali klasifikasi aset digital dan mengalihkan beberapa tanggung jawab penegakan hukum ke luar SEC.

“SEC tetap akan menindak ketidakpatuhan, tetapi regulasi tidak akan membatasi inovasi secara berlebihan,” ujar Hester Peirce.

Baca juga: Telegram Resmi Dukung TON sebagai Satu-satunya Blockchain Web3 di Aplikasinya!

AS Menuju Bitcoin Reserve Nasional?

Di sisi lain, Gedung Putih melalui Crypto Czar David Sacks dan pemimpin Senat mengumumkan pembentukan Digital Assets Working Group.

Kelompok ini akan mengeksplorasi kemungkinan pembuatan cadangan Bitcoin nasional (Bitcoin Reserve). Saat ini, 15 negara bagian di AS sedang mempertimbangkan Bitcoin sebagai aset cadangan strategis.

Selain itu, RUU baru tentang stablecoin juga sedang disiapkan untuk diajukan ke Kongres.

Kesimpulan

Dengan pengurangan penegakan regulasi crypto oleh SEC, serta dorongan Gedung Putih untuk adopsi Bitcoin sebagai cadangan nasional, Amerika Serikat tampaknya sedang menuju pendekatan yang lebih ramah terhadap industri crypto.

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

• Cointelegraph. SEC Scale Back Crypto Enforcement Unit. Diakses tanggal 5 Februari 2025.
• BeInCrypto. SEC Reassigns 50 Lawyers to Reduce Crypto Enforcement. Diakses tanggal 5 Februari 2025.
• Featured Image: CNBC