Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Dalam dunia crypto yang terkenal dengan volatilitas tinggi, stablecoin hadir sebagai “jangkar” stabilitas. Berbeda dengan aset digital lain yang harganya bisa naik-turun drastis dalam hitungan jam, stablecoin dirancang untuk mempertahankan nilai yang relatif tetap karena dipatok pada aset tertentu, biasanya dolar AS.
Tak heran, banyak trader maupun investor kripto menjadikan stablecoin sebagai alat lindung nilai, sarana transaksi, hingga pintu masuk ke berbagai layanan DeFi. Lalu, dari sekian banyak stablecoin yang ada, mana saja yang paling populer dan mungkin sudah ada di portofolio kamu?

Dengan kapitalisasi sebesar Rp2.780 triliun, Tether (USDT) menduduki posisi pertama dalam kategori tiga stablecoin paling populer, yang juga menjadi stablecoin terbesar nomor satu berdasarkan data CoinMarketCap saat ini.
Baca juga: Harga Bitcoin Terjebak di $110.000, 3 Altcoin Ini Mulai Mencuri Perhatian
Diluncurkan pada tahun 2014, Tether merupakan platform berbasis blockchain yang dirancang untuk memudahkan penggunaan mata uang fiat dalam bentuk digital. Tether hadir dengan tujuan mengubah sistem keuangan tradisional melalui pendekatan yang lebih modern terhadap uang.
Setiap Tether (USDT) yang diterbitkan dijamin dengan aset senilai satu dolar AS. Pada awalnya, seluruh Tether diluncurkan di blockchain Bitcoin (BTC) melalui protokol Omni Layer, namun kini dapat diterbitkan di berbagai jaringan blockchain yang didukung Tether.
Setelah satu unit USDT dikeluarkan, token tersebut dapat digunakan layaknya mata uang atau token lain di jaringan tempat ia diterbitkan. Saat ini, Tether mendukung beberapa blockchain besar, termasuk Bitcoin, Ethereum (ETH), EOS, Tron (TRX), Algorand (ALGO), dan OMG Network.

Saat penulisan, kapitalisasi pasar USD Coin (USDC) tengah berada di sekitar Rp1.195 triliun, menduduki posisi kedua dalam kategori tiga stablecoin paling populer, yang juga menjadi stablecoin terbesar di bawah USDT berdasarkan data CoinMarketCap saat ini.
USDC adalah stablecoin yang dipatok terhadap dolar Amerika Serikat dengan rasio 1:1. Setiap unit USDC yang beredar dijamin oleh cadangan senilai $1, yang disimpan dalam bentuk uang tunai maupun obligasi pemerintah AS jangka pendek. Aset kripto ini dikelola oleh Centre Consortium, dan diterbitkan melalui lembaga keuangan yang telah diatur oleh otoritas terkait.
Stablecoin ini pertama kali diluncurkan secara terbatas pada September 2018. Dengan semboyan “uang digital untuk era digital”, USDC dirancang untuk mendukung dunia di mana transaksi tanpa uang tunai semakin umum.
Berbagai kegunaan USDC pun diperkenalkan. Selain menjadi tempat perlindungan bagi trader kripto saat volatilitas meningkat, stablecoin ini juga memungkinkan bisnis menerima pembayaran dalam bentuk aset digital. USDC bahkan digadang-gadang mampu membawa perubahan di berbagai sektor, termasuk decentralized finance (DeFi) dan gaming.
Secara keseluruhan, tujuan utama USDC adalah membangun ekosistem di mana stablecoin ini dapat diterima secara luas oleh wallet, bursa kripto, penyedia layanan, hingga aplikasi terdesentralisasi (dApps).

Dengan kapitalisasi pasar yang menyentuh $12.91 miliar atau setara dengan Rp212.92 triliun, Ethena USDe (USDE) menduduki posisi ketiga dalam kategori tiga stablecoin paling populer, yang juga menjadi stablecoin terbesar di bawah USDC berdasarkan data CoinMarketCap saat ini.
Baca juga: 4 Crypto yang Naik Lebih dari 50% Hari Ini (9/9/25)
Ethena (ENA) adalah protokol synthetic dollar berbasis Ethereum yang menghadirkan solusi keuangan crypto-native tanpa ketergantungan pada infrastruktur perbankan tradisional. Selain itu, Ethena juga menawarkan instrumen tabungan berbasis dolar yang dapat diakses secara global, disebut “Internet Bond”.
Stablecoin utama Ethena, USDe, menjadi solusi crypto-native pertama yang tahan sensor, stabil, dan dapat diskalakan. Nilainya dijaga melalui mekanisme delta-hedging dengan menggunakan Ethereum yang di-stake sebagai jaminan. USDe sepenuhnya dijamin secara transparan on-chain dan dapat digunakan secara bebas di seluruh ekosistem DeFi.
Kestabilan nilai tukar USDe dijamin lewat kombinasi posisi derivatif delta-hedging terhadap aset jaminan yang dimiliki protokol, serta mekanisme arbitrase mint dan redeem.
Secara garis besar, stablecoin dapat membuat perpindahan uang menjadi lebih cepat, murah, dan fleksibel—terutama dalam transaksi lintas negara. Berikut beberapa kelebihan dari stablecoin.
Karena semua transaksi tercatat di blockchain publik, data lebih mudah dilacak dan diaudit. Selain itu, transaksi dapat diprogram untuk berjalan otomatis—misalnya pencairan dana ketika suatu kondisi tertentu terpenuhi—tanpa perlu persetujuan manual.
Transaksi menggunakan stablecoin bisa selesai dalam hitungan menit, bukan hari. Kecepatannya sama baiknya, baik untuk transfer dari New York ke Lagos maupun antar kantor dalam satu kota.
Dibandingkan dengan transfer elektronik atau biaya kartu kredit, biaya transfer stablecoin jauh lebih murah. Potensi penghematan dari ongkos bank dan konversi mata uang dalam pembayaran internasional pun bisa sangat besar.
Stablecoin tidak mengenal akhir pekan atau hari libur. Transaksi berjalan 24/7, yang sangat membantu untuk mengelola operasi global atau tim jarak jauh lintas zona waktu.
Di negara dengan mata uang lokal yang fluktuatif, stablecoin menawarkan alternatif untuk membayar atau menerima pembayaran dengan mata uang yang nilainya lebih stabil.
Meski begitu, stablecoin tidak wajib dimiliki oleh investor crypto, tetapi banyak yang menggunakannya karena manfaat praktis. Stablecoin bisa menjadi lindung nilai saat pasar bergejolak, memberi kesempatan menyimpan aset dalam bentuk yang lebih stabil tanpa harus menarik ke fiat. Selain itu, stablecoin membuat proses trading lebih fleksibel, karena hampir semua bursa menyediakan pasangan perdagangan dengan stablecoin.
Baca juga: 3 Token Unlock yang Siap Mengguncang Pasar Crypto di Minggu Ke-2 September
Di sisi lain, stablecoin juga membuka akses ke ekosistem DeFi, seperti staking, lending, atau liquidity pool, serta dapat dimanfaatkan untuk pembayaran lintas negara yang lebih cepat dan murah.

Ingin investasi crypto tanpa harus terus-terusan mantau chart? Pintu Earn bisa jadi solusi cerdas untuk membangun strategi investasi jangka panjang secara pasif. Lewat fitur ini, kamu bisa menikmati imbal hasil hingga 25% per tahun, cukup dengan menyimpan aset kripto langsung di aplikasi Pintu — tanpa perlu repot trading setiap hari.
Ada dua pilihan fleksibel yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu: Flexi Earn dan Locked Earn.
Dengan risiko yang relatif rendah dan sistem yang simpel, Pintu Earn jadi alternatif menarik buat investor yang ingin memaksimalkan potensi aset kripto secara pasif dan konsisten. Strategi ini sangat ideal untuk kamu yang fokus pada pertumbuhan jangka panjang tanpa harus terus aktif di pasar.
Kabar baiknya, per 8 September hingga 21 September 2025 ini, Flexi Earn Pintu mengadakan promo imbal hasil hingga 10% untuk token USDT. Tertarik dengan promonya? Simak selengkapnya di sini.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.