Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Pasar saham Asia menunjukkan kinerja yang beragam pada pertengahan pekan ini, dengan sebagian besar indeks regional mengalami kenaikan setelah komentar positif dari Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.
Meski demikian, saham-saham di Tiongkok justru mengalami penurunan di tengah kekhawatiran investor terhadap dampak kebijakan tarif dan perlambatan teknologi domestik. Dinamika ini menunjukkan kompleksitas hubungan antara kebijakan moneter global, ketegangan geopolitik, dan kinerja pasar regional.
Indeks saham regional MSCI mencatat kenaikan tertinggi sejak awal November. Saham-saham di Taiwan, Australia, dan Korea Selatan mengalami penguatan, didorong oleh sentimen positif atas pernyataan Jerome Powell yang menyebut risiko resesi tidak tinggi. Powell juga menekankan bahwa potensi kenaikan inflasi bersifat sementara, sehingga memberikan ketenangan kepada investor global.

Sementara itu, keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan turut mendorong rally obligasi, memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga dalam waktu mendatang. Nilai tukar dolar AS tetap stabil, meskipun Presiden Donald Trump menyerukan pemangkasan suku bunga lebih lanjut melalui platform Truth Social. Keputusan ini mencerminkan kehati-hatian The Fed dalam merespons tekanan politik dan kondisi pasar.
Baca Juga: Bitcoin (BTC) Belum Merespon Permintaan Wall Street, Peringatan Eksekutif BlackRock

Berbeda dengan pasar saham Asia lainnya, indeks saham utama di Tiongkok, CSI 300, justru mengalami penurunan setelah mengalami reli dalam beberapa hari sebelumnya. Penurunan tersebut didorong oleh pelemahan sektor teknologi, yang sebelumnya menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar. Beberapa perusahaan teknologi mengalami aksi ambil untung oleh investor, sehingga memicu koreksi harga.
Di Hong Kong, Indeks Hang Seng tercatat turun hingga 1,7%, menunjukkan kekhawatiran investor terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Menurut analis dari UBS Global Wealth Management, prospek risiko dan imbal hasil (risk-reward) pasar Tiongkok tampak kurang menarik dibandingkan dengan sektor teknologi AS yang dinilai memiliki potensi lebih baik pasca koreksi. Hal ini mengindikasikan pergeseran sentimen investor global ke arah pasar yang dinilai lebih stabil dan menjanjikan.

Salah satu perusahaan teknologi raksasa Tiongkok, Tencent Holdings Ltd., mengalami penurunan harga saham meskipun mencatat pertumbuhan pendapatan tercepat sejak 2023. Ini menunjukkan bahwa data keuangan positif belum cukup untuk mengimbangi kekhawatiran investor terhadap pasar secara keseluruhan. Aksi jual terjadi seiring ketidakpastian arah kebijakan pemerintah dan potensi perlambatan ekonomi.
Di sisi lain, Samsung Electronics Co. asal Korea Selatan justru mencatatkan kenaikan harga saham. Kenaikan ini terjadi setelah perusahaan menyatakan komitmennya untuk memperkuat posisinya di pasar chip memori berkecepatan tinggi. Komitmen ini disambut baik oleh pasar, terutama karena muncul di tengah kritik dari para pemegang saham terkait strategi perusahaan di tengah kompetisi global yang ketat.

Selain The Fed, bank sentral lainnya seperti Bank of England dan Swiss National Bank juga dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga. Bank of England diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga, sedangkan Swiss National Bank diproyeksikan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Kebijakan ini mencerminkan tren global menuju pelonggaran moneter secara bertahap.
Dinamika pasar global seperti ini juga turut memengaruhi minat investor terhadap aset alternatif seperti crypto. Ketika pasar tradisional menunjukkan volatilitas atau ketidakpastian, cryptocurrency sering dipandang sebagai diversifikasi portofolio. Dalam konteks ini, edukasi mengenai crypto dan perkembangan teknologi keuangan terdesentralisasi (DeFi) menjadi semakin relevan, terlebih untuk tahun 2025 yang penuh tantangan dan peluang investasi baru.
Pergerakan saham Asia baru-baru ini mencerminkan ketidakpastian pasar global yang dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga, tarif dagang, dan performa sektor teknologi. Di tengah tekanan global ini, penting bagi investor untuk memahami hubungan antar pasar dan potensi dampaknya terhadap instrumen keuangan lain, termasuk cryptocurrency. Meski Tiongkok menunjukkan pelemahan, pasar Asia lainnya tetap memberikan peluang bagi investor yang jeli membaca arah kebijakan dan tren ekonomi global.
Baca Juga: Ini Dia Prediksi Harga BTC Menurut Arhur Hayes Berdasarkan Suku Bunga Fed April 2025!
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.