Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Penyelidikan bersama polisi Spanyol dan Denmark berhasil membongkar jaringan kriminal internasional yang dituduh melakukan penculikan dan pembunuhan untuk mencuri aset cryptocurrency, termasuk dompet crypto pribadi korban di Málaga, Spanyol.
Informasi ini ramai diperbincangkan oleh media internasional sebagai kasus kriminal lintas negara yang mencuri perhatian dunia kripto setelah korban tewas akibat serangan tersebut. Data dari kepolisian nasional Spanyol menunjukkan bahwa operasi gabungan ini menandai langkah besar dalam memerangi kejahatan fisik yang terkait dengan aset digital seperti Bitcoin (BTC) dan aset kripto lainnya.
Kasus berawal pada April 2025 ketika seorang wanita melaporkan kepada kepolisian Mijas bahwa dirinya dan pasangannya diserang oleh beberapa pelaku bertopeng yang mencoba mendapatkan akses ke dompet cryptocurrency mereka. Menurut laporan resmi polisi, pelaku menembak korban pria di kaki saat ia mencoba melarikan diri sebelum keduanya dipaksa masuk ke sebuah kendaraan. Dalam rumah tempat mereka ditahan, para penyerang berupaya untuk mengakses aset digital korban menggunakan kekerasan fisik dan tekanan, menurut data investigasi.
Beberapa jam setelah insiden, polisi menemukan korban perempuan dilepaskan pada tengah malam, namun pasangannya tidak muncul dan kemudian ditemukan tewas di sebuah area berhutan di sekitar Mijas. Kondisi tubuh menunjukkan tanda-tanda kekerasan di luar luka tembak awal, yang kemudian mengaitkan kejadian ini dengan jaringan kriminal yang lebih besar. Laporan menyatakan bahwa penyelidikan menemukan bukti fisik di lokasi penahanan, termasuk pakaian bernoda darah dan perangkat elektronik terkait kasus.
Baca Juga: 7 Alasan Prediksi Ripple (XRP) Tembus $100 Jadi Perbincangan Crypto Global

Sebagai hasil penyelidikan intensif, aparat Kepolisian Nasional Spanyol menangkap lima orang yang diduga kuat terlibat langsung dalam penyerangan dan penculikan tersebut. Penangkapan dilakukan setelah serangkaian penggeledahan di Madrid dan Málaga, di mana polisi menyita sejumlah barang bukti termasuk senjata api, senjata tiruan, dan dokumen relevan. Bukti forensik juga dikumpulkan di tempat kejadian yang diyakini terkait dengan aktivitas kriminal jaringan tersebut.
Selain itu, empat orang lainnya telah didakwa di Denmark sehubungan dengan peristiwa yang sama, dengan dua di antaranya sudah dipenjara karena kasus serupa. Kolaborasi lintas negara ini menunjukkan koordinasi intens antara aparat Spanyol dan Denmark dalam upaya menindaki jaringan kriminal yang beroperasi di lebih dari satu yurisdiksi.
Investigasi polisi mengungkap bahwa motivasi utama di balik aksi ini adalah untuk mendapatkan akses ke dompet digital korban, yang berisi aset crypto yang signifikan.
Kelompok ini menggunakan kekerasan fisik, termasuk pemaksaan untuk menyerahkan kata sandi dan frase pemulihan dompet, sebuah modus yang sementara ini dikenal sebagai “crypto wrench attack” dalam komunitas keamanan kripto. Istilah ini merujuk pada taktik brutal yang berupaya mencuri aset digital melalui intimidasi dan kekerasan dunia nyata, bukan peretasan digital semata.
Taktik serupa dilaporkan semakin meningkat di beberapa wilayah, menandai tren mengkhawatirkan di mana pemegang aset kripto menjadi target bukan hanya di dunia maya tetapi juga di dunia fisik. Kasus Málaga yang melibatkan penggunaan senjata serta tekanan terhadap sandi pribadi menjadi contoh ekstrim bagaimana aset digital bisa menjadi pemicu kejahatan serius.

Kasus ini langsung menimbulkan reaksi di komunitas kripto karena menyoroti risiko non-teknis yang dapat dihadapi pemilik aset digital di kehidupan nyata. Para pakar keamanan crypto menekankan pentingnya proteksi fisik terhadap informasi sensitif seperti seed phrase serta kehati-hatian dalam mengungkapkan kepemilikan aset digital.
Insiden ini menjadi pelajaran tentang bagaimana privasi dan keamanan offline sama pentingnya dengan keamanan on-chain bila menyangkut cryptocurrency. Selain itu, kasus ini mencerminkan kebutuhan akan penegakan hukum yang kuat terhadap kejahatan fisik yang terkait dengan aset kripto, termasuk kolaborasi internasional untuk mencegah serta menindak jaringan kriminal yang menargetkan pemilik aset digital di berbagai negara.
Insiden di Málaga menunjukkan bahwa ancaman terhadap pemilik cryptocurrency tidak hanya datang dari serangan cyber atau peretasan digital, tetapi juga dari kejahatan nyata yang bisa berujung pada kekerasan ekstrem.
Data penegakan hukum dari Spanyol dan Denmark menggarisbawahi bahwa keamanan dompet digital harus diiringi dengan kewaspadaan di dunia nyata, terutama bagi mereka yang dikenal memiliki aset kripto bernilai tinggi.
Kasus ini juga mungkin mendorong peningkatan kampanye edukasi tentang pengelolaan kunci privat dan praktik keamanan personal di kalangan pemegang Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan aset kripto lainnya. Perhatian terhadap keamanan aset digital tidak lagi hanya teknis tetapi juga strategis dalam konteks ancaman fisik yang semakin kompleks.
Baca Juga: Bitcoin Tertahan di Bawah $94.000: Kapan Pemulihan Harga Terjadi?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Insiden di Málaga melibatkan penculikan pasangan oleh sekelompok pelaku yang mencoba mengakses dompet cryptocurrency mereka, dengan korban pria ditemukan tewas setelah dianiaya. Peristiwa ini dilaporkan oleh kepolisian nasional Spanyol sebagai bagian dari penyelidikan kriminal.
Lima orang ditangkap di Spanyol dan empat lainnya didakwa di Denmark terkait penculikan dan pembunuhan tersebut, menurut aparat kepolisian dari kedua negara.
Motif utamanya adalah untuk mendapatkan akses ke aset crypto korban, dengan para pelaku menggunakan kekerasan untuk mencoba mendapatkan kata sandi dompet digital mereka.
Istilah ini menggambarkan modus kriminal yang menggunakan kekerasan fisik untuk memaksa pemilik aset digital menyerahkan akses ke dompet cryptocurrency mereka, bukan melalui peretasan online.
Kasus ini memicu peringatan tentang pentingnya keamanan fisik dan privasi informasi sensitif pemilik aset kripto, selain perlindungan teknis seperti enkripsi dan otentikasi ganda.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.