Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Crypto winter bisa menjadi salah satu periode yang paling mengkhawatirkan bagi para investor aset crypto. Namun, kabar baiknya adalah tidak semua crypto winter membawa kesuraman, dan sejauh ini, setiap crypto winter pada akhirnya selalu berakhir. Sebenarnya, apa itu crypto winter?
Crypto winter adalah sebuah periode ketika nilai mata uang crypto dan token mengalami penurunan besar-besaran secara menyeluruh. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh sentimen negatif yang berlangsung dalam jangka panjang.
Baca juga: ChatGPT Prediksi Crypto Winter: Bitcoin Kembali Terperosok Usai ‘Red October’
Tidak ada tolok ukur pasti berapa besar penurunan nilai yang harus terjadi agar suatu periode dikategorikan sebagai crypto winter, tetapi jika mengacu pada aturan umum pasar bearish, penurunan sekitar 20% bisa menjadi indikator awal. Seiring waktu dan bertambahnya data historis, batasan-batasan ini kemungkinan akan semakin jelas dan terdefinisi.
Istilah crypto winter pertama kali muncul pada tahun 2018 ketika harga Bitcoin (BTC) anjlok dan pasar crypto mengalami periode panjang dengan harga rendah serta volume perdagangan yang lesu. Beberapa tanda umum dari musim dingin crypto (crypto winter) mencakup penurunan harga aset crypto, menyusutnya total nilai pasar, dan memburuknya sentimen investor.
Crypto winter dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti perubahan kondisi makroekonomi (misalnya kenaikan suku bunga), pecahnya gelembung spekulatif, hingga manipulasi besar di pasar atau skandal yang mengguncang kepercayaan publik.
Berikut beberapa faktor kunci lainnya yang dapat memicu crypto winter, atau bahkan memperparahnya:
Investor institusional memainkan peran penting dalam mendongkrak kesuksesan kripto besar seperti Bitcoin dan Ethereum. Namun, jika mereka melihat bahwa nilai kripto mulai stagnan atau menurun, mereka cenderung menarik diri dari pasar, yang pada akhirnya menekan harga aset lebih jauh.
Banyak proyek crypto tidak memiliki rencana bisnis yang solid atau nilai unik yang membedakannya. Seiring semakin padatnya persaingan, semakin sulit bagi koin-koin baru untuk menarik perhatian atau bertahan dalam jangka panjang.
Masalah keamanan siber dan penipuan dapat sangat merusak kepercayaan investor terhadap jaringan kripto. Contohnya pada tahun 2014, Bitcoin kehilangan hampir $500 juta setelah Mt. Gox — sebuah bursa kripto berbasis di Tokyo — mengajukan kebangkrutan akibat serangkaian masalah keamanan yang menghambat proses penarikan dana.
Kripto dan teknologi blockchain sejak awal menghadapi tantangan regulasi. Seiring dengan meningkatnya pengawasan pemerintah, muncul lebih banyak gugatan hukum dan tindakan regulatif yang cenderung menghambat pertumbuhan serta hype terhadap industri kripto.
Baca juga: Crypto Heist: Balancer Kehilangan $128 Juta dalam Serangan Siber Terbesar 2025

Meskipun istilah bear market dan crypto winter sering digunakan secara bergantian dalam dunia crypto, keduanya sebenarnya tidak sepenuhnya sama — meskipun bisa saja terjadi secara bersamaan.
Crypto winter mengacu pada periode ketika aset dan mata uang crypto kehilangan popularitas serta nilainya, dan pasar menjadi stagnan dalam jangka waktu yang cukup lama. Di masa ini, minat investor menurun, volume perdagangan lesu, dan harga kripto cenderung datar atau terus turun.
Sementara itu, bear market terjadi ketika harga suatu aset keuangan, termasuk crypto, turun sebesar 20 persen atau lebih dari puncak harga terbarunya. Istilah ini lebih bersifat teknis dan sering digunakan dalam berbagai pasar, bukan hanya kripto.
Jadi, perbedaannya terletak pada cakupan dan durasinya:
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.