Harga Bitcoin terlihat seperti jalan di tempat dan belum ada indikator yang mampu mendorong kenaikan harga BTC. Stagnasi harga BTC disebabkan oleh regulasi exchange-traded fund (ETF) untuk perdagangan aset crypto yang belum memiliki kepastian. Kendala regulasi hingga pasar yang tidak bergerak banyak, apakah pasar crypto akan kembali memasuki bearish market? Simak selengkapnya di analisis berikut.
Tim trader Pintu telah mengumpulkan informasi penting dan menganalisis keadaan ekonomi secara umum serta pergerakan pasar mata uang crypto selama satu minggu terakhir. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa semua informasi pada Analisis Pasar ini bertujuan sebagai edukasi, bukan saran finansial.
The Fed Bank of New York merilis data Empire State Manufacturing Index: General Business Conditions dengan data survei terhadap 200 produsen di negara bagian New York. Hasil survei tersebut menunjukan indeks difusi kondisi bisnis umum menjadi 1,1 poin atau turun 5,5 poin dari bulan sebelumnya
Indeks difusi adalah sebuah cara untuk meringkas informasi ekonomi dari hasil survei karena mudah dipahami dan memiliki korelasi dengan aktivitas ekonomi dari waktu ke waktu.
Penurunan tersebut melebihi ekspektasi sebesar -4,3 yang mengindikasikan indeks tersebut bertahan di wilayah ekspansi selama dua bulan berturut-turut. Meskipun terdapat penurunan, angka di atas 0,0 menandakan kondisi yang membaik.
Penurunan juga terjadi pada indeks kondisi bisnis masa depan yang menjadi 14,3, mengindikasikan bahwa meskipun kondisi diharapkan akan membaik, tapi masih penuh kehati-hatian. Selain itu, indeks belanja modal turun lima poin menjadi 2,9 yang menunjukan rencana belanja modal tetap mengalami pelemahan.
Penjualan ritel AS pada bulan Juni hanya meningkat sedikit sebesar 0,2% dari yang diperkirakan yang diakibatkan penurunan penerimaan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) dan toko bahan bangunan. Meski begitu, konsumen tetap menjaga pengeluaran di area lain yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih solid di kuartal kedua.
Para ekonom mengantisipasi penjualan ritel untuk tumbuh 0,5%. Penting untuk dicatat bahwa penjualan ritel terutama terdiri dari barang-barang dan tidak disesuaikan dengan inflasi di bulan Juni, mencatat kenaikan tahun ke tahun sebesar 1,5%.
Laporan Departemen Perdagangan pada hari Selasa menyajikan gambaran yang beragam, mengindikasikan ketahanan konsumen namun juga perlambatan momentum pertumbuhan belanja. Meskipun demikian, laporan tersebut tidak mengubah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan kembali menaikkan suku bunga bulan Juli.
Penjualan ritel inti pada data bulan Mei tumbuh 0,3%. Kenaikan yang kuat di bulan Juni dan revisi ke atas untuk penjualan ritel inti bulan Mei mengimplikasikan bahwa belanja konsumen yang menyumbang lebih dari dua pertiga ekonomi AS, terus berkembang di kuartal terakhir. Namun, ada kemungkinan laju pertumbuhan belanja konsumen lebih lambat dibandingkan dengan kuartal pertama yang mengalami laju tercepat dalam hampir dua tahun terakhir.
Berbeda dengan penjualan ritel yang sedikit tumbuh. Berdasarkan data terbaru dari Biro Sensus AS di bulan Juni menunjukkan, tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman untuk unit-unit rumah milik pribadi, yang diukur dengan izin bangunan yang diterbitkan, mencapai 1.440.000 unit atau turun 3,7% dari angka yang tercatat pada bulan Mei, yaitu 1.496.000 unit.
Penurunan juga dialami pada permohonan tunjangan pengangguran di AS, di mana pada pekan lalu turun ke level terendahnya dalam dua bulan terakhir. Penurunan tersebut mengindikasikan kuatnya permintaan pekerja meskipun adanya perlambatan dalam perolehan pekerjaan.
Laporan Departemen Tenaga Kerja pada Kamis memperlihatkan, klaim awal pengangguran turun 9.000 menjadi 228.000. Klaim tersebut lebih rendah dari yang diharapkan sebesar 242.000.
Kebalikannya, klaim lanjutan mencakup individu yang menerima tunjangan pengangguran selama lebih dari satu minggu, justru naik signifikan sebesar 33.000 menjadi 1,75 juta selama pekan yang berakhir pada 8 Juli yang menandai kenaikan paling besar dalam lebih dari tiga bulan.
Dari data-data tersebut memperlihatkan ketangguhan dari pasar tenaga kerja, di mana perusahaan-perusahaan tetap mempertahankan karyawannya meskipun ekspansi gaji mengalami perlambatan dalam beberapa bulan terakhir. Pasar tenaga kerja yang tangguh punya peran penting dalam mendukung belanja konsumen dan memberikan optimisme pada ekonomi yang dapat terhindar dari resesi.
Meski pasar tenaga kerja menguat, penjualan rumah bekas di AS pada bulan Juni turun 3,3%. Menurut laporan dari National Association of Realtors, penjualan tersebut mencapai tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,16 juta unit.
Namun jika dibandingkan dengan bulan Juni tahun 2022, penjualan mengalami penurunan yang signifikan sebesar 18,9% yang menandai laju penjualan paling lambat di bulan Juni sejak tahun 2009.
Melemahnya pasar perumahan diakibatkan oleh kurangnya pasokan. Pada akhir Juni hanya terdapat 1,08 juta rumah yang tersedia untuk dijual atau turun 13,6% dibandingkan bulan Juni tahun 2022. Biasanya, pasar yang seimbang bagi pembeli dan penjual akan membutuhkan pasokan enam bulan, namun saat ini persediaan hanya untuk 3,1 bulan.
BTC masih berkutat di kisaran harga sideways dan condong ke maksimum harga di US$30 ribu. Pergerakan yang cenderung stagnan ini disebabkan oleh ketidakpastian dari sisi regulasi mengenai ETF dan penyimpanan aset crypto. Saat ini U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) sedang dalam proses meninjau kembali proposal ETF spot. Kendala regulasi lainnya mengenai kurang jelasnya aturan di AS di mana Nasdaq memutuskan untuk menangguhkan peluncuran solusi kustodian cryptocurrency.
Seperti yang dapat dilihat dari grafik di bawah ini, BTC telah menghabiskan seminggu terakhir di bawah garis EMA 21 hari. Saat ini BTC memiliki garis EMA yang sama sebagai resistance di US$30 ribu dan support di US$29.200.
Untuk Bitcoin Dominance selama 2 minggu terakhir trennya terus mengalami penurunan. Namun penurunan tersebut masih berada di kisaran yang lebih tinggi dari garis resistensi 47%. Diperkirakan Bitcoin Dominance akan terus menurun hingga di bawah garis resistensi 47%.
Total Kapitalisasi pasar crypto ada di garis resistance EMA 100 minggu yang selama empat bulan sebelumnya belum mampu menembus resistensi sebelumnya pada pertengahan April tahun 2023 lalu. Untuk mempersiapkan reli crypto, kapitalisasi pasar crypto harus mampu menembus garis resistance tersebut.
Bagikan
Lihat Aset di Artikel Ini
Harga BTC (24 Jam)
Kapitalisasi Pasar
-
Volume Global (24 Jam)
-
Suplai yang Beredar
-