
Pekan lalu pasar kripto ditandai oleh volatilitas yang berlanjut dan nada yang cenderung bearish. Aset-aset utama belum menunjukkan kenaikan maupun volum yang signifikan di tengah tekanan makroekonomi, likuiditas yang menipis, serta kehati-hatian investor. Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar berada di kisaran $3,07-3,1 triliun, mencerminkan penurunan moderat sekitar 0.5–0.8% di pasar spot. Angka ini turun dari level tertinggi sebelumnya di atas $4 triliun pada Oktober.
Banyak aset kripto cenderung berkonsolidasi atau bahkan turun lebih dalam. Hal tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti sinyal kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan dan keengganan terhadap risiko yang meluas di pasar global. Meskipun suasana jangka pendek terlihat suram, aktivitas institusional dan perkembangan regulasi memberikan dukungan tersembunyi, mengisyaratkan proses pematangan jangka panjang.
Sentimen pasar sempat naik ke wilayah “Fear” (Ketakutan) dengan minggu ini ditutup di nilai 29, naik dari minggu lalu yang berada di indeks “Extreme Fear” (Ketakutan Ekstrim). Ini menunjukkan mulai adanya kepercayaan diri di tengah-tengah pasar yang berkonsolidasi. Meskipun demikian, investor masih menunjukkan keengganan dalam berinvestasi agresif di pasar kripto, terutama menjelang akhir tahun 2025.

Fear and Greed Index. Sumber: coinmarketcap.com
Beberapa poin penting:
Secara keseluruhan, sentimen pasar mengindikasikan pasar sedang bergerak dalam kisaran sempit (range-bound) dan memasuki fase konsolidasi berkepanjangan, dengan lebih sedikit euforia dan lebih banyak fokus pada fundamental. Selain itu, minggu ini akan ada hari libur Natal, dilanjut dengan 1 minggu menuju tahun baru. Volume perdagangan kemungkinan akan terus mengecil di aset-aset utama seperti Bitcoin dan Ethereum.
Konsolidasi dan Penentuan “Bottom”

Setelah penurunan yang “brutal” sejak 10 Oktober 2025, Bitcoin terlihat berkonsolidasi cukup lama di area sekitaran $84.000 dan $94.000 selama lebih dari 1 bulan sejak 21 November 2025 hingga hari ini, 22 Desember 2025.
Secara teknikal, ada potensi Bitcoin untuk mengalami kenaikan, di “bottom” atau dasar ini, dengan beberapa aspek krusial yang bisa kita perhatikan:
Namun, perlu diperhatikan bahwa sinyal-sinyal di atas merupakan indikasi yang belum terkonfirmasi. Terutama di akhir tahun dan volume perdagangan yang masih relatif kecil.
Pembentukan Momentum Bullish

Mirip dengan Bitcoin, Ethereum terlihat membentuk beberapa sinyal bullish di timeframe hariannya. Bisa dilihat dengan adanya pembentukan “higher low” di area sekitaran $2780 yang berlaku sebagai support.
Ethereum perlu menembus indikator EMA 21 hari untuk mengkonfirmasi momentum bullishnya, dengan target mengetes “high” terakhirnya di area $3400 yang terbentuk pada tanggal 10 Desember 2025.
Ethereum masih mengalami sentimen positif dengan diluncurkannya upgrade Fusaka sejak 3 Desember 2025. Analis dan investor Tom Lee mengemukakan bahwa Ethereum dapat mencapai harga 62 ribu dolar AS.

Tekanan bearish masih dominan di Solana. Saat ini Solana mengetes support pentingnya di area $118. Namun, dengan pembentukan candlestick menunjukkan price action Solana belum meyakinkan, terutama dengan kondisi Solana di bawah indikator EMA 21 hari.
Level $118 perlu bertahan sebagai support. Jika level ini bisa ditembus, maka Solana berpotensi turun hingga level psikologisnya di $100.

Metriks on-chain. Sumber: Defillama.com
Volume dari exchange terdesentralisasi (DEX) terlihat menurun di beberapa hari ke belakang. Secara keseluruhan, 1 minggu ke belakang volume perdagangan di DEX turun 3.7% di angka $7.73 milyar. Hal ini menandakan bahwa aktivitas on-chain mengalami penurunan minat dari investor di beberapa hari ke belakang.




Bagikan