Hamster Kombat: HMSTR Naik 10.000% & Airdrop HMSTR Kedua dalam 2 Tahun Mendatang

Jakarta, Pintu News – Hamster Kombat telah menjadi kekuatan besar di pasar game “clicker” berbasis Telegram dengan lebih dari 250 juta pengguna. Mari kita jelajahi asal usul game ini dan rencana airdrop kedua yang sangat dinantikan.

Asal Usul dan Visi Hamster Kombat

Pendiri Hamster Kombat, yang memilih tetap anonim, mengungkapkan asal usul dan aspirasi masa depan game ini dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Mereka menekankan sifat komunitas dari game ini, dengan mengatakan, “Hamster Kombat lebih dari sekadar game, ini adalah keluarga global, dan kami percaya pada kekuatan jangka panjang komunitas.”

Pencipta Hamster Kombat percaya bahwa mereka sedang membangun sesuatu yang bertahan lama, berbeda dengan pengembang proyek lain yang kini menjauhkan diri dari versi awal game mereka sendiri. Sasha, pendiri Notcoin, game crypto Telegram pertama dengan model clicker, meragukan keberlanjutan game clicker. “Hanya game dengan model yang berkelanjutan yang akan bertahan,” katanya.

Seperti Notcoin, pemain harus mengklik untuk mengumpulkan hadiah di Hamster Kombat. Untuk mendapatkan koin dalam game, mereka harus berperan sebagai CEO yang menjalankan bursa cryptocurrency virtual. Game ini dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi Telegram yang memiliki sekitar 1 miliar pengguna.

Baca Juga: Akses Dini Token HMSTR Sebelum Listing di CEX: Ini Dia Fitur Menarik Hamster Kombat (HMSTR)

Inspirasi dan Pengembangan

Sebagian dari penciptaan Hamster Kombat dapat dikaitkan dengan kesuksesan Notcoin dan popularitas game media sosial pada tahun 2010-an. Pendiri Hamster Kombat mengatakan, “Kami terinspirasi oleh kesuksesan Notcoin dan popularitas game media sosial pada tahun 2010-an. Kami mengambil yang terbaik dari keduanya dan menambahkan filosofi kesatuan dan banyak konten edukatif.”

Stok meme dan media sosial, terutama cerita GameStop dan Reddit, juga menjadi inspirasi bagi pencipta Hamster Kombat. Sejak 2013, mereka telah terlibat dalam bidang cryptocurrency dan memiliki pengalaman dalam pengembangan game dan blockchain.

Rencana Airdrop Kedua

Pendiri Hamster Kombat optimis tentang masa depan game ini setelah airdrop pertama, dengan rencana untuk airdrop kedua dalam 2 tahun mendatang. Mereka percaya bahwa kepemilikan token yang luas akan memiliki nilai signifikan.

Blockchain TON digunakan oleh Catizen, Notcoin, dan Hamster Kombat. Blockchain ini telah mengalami lonjakan aktivitas dalam beberapa bulan terakhir, yang terlihat dari peningkatan transaksi dan dompet aktif harian. Selain itu, menurut kapitalisasi pasar, toncoin telah menjadi token terbesar kesembilan secara global dengan kapitalisasi pasar crypto lebih dari $18 miliar.

Hamster Kombat berencana untuk menangani penggunaan bot sebelum pencatatan dengan menargetkan aktivitas bot, mirip dengan pendekatan Notcoin yang melarang 20% akun bot. Mereka bertujuan untuk menjaga permainan yang adil dan mencegah kecurangan rujukan. Saat ini, tidak ada rencana untuk membatasi pengguna dari bermain di beberapa perangkat.

Penutup

Hamster Kombat bertujuan untuk adopsi massal, dengan tujuan untuk mendidik 1 miliar orang di seluruh dunia tentang blockchain dan Web3. Mereka mengatakan, “Kami juga peduli dengan literasi keuangan dan pendapatan dasar universal, dan tampaknya kami menjadi salah satu proyek terbesar di bidang ini.”

Berkat semua hype ini, token HMSTR Hamster Kombat telah melonjak 10.000% di pasar pra-penjualan seperti Bybit.

Baca Juga: Musk Empire: Main Game di Telegram Dapatkan Crypto Airdrop Sambil Meng-upgrade Elon Musk!

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer:
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

*Featured Image: Norbe