Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin (BTC) anjlok tajam hingga menyentuh $102.000 atau sekitar Rp1,69 miliar setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tarif 100% untuk seluruh produk China pada Jumat (10/10). Kebijakan ini langsung mengguncang pasar crypto, memicu aksi jual besar-besaran dan menurunkan kapitalisasi pasar global hampir 12% hanya dalam satu hari. Baca analisa lengkapnya di sini!
Harga Bitcoin (BTC) tiba-tiba jatuh tajam hingga menyentuh $102.000 atau sekitar Rp1,69 miliar setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tarif impor 100% terhadap seluruh produk China pada Jumat (10/10). Keputusan ini langsung mengguncang pasar cryptocurrency global dan memicu aksi jual besar-besaran di berbagai bursa.

Trump mengatakan kebijakan tersebut diambil setelah China berencana membatasi ekspor rare earth minerals, bahan penting untuk pembuatan chip komputer dan semikonduktor. Melalui unggahan di platform Truth Social, ia menilai langkah China sebagai “sangat agresif” dan berpotensi mengancam ekonomi global.
Setelah pengumuman tarif tersebut, pasangan BTC/USDT di Binance langsung turun ke $102.000 (Rp1,69 miliar) — level terendah dalam tiga bulan terakhir. Sementara di Coinbase, harga Bitcoin sempat menyentuh $107.000 (Rp1,78 miliar) sebelum mengalami sedikit pemulihan.
Baca juga: Market Dump, 3 Token Ini Langsung Diborong Whale Crypto!

Menurut data dari CoinGlass, total posisi perdagangan di pasar crypto yang terlikuidasi dalam 24 jam terakhir mencapai $9,4 miliar (Rp156 triliun), dengan sekitar $7,15 miliar (Rp118 triliun) berasal dari posisi long. Para analis menyebut kondisi ini sebagai bentuk “kapitulasi pasar”, yaitu ketika investor menjual aset karena takut harga akan turun lebih dalam.
Penurunan harga tidak hanya dialami oleh Bitcoin. Aset crypto besar lainnya seperti Ethereum (ETH) dan Solana (SOL) juga ikut anjlok tajam. Harga ETH turun ke $3.500 (Rp58 juta) di Coinbase, sementara SOL jatuh di bawah $140 (Rp2,3 juta) dalam perdagangan futures di Binance.

Laporan dari Hyblock Capital menyebutkan bahwa posisi leverage di sebagian besar altcoin telah “terhapus total”. Dengan kata lain, banyak trader kehilangan posisi mereka karena lonjakan volatilitas yang ekstrem. Pasar crypto pun dipenuhi tekanan jual, sementara volume perdagangan melonjak tajam menandakan kepanikan masih berlangsung.
Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China kini tidak hanya memengaruhi sektor ekspor, tetapi juga industri teknologi. Langkah China untuk membatasi ekspor rare earth minerals dapat mengganggu rantai pasokan global yang sangat bergantung pada bahan ini untuk produksi chip, kecerdasan buatan (AI), dan perangkat crypto mining.
Sementara itu, kebijakan AS yang memperketat investasi dan ekspor teknologi ke China dianggap sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap manufaktur asing. Namun, efek sampingnya bisa menekan industri crypto karena sebagian besar perangkat mining masih diproduksi di China. Jika pasokan chip terhambat, biaya operasional para penambang crypto bisa meningkat.
Dalam 24 jam terakhir, nilai total pasar cryptocurrency global anjlok hingga 11,8%, turun menjadi sekitar $3,64 triliun (Rp60,5 kuadriliun). Penurunan ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar crypto terhadap kebijakan ekonomi dan geopolitik global, terutama yang melibatkan Amerika Serikat dan China.
Baca juga: 3 Altcoin Teratas di Oktober 2025
Analis memperingatkan bahwa volatilitas kemungkinan akan terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Investor besar (whales) dan institusi diperkirakan akan bersikap hati-hati hingga dampak penuh dari kebijakan tarif ini terlihat jelas. Namun, sebagian pelaku pasar menilai penurunan tajam seperti ini justru bisa menjadi momen untuk membeli aset crypto di harga diskon.
Kebijakan tarif 100% terhadap China kembali memperlihatkan seberapa kuat hubungan antara geopolitik global dan pergerakan pasar crypto. Penurunan harga Bitcoin (BTC) hingga di bawah Rp1,7 miliar menjadi pengingat bahwa pasar ini masih sangat rentan terhadap kebijakan ekonomi besar.
Meski begitu, banyak analis percaya bahwa fundamental crypto tetap kuat dalam jangka panjang. Investor disarankan untuk tetap waspada, menerapkan strategi manajemen risiko, dan memantau perkembangan hubungan dagang AS–China — karena pergerakan berikutnya di pasar cryptocurrency bisa jadi ditentukan oleh keputusan politik di Washington dan Beijing.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.