Download Pintu App
Jakarta, Pintu News — Pasar crypto kembali bergejolak sepanjang November 2025, dengan sejumlah altcoin mencatatkan penurunan ekstrem dalam periode 30 hari terakhir. Berdasarkan data dalam tangkapan layar yang tersedia, beberapa aset mencatat koreksi lebih dari 70% hingga 97% dalam sebulan. Penurunan tajam ini memperlihatkan tekanan besar di sektor altcoin, terutama pada proyek-proyek yang berada di kategori likuiditas rendah dan mikro-kapitalisasi.
Di bawah ini adalah daftar 10 altcoin dengan penurunan terdalam pada November 2025, lengkap dengan penjelasan mengenai proyek dan kinerja harganya.
LooksRare (LOOKS) adalah marketplace NFT terdesentralisasi yang dirancang sebagai alternatif OpenSea, dengan fokus pada reward bagi pengguna aktif. Sepanjang November 2025, LOOKS mengalami penurunan harga bulanan sebesar 79,08%, sehingga turun ke kisaran Rp31,52.

Volume perdagangan NFT global yang melemah sejak Q3 2025—turun 41% menurut Cryptoslam—menjadi salah satu pemicu turunnya token utilitas ini. Penurunan tajam ini juga berkaitan dengan menurunnya aktivitas penjualan NFT blue-chip yang selama ini menyumbang likuiditas terbesar.
Pada saat bersamaan, data on-chain menunjukkan staking di LooksRare turun lebih dari 30% sepanjang bulan, mengurangi tekanan beli dan membuat harga LOOKS semakin tertekan. Market cap token ini kini berada di level Rp31,2 miliar, menempatkannya pada zona risiko tinggi dibanding platform NFT lain yang masih mempertahankan adopsi. Dengan kondisi makro yang lemah dan sentimen negatif terhadap NFT, LOOKS menjadi salah satu token berkinerja terburuk pada November.

Fwog (FWOG) merupakan token meme berbasis komunitas yang viral di ekosistem Solana selama awal 2025. Meski sempat mencatat reli besar pada kuartal sebelumnya, November menjadi bulan koreksi ekstrem dengan penurunan 68,79% dalam 30 hari.
Harga FWOG kini berada di sekitar Rp118,2, setelah sebelumnya mencapai puncak di atas Rp350 pada Oktober. Penurunan ini sebagian besar dipicu oleh aksi ambil untung besar-besaran dari whale yang mendominasi distribusi token.
Di sisi lain, market cap FWOG masih bertahan di level Rp115,42 miliar, mencerminkan basis komunitas yang tetap aktif. Namun volatilitas FWOG meningkat drastis—lebih dari 160% menurut SolanaFloor—menjadikannya salah satu aset paling fluktuatif di pasar microcap Solana. Dengan sentimen pasar meme coin yang melemah, penurunan FWOG mencerminkan risiko struktural pada aset hiper-spekulatif.
Perpetual Protocol (PERP) adalah platform derivatif terdesentralisasi yang menawarkan perpetual futures tanpa perantara. Selama November, PERP jatuh 67,03% dan kini diperdagangkan di sekitar Rp1.240.

Penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya volume perdagangan derivatif DeFi global yang menurun lebih dari 28% menurut CoinGecko. Ketatnya likuiditas pasar dan meningkatnya biaya pendanaan membuat trader menjauh dari aset derivatif berisiko.
Market cap PERP kini berada di Rp90,96 miliar, jauh dari level tertinggi tahunan. Data dari Dune Analytics juga menunjukkan open interest di Perpetual Protocol turun 35% sepanjang November. Sejumlah analis DeFi mencatat bahwa kompetisi ketat dengan dYdX dan GMX turut memperburuk tekanan pada PERP, membuatnya sulit mempertahankan kinerja di tengah pasar bearish derivatif crypto.
Baca juga: 7 Neobank Crypto yang Punya Potensi Bersinar di 2026

Clearpool (CPOOL) adalah protokol pinjaman likuiditas terdesentralisasi yang memungkinkan institusi meminjam aset tanpa jaminan melalui pool khusus. Sepanjang November, CPOOL mengalami penurunan tajam 61,01%, membuat harganya turun ke Rp756,1.
Penurunan ini dipicu oleh berkurangnya permintaan pinjaman institusional, menyusul meningkatnya risiko kredit setelah beberapa default yang terjadi pada protokol DeFi di awal 2025.
Meskipun begitu, Clearpool masih memiliki market cap sebesar Rp626,27 miliar, menjadikannya salah satu proyek kredit on-chain terbesar. Namun inflow likuiditas ke pool pinjaman turun hampir 45% bulan ke bulan, menurut DefiLlama. Minimnya penerbitan pinjaman baru dan keluarnya lender besar membuat tekanan jual meningkat sepanjang November.

Synthetix (SNX) adalah protokol DeFi populer untuk menerbitkan aset sintetis seperti saham, komoditas, dan indeks. Pada November, SNX turun 60,00%, dengan harga perdagangan di Rp9.467.
Penurunan ini terjadi setelah aktivitas perdagangan di Synthetix Perps menurun 38% dibanding Oktober. Berkurangnya permintaan terhadap aset sintetis di tengah pasar bearish turut menekan nilai SNX sebagai token utilitas.
Market cap SNX tercatat di Rp3,26 triliun, masih menunjukkan relevansi proyek di sektor DeFi meski mengalami koreksi berat. Data dari TokenTerminal menunjukkan pendapatan protokol turun 27% pada November, berkontribusi pada sentimen negatif pasar. Penurunan ini juga semakin diperburuk oleh keluarnya beberapa market maker yang selama ini menopang likuiditas.

Story Protocol (IP) adalah proyek Web3 yang fokus pada monetisasi IP (hak kekayaan intelektual) melalui tokenisasi. Meskipun sektor IP blockchain mengalami pertumbuhan awal pada 2025, token IP jatuh 58,52% pada November dan kini berada di Rp37.676.
Investor ritel terlihat keluar dari proyek-proyek IP setelah hype awal mereda, terutama setelah data menunjukkan penurunan 50% aktivitas minting konten kreatif on-chain.
Market cap Story berada di Rp12,63 triliun, yang menunjukkan skala besar proyek ini meski harga token tertekan. Penurunan harian 1,25% dan koreksi mingguan 25,49% menunjukkan tekanan jual berkelanjutan. Banyak analis menilai penurunan ini terkait sentimen negatif terhadap tokenisasi kreator economy yang dianggap belum menghasilkan revenue signifikan secara jangka pendek.
Baca juga: 6 Altcoin yang Dikoleksi Whale Crypto Saat Market Berdarah

Metaplex (MPLX) adalah ekosistem pembuat dan penerbit NFT di Solana, terkenal sebagai fondasi teknologi bagi sebagian besar NFT Solana. Pada November, MPLX ambruk 58,13%, diperdagangkan di Rp1.471.
Hal ini selaras dengan volume Solana NFT yang turun 32% sepanjang bulan menurut Helius. Pengurangan aktivitas kreator dan turunnya listing di marketplace membuat tekanan jual meningkat.
Dengan market cap Rp830,3 miliar, Metaplex tetap menjadi proyek inti di ekosistem Solana. Namun, token MPLX tertekan oleh perubahan struktur biaya dan debat governance terkait royalti NFT. Penurunan bulanan 75,81% dari puncaknya menandai salah satu bulan terburuk proyek sejak diluncurkan.

Jito (JTO) adalah protokol liquid staking Solana yang menyediakan yield tambahan melalui MEV staking. Sepanjang November, JTO turun 57,90% ke level harga Rp7.642. Penurunan ini bertepatan dengan menurunnya APY staking Solana dari 8,1% menjadi 6,4% dalam sebulan, mengurangi insentif bagi pengguna untuk berpartisipasi.
Market cap JTO sebesar Rp3,1 triliun, menjadikannya salah satu token LST (liquid staking token) terbesar di Solana. Namun koreksi tajam 85,74% setahun terakhir membuat investor ritel defensif. Penurunan aktivitas staking dan meningkatnya kompetisi dari projek LST lain seperti Marinade turut menyumbang tekanan pada JTO.

Drift Protocol adalah platform perpetual futures terdesentralisasi di Solana yang menawarkan leverage trading. Pada November, DRIFT turun 57,28% ke Rp3.484. Penurunan ini sejalan dengan menurunnya volume derivatif Solana yang turun 35% menurut Coinalyze. Minimnya trader baru dan aksi likuidasi leveraged positions membuat token utilitas Drift ikut tertekan.
Meskipun begitu, market cap DRIFT masih berada di sekitar Rp1,45 triliun, mencerminkan adopsi yang relatif kuat di sektor derivatif Solana. Namun, pendapatan protokol turun signifikan selama bulan tersebut, memperlemah fundamental token.

Pixelverse (PIXFI) adalah proyek gaming Web3 berbasis dunia open-world dan tokenized character economy. Pada November, PIXFI mengalami penurunan ekstrim 97,13%, menjadikannya salah satu token terburuk bulan ini. Harga token kini berada di Rp1.6681, mencerminkan hampir hilangnya total kapitalisasi proyek.
Penurunan 90%+ dalam volume transaksi in-game dan kegagalan pembaruan roadmap menjadi pemicu utama koreksi besar ini. Dengan market cap mendekati nol, PIXFI masuk kategori risiko ekstrem menurut evaluasi beberapa analis gaming Web3.
Penurunan altcoin dipengaruhi oleh kondisi pasar crypto yang bearish, tekanan jual besar-besaran, serta turunnya volume perdagangan. Data pada November 2025 menunjukkan mayoritas altcoin mengalami kerugian lebih dari 50% dalam 30 hari terakhir.
Proyek DeFi seperti Synthetix (SNX) dan Perpetual Protocol (PERP) mencatat penurunan lebih dari 60% karena turunnya aktivitas on-chain dan meningkatnya risiko leverage.
Altcoin berkapitalisasi besar seperti Synthetix (SNX), dengan market cap Rp3,26 triliun, ikut tertekan karena pelemahan sentimen pasar dan menurunnya permintaan di sektor DeFi. Penurunan likuiditas turut memperparah koreksi harga.
Risiko meningkat karena volatilitas lebih tinggi dan banyak altcoin mengalami penurunan lebih dari 50% dalam sebulan, seperti LookRare (LOOKS) yang turun 79,08% dalam 30 hari. Kondisi ini membuat altcoin cenderung lebih sensitif terhadap sentimen negatif.
Pemulihan altcoin biasanya terjadi setelah stabilisasi Bitcoin (BTC), peningkatan volume perdagangan, dan pulihnya sentimen investor. Namun, data historis menunjukkan waktu pemulihan bervariasi dan tidak bisa dipastikan.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.