Apakah kamu tahu bahwa mata uang crypto USDT TRC-20 yang beredar di jaringan Tron kini menjadi sorotan PBB? Laporan terbaru PBB menuding penggunaan USDT dalam transaksi ilegal, namun Tron dan Tether langsung angkat bicara. Simak penjelasan lengkap mereka yang menggugah rasa ingin tahu!
Justin Sun, pendiri Tron, menegaskan bahwa laporan PBB telah menyesatkan beberapa “fakta profesional” tentang jaringan blockchain. Dia menekankan bahwa Tron sangat mendukung upaya pencegahan penyalahgunaan teknologi blockchain oleh pelaku jahat.
Namun, Sun menambahkan bahwa pemahaman yang lebih baik tentang teknologi blockchain sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut. Tron DAO, dalam pernyataannya, menolak tuduhan PBB yang menyebut jaringan mereka sebagai pilihan utama bagi pelaku kegiatan ilegal.
Baca Juga: TRON (TRX) Tancap Gas di Ulang Tahunnya ke-5, Pesta Besar dengan Visi Metaverse Port Bebas!
Tron DAO menjelaskan bahwa lebih dari 50% transaksi global USDT berlangsung di jaringan Tron, bukan karena pilihan pelaku kejahatan, melainkan karena kecepatan dan biaya rendah yang ditawarkan.
Tether, penerbit USDT, juga tidak tinggal diam menghadapi klaim PBB. Dalam sebuah postingan blog, Tether membela operasinya dengan menyatakan bahwa pengawasan terhadap stablecoin mereka oleh otoritas regulasi bahkan lebih ketat daripada sistem perbankan tradisional.
Tether menegaskan bahwa sifat transaksi blockchain yang terbuka membuat USDT menjadi pilihan yang tidak praktis untuk aktivitas ilegal. Paolo Ardoino, CEO Tether, menyatakan kesiapan perusahaannya untuk bekerja sama dengan PBB dalam memerangi aktivitas ilegal.
Sama seperti Sun, Ardoino menekankan pentingnya edukasi tentang teknologi blockchain di semua tingkatan. Kedua perusahaan ini berkomitmen untuk memajukan ekonomi digital yang lebih aman.
Laporan PBB telah memicu debat yang signifikan di dalam komunitas blockchain, menyoroti keseimbangan antara inovasi dan keamanan dalam ekonomi digital. Sebagai stablecoin dengan kapitalisasi pasar terbesar, peran USDT dalam ekosistem ini mendapat pengawasan khusus, mengingat dominasinya dan volume transaksi yang difasilitasinya.
Debat ini menunjukkan bahwa sementara teknologi blockchain menawarkan banyak keuntungan, tanggung jawab untuk mencegah penyalahgunaannya juga menjadi perhatian utama. Industri crypto harus terus berinovasi sambil memastikan bahwa mereka tidak memberikan ruang bagi pelaku kejahatan untuk mengeksploitasi sistem.
Kasus ini membuka mata kita bahwa di balik kemajuan teknologi crypto, ada tantangan besar yang harus dihadapi. Edukasi dan kerja sama antara pelaku industri dan regulator menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem crypto yang aman dan berkelanjutan. Apakah kamu siap menjadi bagian dari solusi?
Baca Juga: TRON Siap Mengintegrasikan AI dan HackaTRON Bersama Oraichain
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.