Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Saham perusahaan teknologi MicroStrategy, yang kini dikenal sebagai Strategy, mengalami penurunan sekitar 16% pada tahun ini seiring dengan koreksi harga Bitcoin (BTC).
Penurunan tajam saham ini memicu kekhawatiran mengenai kelangsungan strategi pembelian Bitcoin yang telah lama menjadi andalan perusahaan. Pada 25 Februari, harga Bitcoin turun sekitar 4% menjadi sekitar $88.000 (IDR 1.436.040.000), memperburuk situasi bagi perusahaan yang memiliki simpanan Bitcoin yang signifikan.

Sejak tahun 2020, Strategy telah menghabiskan lebih dari $33 miliar (Rp538.890.000.000.000) untuk membeli Bitcoin, dengan harga rata-rata sekitar $66.000 (Rp1.076.000.000) per koin. Perusahaan ini telah memperoleh keuntungan tidak terealisasi lebih dari $10 miliar (Rp163.300.000.000.000) berdasarkan harga Bitcoin yang lebih tinggi. Pembelian tersebut didanai melalui penerbitan saham dan sekitar $9,5 miliar (Rp155.140.000.000) utang konversi, yang hampir tidak ada yang jatuh tempo hingga 2027 atau lebih lama.
Namun, pasar mulai mempertanyakan keberlanjutan strategi ini, terutama setelah penurunan harga Bitcoin yang signifikan. Dalam analisis yang diterbitkan pada 25 Februari, The Kobeissi Letter, sebuah firma analisis pasar, menyatakan bahwa “kemampuan mereka untuk mengumpulkan modal tambahan” sangat bergantung pada pertumbuhan cadangan Bitcoin perusahaan. Mereka juga mengingatkan bahwa jika kewajiban perusahaan melebihi aset yang dimiliki, kemampuan ini bisa berkurang drastis.
Baca Juga: Senator Dick Durbin Ajukan Legislasi untuk Menghentikan Penipuan di ATM Crypto

Meskipun harga Bitcoin terus mengalami fluktuasi, utang jangka panjang yang dimiliki Strategy memberikan sedikit kenyamanan dalam hal likuiditas. The Kobeissi Letter mengungkapkan bahwa perusahaan perlu menghindari penurunan harga Bitcoin lebih dari 50% dari level saat ini dan mempertahankannya dalam jangka waktu yang lama, setidaknya hingga 2027, agar tidak terpaksa melikuidasi simpanan Bitcoin mereka.
Pada 25 Februari, saham Strategy anjlok lebih dari 10% menjadi sekitar $245 (Rp4.000.000), sementara harga Bitcoin berada di bawah $90.000 (Rp1.467.000.000) untuk pertama kalinya sejak November 2024. Saham perusahaan ini juga mengalami penurunan hampir 50% dari level tertinggi sepanjang masa sebesar $473 (Rp7.715.000) yang tercatat pada November 2024, setelah perusahaan mengungkapkan ambisi mereka untuk membeli Bitcoin senilai $42 miliar (Rp685.860.000.000.000) hingga 2027.
Meskipun penurunan harga saham ini menimbulkan kekhawatiran, beberapa analis saham masih optimistis terhadap prospek rebound Strategy. Benchmark, sebuah lembaga riset saham, bahkan menaikkan target harga saham MSTR menjadi $650 (Rp10.614.000), dengan keyakinan bahwa perusahaan akan terus mengumpulkan modal untuk mendanai strategi pembelian Bitcoin-nya. Analis percaya bahwa perusahaan akan terus mendapatkan “yield” dari Bitcoin, yang mengukur rasio simpanan Bitcoin terhadap saham yang beredar. Hal ini akan menjadi tolok ukur penting untuk kinerja finansial perusahaan di masa depan.
Namun, beberapa investor berfokus pada kapitalisasi pasar Strategy yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai aset bersihnya. Benchmark menyarankan bahwa lebih baik menggunakan rasio “BTC-per-saham” untuk menilai nilai perusahaan ini. Strategy menargetkan yield Bitcoin sebesar 15% pada tahun 2025, yang diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor.
Baca Juga: Mata Uang Apa yang Akan Menggantikan Dolar AS? Bitcoin Diprediksi Jadi Salah Satunya!
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.