Ray Dalio Peringatkan Krisis Utang AS di Bawah Kepemimpinan Trump

Di-update
March 10, 2025

Jakarta, Pintu News – Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, memperingatkan bahwa Amerika Serikat sedang menuju krisis utang yang dapat terjadi dalam tiga tahun ke depan. Dalam wawancara di podcast Odd Lots Bloomberg, Dalio membandingkan situasi saat ini dengan serangan jantung yang semakin mendekat.

Menurutnya, defisit anggaran AS yang mencapai Rp29.3 kuadriliun (setara $1,8 triliun), kebijakan pajak yang tidak terkendali, serta penumpukan utang pemerintah tanpa rencana pembayaran yang jelas akan memperparah kondisi ekonomi negara. Jika tidak ada perubahan signifikan, AS akan tenggelam dalam masalah keuangan yang sulit diatasi.

Pembeli Obligasi AS Menghilang

Salah satu kekhawatiran utama Dalio adalah menurunnya jumlah pembeli surat utang pemerintah AS (Treasuries). Biasanya, bank sentral asing, perbankan domestik, dan bahkan Federal Reserve membeli obligasi AS untuk menjaga stabilitas keuangan. Namun, tren ini berubah drastis sejak 2022, dan permintaan terhadap utang AS semakin melemah.

Dalio menyoroti bahwa ketika pemerintah terus menambah utang tanpa adanya pembeli, maka suku bunga akan naik, biaya pinjaman semakin mahal, dan ekonomi bisa mengalami perlambatan yang lebih dalam. Selain itu, sanksi ekonomi terhadap beberapa negara serta kelebihan pasokan obligasi di pasar semakin memperburuk ketidakseimbangan ini.

Baca Juga: Presiden El Salvador Menutup Rumah Sakit Hewan Bitcoin: Kontroversi dan Dampaknya

Restrukturisasi Utang Bisa Menjadi Pilihan

Dalio memperkirakan bahwa pemerintah AS akan menghadapi dua pilihan: memangkas defisit hingga 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau melakukan restrukturisasi utang besar-besaran.

Namun, jika restrukturisasi terjadi, kemungkinan besar pemerintah tidak akan menyebutnya sebagai default (gagal bayar). Sebaliknya, mereka akan membingkainya sebagai kebijakan baru yang “lebih menguntungkan.” Dalio membandingkan potensi langkah ini dengan keputusan Richard Nixon pada 1971 yang secara tiba-tiba memutus keterkaitan dolar AS dengan standar emas, yang mengejutkan pasar global.

Beberapa analis juga berspekulasi tentang kemungkinan skenario yang disebut sebagai Mar-a-Lago Accord, di mana AS secara strategis melemahkan dolar untuk mempertahankan dominasinya dalam sistem keuangan global. Namun, Dalio skeptis bahwa strategi ini akan berhasil, karena menurutnya semua mata uang utama cenderung melemah bersama dolar, seperti yang terjadi pada 1970-an dan 1930-an.

Bitcoin dan Emas Sebagai Aset Pelindung

Miliarder Ini Yakin Harga BTC & Emas Melonjak di Tahun 2023 Sampai 2024, Apa Alasannya?
NewsBTC

Dalam menghadapi krisis ini, Dalio menyarankan investor untuk mencari alternatif uang yang memiliki pasokan stabil. Dua aset yang ia soroti adalah Bitcoin (BTC) dan emas.

Dalio menilai bahwa Bitcoin dapat menjadi bagian dari solusi, terutama karena sifatnya yang tidak bisa disita atau dikontrol dengan mudah oleh pemerintah. Namun, ia tetap lebih menyukai emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi. Ia merekomendasikan agar investor mengalokasikan 10-15% portofolio mereka dalam emas sebagai perlindungan terhadap gejolak ekonomi yang akan datang.

Faktor Lain yang Memperburuk Kondisi Ekonomi AS

Selain krisis utang, Dalio juga mengkhawatirkan beberapa faktor lain yang dapat memperburuk kondisi ekonomi AS di bawah pemerintahan Trump:

  1. Peningkatan Tarif Impor – Trump berencana menerapkan tarif baru terhadap barang-barang dari Tiongkok, Meksiko, dan Kanada. Menurut penelitian Yale Budget Lab, kebijakan ini dapat meningkatkan biaya hidup bagi rumah tangga AS hingga Rp32,6 juta (setara $2.000) per tahun.
  2. Meningkatnya Kredit Macet – Tingkat gagal bayar kartu kredit mencapai rekor tertinggi dalam 13 tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa banyak konsumen telah terlalu bergantung pada utang untuk mempertahankan gaya hidup mereka.
  3. Ketidakpastian di Pasar Saham – Valuasi S&P 500 yang sudah tinggi semakin berisiko karena kebijakan dagang Trump yang tidak menentu. Perusahaan yang bergantung pada ekspor bisa mengalami pukulan keras jika ketegangan perdagangan terus meningkat.
  4. Melemahnya Investasi Bisnis – Menurut laporan BCA Research, rencana belanja modal perusahaan berada di wilayah negatif. Perusahaan kecil juga mulai mengurangi perekrutan karyawan, sebagaimana ditunjukkan oleh survei NFIB.
  5. Dilema Federal Reserve – Bank sentral AS berada dalam posisi sulit. Jika mereka menurunkan suku bunga terlalu cepat, inflasi bisa kembali melonjak. Sebaliknya, jika mereka mempertahankan suku bunga tinggi, pertumbuhan ekonomi bisa melambat drastis.

Kesimpulan

Peringatan Ray Dalio menyoroti ketidakstabilan ekonomi AS yang semakin memburuk, dengan kombinasi utang yang membengkak, kebijakan pajak yang tidak terkendali, serta melemahnya kepercayaan investor terhadap obligasi pemerintah.

Meskipun Dalio percaya bahwa Bitcoin dan emas bisa menjadi aset pelindung, ia tetap menekankan bahwa ketidakpastian di masa depan jauh lebih besar dari apa yang dapat diprediksi oleh siapa pun. Dengan berbagai risiko yang semakin meningkat, AS mungkin harus menghadapi pilihan sulit antara memangkas defisit secara drastis atau menghadapi kemungkinan restrukturisasi utang dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Juga: Cardano dan Check Point Berkolaborasi untuk Keamanan Blockchain Berbasis AI!

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Penulis
Intifanny
Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.

pintu-icon-banner

Trading di Pintu

Beli & investasi crypto jadi mudah

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8
pintu-icon-banner

Trading di Pintu

Beli & investasi crypto jadi mudah

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8