Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Pasar cryptocurrency baru saja melewati pekan yang sibuk, dengan berbagai peristiwa besar mengguncang arah pergerakan aset digital. Sementara komunitas Ripple (XRP) bersorak atas berakhirnya gugatan panjang dengan SEC, Pi Network justru mendapat pukulan telak dari Binance.
Kabar bahwa Binance menolak untuk melisting Pi Coin karena tidak berada di Binance Smart Chain membuat investor ritel panik.
Simak analisa terbarunya berikut ini!
Proses Know Your Customer (KYC) dan migrasi token pada jaringan Pi Network sebenarnya telah selesai, namun hasilnya tidak semulus yang diharapkan. Banyak pengguna dilaporkan gagal mengklaim token mereka meski telah menyelesaikan prosedur yang diperlukan.
Kondisi ini menyebabkan tekanan jual di pasar sekunder dan memperburuk sentimen terhadap proyek. Investor pun mulai ragu apakah jaringan Pi bisa berkembang stabil tanpa masalah teknis besar.
Dilansir dari Coinpedia, ketidakmampuan sebagian besar pengguna untuk mengakses token mereka turut menghambat adopsi dan penggunaan ekosistem. Dalam dunia crypto yang sangat kompetitif, kepercayaan adalah kunci utama.
Baca juga: Titan Resmi Meluncur di Solana, Meta DEX Aggregator Pertama Janjikan Trading Tanpa Biaya!

Dalam sepekan terakhir, Pi Coin mencatatkan performa terburuk di antara 100 cryptocurrency teratas. Setelah sempat menyentuh harga tertinggi sepanjang masa di Rp49.053 ($3) usai peluncuran Open Network pada 20 Februari, harganya anjlok drastis hingga mencapai titik terendah di Rp11.445 ($0.70).
Saat artikel ini dibuat, harga Pi Coin perlahan pulih ke level Rp15.697 ($0.96), namun masih jauh dari level psikologis Rp16.351 ($1). Penurunan ini terjadi karena ketidakpastian proyek dan minimnya dukungan dari platform exchange besar.
Penolakan dari Binance menjadi pemicu utama jatuhnya harga. Binance menyatakan bahwa token yang tidak terdaftar di Binance Smart Chain tidak memenuhi syarat untuk voting listing. Ini secara otomatis mendiskualifikasi Pi dari proses listing, mengecewakan ribuan pendukungnya. Kegagalan ini membuat investor mulai mempertanyakan validitas dan masa depan proyek Pi Network.
Baca juga: 5 Crypto ‘Made in USA’ yang Menarik Perhatian Menjelang Lebaran!
Meski harga Pi Coin (PI) sempat menyentuh titik nadir, analis crypto melihat peluang rebound jika support tetap terjaga. Jika harga mampu bertahan di atas Rp11.445 ($0.70) dan kembali menembus Rp16.351 ($1), maka pergerakan ke atas menuju Rp19.621 ($1.20) sangat memungkinkan.
Bahkan, dalam skenario optimis, Pi bisa kembali mengincar level Rp32.702 ($2), terutama jika ada perbaikan dalam sisi teknikal dan distribusi token. Namun, jika support gagal, harga berpotensi longsor ke Rp8.175 ($0.50) bahkan hingga Rp1.635 ($0.10).
Volume perdagangan yang awalnya sempat melonjak kini mengalami penurunan, menunjukkan dominasi seller di pasar. Kondisi ini melemahkan momentum pembeli dan memperbesar risiko penurunan lebih lanjut.
Namun, jika sentimen pasar crypto global kembali pulih dan pengembang Pi mengambil langkah strategis, seperti listing di exchange menengah, ada peluang besar untuk pemulihan harga.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.