Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin (BTC) bergerak menuju sesi-sesi perdagangan terakhir tahun ini dengan ketidakpastian terkait kelanjutan tren naik. Harga BTC masih kesulitan menembus level resistensi yang lebih tinggi meskipun sebelumnya sempat ada optimisme.
Struktur pasar saat ini lebih mencerminkan fase konsolidasi dibandingkan pertumbuhan. Para pelaku pasar mulai meninjau ulang ekspektasi akhir tahun seiring menipisnya likuiditas dan berkurangnya volatilitas.
Secara khusus, harga Bitcoin tetap tertahan di bawah area yang sebelumnya menolak kenaikan. Prediksi kini semakin banyak didasarkan pada indikator berbasis probabilitas daripada keyakinan semata.
Perdebatan mengenai kemungkinan pergerakan menuju level $100.000 masih berlanjut, namun tingkat kepercayaan terhadap hal itu mulai menurun.

Pada 24 Desember 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $87,288 atau setara dengan Rp1.469.269.690, mengalami koreksi 0,97% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, BTC menyentuh level terendahnya di Rp1.462.942.990 dan harga tertingginya di Rp1.483.668.970.
Saat penulisan, kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar Rp29.229 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang naik 19% menjadi Rp801,97 triliun.
Baca juga: Hash Rate Bitcoin Turun 4% di Tengah Tekanan Penambang — Bagaimana Nasib Harga BTC?
Analisis harga Bitcoin dari analis Lenaert Snyder menekankan pentingnya struktur pasar dibandingkan spekulasi. Harga BTC baru-baru ini tertolak di level $90.500 setelah upaya pemulihan yang gagal. Penolakan tersebut mendorong harga turun ke bawah $88.000, sehingga area yang sebelumnya menjadi dukungan kini berubah menjadi resistensi.
Sebagai akibatnya, sang analis lebih fokus pada strategi perdagangan berbasis rentang (range-based) daripada arah pergerakan harga tertentu. Snyder menyoroti area $85.900 sebagai zona paling ideal untuk eksposur jangka panjang. Pendekatan ini dianggap sebagai strategi disiplin, bukan bentuk pesimisme.
Menariknya, data probabilitas dari Polymarket mendukung pandangan tersebut. Platform tersebut hanya memberikan peluang 7% bagi harga Bitcoin untuk mencapai $100.000 sebelum akhir tahun. Angka ini menunjukkan menurunnya keyakinan pelaku pasar terhadap potensi pergerakan besar.
Sementara itu, likuiditas yang tipis selama musim liburan membatasi potensi kelanjutan tren harga. Dengan demikian, pergerakan BTC saat ini lebih dibatasi oleh struktur dan probabilitas pasar, bukan oleh narasi berbasis ekspektasi.
Struktur harga Bitcoin pada grafik 4 jam (4H) menunjukkan perilaku harga yang terkendali dalam rentang (range) daripada ekspansi arah yang jelas. Harga BTC terus bergerak di dalam rentang perdagangan luas yang dibatasi oleh zona suplai dan permintaan yang tegas.
Setiap kali harga mencoba menembus area resistensi $94.000–$95.000, upaya tersebut gagal. Zona tersebut menyerap tekanan beli dan mendorong terjadinya rotasi harga ke bawah. Setiap penolakan di area ini memperkuat batas atas rentang (range ceiling) dan membatasi potensi kenaikan lebih lanjut.
Sebaliknya, pergerakan ke bawah secara konsisten menarik minat beli di sekitar zona dukungan $85.000–$86.000. Area ini telah beberapa kali berhasil dipertahankan oleh para pembeli, menegaskan pentingnya posisi tersebut dalam struktur pasar. Saat ini, nilai pasar BTC berada mendekati titik keseimbangan rentang, dengan harga sekitar $87.400.

Indikator RSI berada di bawah titik tengah 50, menandakan lemahnya kekuatan kenaikan. Struktur ini lebih mendukung pergerakan harga yang berputar (rotasional) daripada tren satu arah.
Kinerja harga Bitcoin ke depan akan bergantung pada kemampuan harga untuk merebut kembali level $95.000 secara meyakinkan, bukan hanya melalui pantulan singkat.
Kinerja harga Bitcoin selama kuartal keempat (Q4) tahun ini menonjol karena menunjukkan kelemahan historis. Kuartal ini mencatat penurunan sekitar 22,5%, menjadikannya Q4 terburuk sejak tahun 2018.
Baca juga: Aster Luncurkan Program Buyback Fase 5 dengan Alokasi 80% Biaya — Harga ASTER Siap Melonjak?
Perbandingan ini relevan karena kesamaan konteks pasar. Kedua periode tersebut sama-sama didahului oleh fase reli panjang, di mana harga BTC memasuki Q4 dengan elastisitas kenaikan yang terbatas.
Secara historis, kuartal keempat sering kali mencerminkan fase penyesuaian posisi (positioning reset) ketimbang percepatan tren kenaikan. Pola ini kembali terlihat tahun ini — kelemahan harga Bitcoin tidak menandakan kerusakan struktur pasar, melainkan proses konsolidasi alami.
Namun demikian, kondisi ini mengurangi peluang terjadinya pertumbuhan signifikan di akhir siklus. Oleh karena itu, ekspektasi terhadap lonjakan harga tajam menjelang akhir tahun tampak terlalu optimistis. Secara statistik, peluang kenaikan besar justru lebih mengarah ke awal tahun 2026.
Pergerakan harga Bitcoin saat ini lebih mendukung kelanjutan pola rentang (range) daripada terobosan harga di akhir tahun. BTC menghadapi resistensi kuat di atas $95.000, sementara waktu tersisa semakin sedikit.
Probabilitas harga mencapai $100.000 sebelum akhir tahun juga rendah, sesuai dengan data pasar probabilitas.
Kemungkinan terjadinya uji ulang area $85.000 dan stabilisasi harga pun didukung oleh struktur teknikal. Dengan demikian, harga Bitcoin tampaknya berada dalam fase konsolidasi, dan tren jangka panjang menuju $100.000 kemungkinan bergeser ke awal tahun 2026.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.