Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Token Midnight (NIGHT) milik Cardano sempat menunjukkan performa yang sangat kuat, namun kini momentumnya tidak lagi sepihak. Harga NIGHT masih naik hampir 300% dibandingkan titik terendah pasca peluncurannya.
Dalam tujuh hari terakhir, nilainya juga masih naik sekitar 70%. Namun, arah pasar mulai berubah dengan cepat. Per 23 Desember, harga NIGHT turun sekitar 10%, dan kini diperdagangkan di kisaran $0,095.
Penurunan ini cukup penting karena disertai dengan sinyal campuran di balik pergerakan pasar. Beberapa data menunjukkan adanya akumulasi lanjutan oleh investor besar, sementara data lain mengindikasikan tekanan jual yang meningkat, terutama dari arus masuk token ke bursa yang kemungkinan terkait dengan airdrop.
Menjelang Januari 2026, pergerakan harga berikutnya kemungkinan akan lebih dipengaruhi oleh aksi investor besar daripada sekadar sentimen euforia pasar.
Data on-chain menunjukkan adanya perbedaan jelas dalam perilaku para pemegang token NIGHT.
Baca juga: BlackRock Tetapkan ETF Bitcoin sebagai Salah Satu Investasi Utama di Tengah Ketidakpastian Harga
Saldo NIGHT di bursa mengalami lonjakan tajam dalam 24 jam terakhir. Kepemilikan bursa naik 17,97%, sehingga total token NIGHT yang tersimpan di bursa mencapai sekitar 166,14 juta. Kenaikan ini menandakan adanya aktivitas jual yang meningkat.

Melihat konteks airdrop dan distribusi token Midnight yang dilakukan secara bertahap, besar kemungkinan aliran token ini berasal dari penerima awal yang memindahkan token ke bursa untuk mengambil keuntungan.
Namun, di sisi lain, whale besar justru melakukan hal sebaliknya. 100 alamat teratas menambah kepemilikan mereka sebesar 1,52% dalam 24 jam terakhir, meskipun harga sedang turun. Angka ini setara dengan tambahan sekitar 3,6 juta token NIGHT pada hari ketika harga melemah.

Dalam tujuh hari terakhir, para mega whale tersebut telah meningkatkan kepemilikan mereka lebih dari 5,6%, terus membeli baik saat harga turun maupun naik, sementara harga token meningkat hampir 70%.
Perbedaan arah ini sangat penting. Aliran masuk token ke bursa mencerminkan tekanan jual jangka pendek, biasanya dari investor ritel, sedangkan akumulasi oleh whale besar menunjukkan strategi jangka panjang.

Menjelang Januari 2026, keseimbangan antara dua kekuatan pasar ini akan menjadi faktor yang lebih menentukan daripada pergerakan harga jangka pendek.
Data aktivitas whale tidak berdiri sendiri — hasilnya sejalan dengan apa yang ditunjukkan oleh indikator arus modal (capital flow) dan momentum pada grafik harga.
Kita mulai dengan indikator On-Balance Volume (OBV). OBV digunakan untuk melacak apakah volume perdagangan mengalir masuk atau keluar dari suatu aset. Pada grafik 4 jam, OBV mengalami penurunan seiring dengan turunnya harga dalam 24 jam terakhir.

Hal ini menandakan bahwa tekanan beli jangka pendek mulai melemah. Untuk saat ini, kelanjutan pergerakan harga NIGHT bergantung pada kemampuan OBV untuk bertahan di atas garis tren.
Namun, kelemahan OBV saja tidak menggambarkan keseluruhan situasi. Indikator Chaikin Money Flow (CMF) memberikan lapisan analisis tambahan penting. CMF mengukur apakah modal besar sedang masuk atau keluar dari pasar.
CMF menembus garis nol pada 20 Desember dan sejak itu tetap berada di area positif. Meskipun datar dalam satu hari terakhir, CMF belum berbalik turun. Lebih menarik lagi, antara 22 dan 23 Desember, ketika harga NIGHT turun pada grafik 4 jam, CMF justru naik — menandakan adanya divergensi bullish.
Baca juga: Prediksi Harga Solana: SOL Hadapi Tekanan Netral – Bearish di Berbagai Indikator Utama
Artinya, meskipun harga melemah, dompet besar tetap menyerap pasokan di balik layar.

Temuan ini memperkuat data dari Nansen, yang menunjukkan bahwa mega whale terus menambah kepemilikan mereka selama harga turun, meskipun saldo token di bursa meningkat.
Indikator VWAP (Volume-Weighted Average Price) membantu menghubungkan berbagai sinyal pasar. VWAP menunjukkan rata-rata harga beli yang disesuaikan dengan volume perdagangan, dan sering digunakan sebagai panduan tren jangka pendek.
Pada 22 Desember, harga NIGHT sempat turun di bawah VWAP dan hingga kini belum mampu menembusnya kembali. Kondisi ini menunjukkan adanya kelemahan jangka pendek, yang juga menjelaskan mengapa momentum harga mulai melambat.
Namun, pola seperti ini pernah terjadi sebelumnya. Pada 15 Desember, NIGHT juga diperdagangkan di bawah VWAP, sementara CMF saat itu mulai naik dari wilayah negatif — menandakan arus modal masuk yang meningkat.
Ketika CMF terus menguat, harga berhasil menembus kembali VWAP dengan cepat dan melanjutkan kenaikan. Bahkan, kenaikan harga menjadi lebih kuat ketika CMF bergerak di atas garis nol.

Sejarah ini penting, terutama bagi token baru. Dalam fase distribusi awal, penurunan di bawah VWAP adalah hal yang umum terjadi. Yang paling menentukan bukan sekadar posisi terhadap VWAP, tetapi apakah arus modal mendukung pemulihan harga seperti sebelumnya.
Secara sederhana, trader jangka pendek tampak mulai mundur (kemungkinan karena ambil untung), tetapi pemain besar belum keluar dari pasar. Selama CMF tetap positif dan whale terus membeli saat harga turun, kelemahan saat ini lebih mengarah pada konsolidasi, bukan pembalikan tren sepenuhnya.
Dengan begitu, pergerakan modal besar (big money) tetap menjadi faktor penentu utama menjelang Januari 2026.
Dengan arus modal yang mulai melambat, posisi derivatif kini menjadi faktor krusial menjelang Januari 2026.
Baca juga: Prediksi Harga Shiba Inu: SHIB Gagalkan Sinyal Bullish, Momentum Kenaikan Masih Tertunda?
Data likuidasi untuk tujuh hari ke depan menunjukkan bahwa pasar masih memiliki bias posisi long. Di Binance, eksposur likuidasi long tercatat sekitar $3,6 juta, dibandingkan dengan sekitar $2,9 juta di sisi short. Ketidakseimbangan ini memang menyempit setelah penurunan harga baru-baru ini, tetapi posisi long masih mendominasi.

Kondisi ini menciptakan situasi pasar yang rapuh. Jika harga NIGHT terus melemah dan tetap di bawah VWAP, posisi long akan semakin rentan. Penurunan menuju $0,08 berpotensi memicu likuidasi paksa (forced liquidation), yang dapat mempercepat tekanan jual. Skenario ini sejalan dengan melemahnya OBV dan CMF yang mulai stagnan.
Tingkat harga penting pada grafik 12 jam memberikan gambaran jelas untuk periode menuju Januari:
Arah untuk Januari 2026 kini cukup jelas: Jika whale terus mengakumulasi, CMF kembali menguat, dan harga berhasil menembus VWAP, maka NIGHT berpotensi stabil dan memasuki fase ekspansi baru.
Namun, jika dukungan modal besar melemah sementara leverage masih berat di sisi long, pasar berisiko mengalami koreksi tajam akibat likuidasi, sebelum tren naik yang berkelanjutan bisa terbentuk kembali.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.